5. Stalker

31 2 0
                                    

Jangan bilang jodoh kalo belum di restui abangnya

-Guntur Alvikri-

-------

Suara adzan subuh membangunkan Vela dari tidurnya.

Karena ia sedang datang bulan, jadi pagi ini Vela mandi lebih awal dari sebelumnya.

Beberapa menit kemudian.....

Dengan seragam identitas sekolah, Vela menuruni tangga dari kamarnya menuju ruang makan.

Bi Anun sedang memasak di dapur tak jauh dari ruang makan.
"Loh non udah bangun?" Tanya Bi Anun.

"Udah bi." Jawab Vela sambil mengambil satu botol dari lemari es.

"Ceplokin telur dong bi, buat Vela?" Pinta Vela pada Bi Anun.

"Iya non nanggung nih, sayurnya takut gosong nanti." Di posisi yang sama Bi Anun berdiri di depan kompor dan menggerakan soled dengan lihai.

Sambil menunggu telur ceplok, Vela mengecek intagramnya.

Tiba - tiba terlintas di pikirannya.
"Gue cari ig-nya Vikri deh."

Dengan jiwa stalker-nya mencari - cari nama Vikri di following abangnya.

"Nah ketemu."

Terlihat dilayar hape Vela, di posting-an foto ig-nya Vikri. Ada yang membuatnya tertarik.

Wanita berparuh baya menggendong anak perempuan berusia 3 tahunan dan di sampingnya anak laki - laki berusia 9 tahunan.

"Kayaknya gue pernah liat wanita ini?" Batin Vela.

"Itu ibunya Vikri." Jari telunjuk yang mengagetkan Vela, menunjuk ke arah foto di layar hapenya.

"Abang?" Vela tertegun melihat abangnya, yang mungkin sembari tadi berdiri dibelakangnya.

"Yang ini adiknya Vikri, sekarang masih SD kelas 5." Satya menunjuk ke arah anak kecil yang di gendong wanita tersebut.

"Dan yang ini Vikri, sahabat gue." Satya menarik kursi duduk di sebelah Vela, masih memakai peci dan sarung yang dipakainya sehabis dari masjid.

"Udah pulang?" Tanya Vela basa - basi dan sedikit kaku karena ketauan mencari tau tentang instagram Vikri.

"Sans aja kali Vel." Satya mengacak rambut adiknya dengan gemas.

"Ini non telur ceplok-nya, dimakan." Kata bibi menyelamatkan Vela dari kegugupan.

"Makasih bi." Vela meletakan hapenya di samping piring dan memakan telur ceplok ditambah nasi, tanpa memperdulikan Satya yang dari tadi menatapnya sambil tersenyum - senyum tak jelas.

---------

Pukul 06.30

Seperti biasa Satya berangkat sekolah dengan Vela yang mbonceng dibelakang jok motornya.

Dan satu lagi, Vela selalu turun di depan mini market.

Di dalam kelas ipa-3 sudah banyak anak sedang bercanda gurau. Termasuk Vikri, Seno dan Ceki.

EquitableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang