Kau membuat cinta
Jatuh dari mata dan turun ke hati(HIVI- Mata ke Hati)
------
Siswa - siswi SMA Pelita mulai berhamburan keluar kelas menuju gerbang untuk bergegas pulang.
Ada salah satu siswi kelas 11 ipa - 2, tengah duduk di bangku sambil menenggelamkan wajahnya di meja dan salah satu tangannya memegang perutnya yang nyeri.
"Lo kenapa Vel?" Tanya Tika yang akan bergegas pulang.
"Ngga apa - apa. Lo pulang aja dulu, siapa tau Satya lagi nunggu lo." Vela hanya mengelabui agar Tika tidak khawatir kepadanya yang sedang sakit perut yang mungkin saja gara - gara otw datang bulan.
"Betul juga, ya udah gue duluan."
"Dasar cewe aneh suka kok sama bang Satya cihh! Aduh"Vela lagi - lagi meringkih menahan rasa sakit perutnya.
"Gue telpon Satya aja deh. Paling bang Satya lagi makan bakso depan sekolah." - begitu pikir Vela.
----
"Halo Bang?"
"Iya halo ada apa?"
"Tolongin gue. Gue lagi di kelas sekarang."
"Kenapa?"
"CEPETAN!"
"Oke siap. Pertolongan akan segera datang."
"Ada apa Sat?" Tanya Tika yang kini sedang berdiri di sebelah Satya.Mereka berdua akan bersiap menaiki motor Satya dan kini berada di parkiran sekolah.
"Bentar ya Tik."
Satya menengok kanan kiri mencari seseorang.Kebetulan ada Vikri yang termasuk salah satu anggota geng Pagupon lewat di depan Satya berdiri.
"Oy Vikri!" Panggil Satya pada Vikri yang sedang berjalan sendirian.
Vikri berjalan menghampiri sang ketua geng Pagupon.
"$@#$!*$@#" Bisik Satya pada Vikri.
Vikri mengangguk dan langsung saja pergi begitu aja.
"Thanks Vik."
"Ayo Tik kita berangkat." Mesin motor ninja Satya menyala dan helm Vela sudah dipakai di kepala Tika.
------
"Bang Sat lama banget si datengnya." Kini Vela sedang menggulingkan tubuhnya di lantai kelas yang sepi."Hai" Seorang cowo kini tengah berdiri di ambang pintu kelas 11 ipa - 2, dimana Vela berada.
Wajah Vela sudah merah menahan malu karena ketahuan sedang berguling - guling di lantai kelas.
Dan ia tau kalo itu Vikri anak ips - 3 anggota geng Pagupon, sekaligus sahabat karib abangnya.
Dengan menahan rasa sakitnya di perut, Vela berusaha berdiri.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Vela curiga.
"Disuruh abang mu Satya." Jawabnya santai.
"HAH? Kok lo -"
"Naik" Titahnya.
Vikri berjongkok di depan Vela.Vela diam tak bergeming.
"Kok dia tau kalo gue adik bang Satya. Jangan jangan bang Satya? Awas lo bang!" - batin Vela geram."Cepetan! Lo pengin mati kesakitan di kelas? Hah"
"Jika menunggu Satya datang pasti lama dan membayangkan mati di kelas juga mengerikan. Jadi tak ada cara lain selain ikut dengannya." - pikir Vela.
Vela langsung naik ke punggung Vikri tanpa berpikir terlalu panjang lagi.
Dengan kekutan penuh Vikri menggendong Vela dari kelas menuju parkiran mobil.
Banyak murid SMA Pelita yang berlalu lalang belum pulang sekolah. Mereka melihat kejadian tersebut dengan penuh heran. Sedangkan Vela hanya menundukan kepalanya malu di gendongan Vikri.
"Sans aja kali Vel." Ucap Vikri di tengah perjalanan menuju parkiran mobil.
Saat tiba di parkiran mobil.
"Lo naik mobil?" Tanya Vela.Vikri mengangguk.
Vela duduk di bangku sebelah Vikri menyupir mobil terano hitam.
"Mampir ke mini market sebentar ya -aduh" Perut Vela makin sakit.
"Oke. Lo tahan ya"
Mini market yang tak jauh dari sekolah kini terpakir mobil milik Vikri.
Vela segera turun dari mobil namun ditahan oleh Vikri.
"Apa?"
"Gue aja yang beliin. Lo lagi sakit perutkan." Dengan gercep Vikri turun dari mobil dan langsung memasuki mini market tersebut.
"Eh emang lo tau-"
Ucapan Vela terhenti karena ia tahu pasti Vikri tidak akan mendengarnya.Beberapa menit kemudian.....
Vikri keluar dari mini market, Vela kini tersenyum melihat benda yang ia bawa ditangannya tanpa kantung kresek.
"Kok lo tau yang gue butuh itu?" Tanya Vela saat Vikri masuk ke dalam mobil dan melemparkan roti jepang dan kiranti ke arahnya.
"Biasanya kalo cewek sakit perut gitu datang bulan tebak gue, terus kalo lo bukan adeknya Satya gue juga bakalan ogah kali nolongin lo." Oceh Vikri yang akan melajukan mobilnya.
"Cih.. siapa suruh lo beli ini buat gue, kan gue yang mau turun sendiri. Lo nya nahan, ya udah gue diem."
Vela masih terkekeh membayangkan ekspresi Vikri saat membeli barang ini."Asal lo tau ya gue tadi masa di bilangin sama pelayan cewe gini. 'Mas laki kan?' Gue langsung gebrak meja kasir terus gue bilang 'gue sleding loh mba! Berapa totalnya?'. "
Ucapan Vikri membuat Vela lupa akan sakit perutnya."Terus?" Vela bertanya di sela tawanya yang nyaring.
"Terua gue bayar kan, eh malah mba - mba kasirnya ngomong pas gue mau jalan ke luar. 'Mas jadian yuk' gitu ih mba - mba kasirnya haus akan cogan. Sekali liat cogan aja langsung di ajak jadian. Hahaha......"
Kini Vikri yang tertawa lantang, begitu juga dengan Vela.Namun, Vela menghentikan tawaannya.
"Kok gue bisa ketawa sebebas ini sama orang baru kenal ya?" Tanya Vela pada batinnya."Kok diem?" Tanya Vikri melihat Vela tertawa, tapi tiba- tiba saja diam.
"Oh gapapa konyol aja tadi." Ucap Vela bohong dan melanjutkan tawanya.
Setelah beberapa menit mobil Vikri sampai di depan rumah Vela."Eh udah sampai. Ya udah gue duluan. Eh mau mampir dulu gak?" Tawar Vela pada Vikri.
"Ngga makasih lain kali aja ya." Satu kedipan mata Vikri membuat Vela kaget.
"Kelilipan lo? Kok kedip gitu?" Vela bingung melihat Vikri yang mengedipkan sebelah matanya.
"Kenapa? Lo suka kan? Hahaaha.." Tawaan Vikri membuat Vela menggelengkan kepala tetapi, lesung pipi Vikri menjadi daya tarik tersendiri bagi Vela.
"Makasih Vik" Mobil Vikri menjauhi halaman rumah , Vela hanya melambaikan tangannya.
"Aduh" Vela mengaduh kesakitan merasakan nyeri diperutnya.
"Shit nih perut sakit amat." Gumam Vela.
"Idih yang di anter calon pacar."
........Hai - hai gimana ceritanya?
Bagus kah?
Jelek kah?Saya tunggu komentarnya:v
![](https://img.wattpad.com/cover/131158580-288-k548535.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Equitable
Teen Fiction"Lo mau ngga jadi pacar gue yang kedua?" -Vikri- "Mana ada cewe yang mau jadi pacar kedua?" -Vela- "Lo mesti mau, iya kan?" -Vikri- "Kata siapa?" -Vela- "Abang lo noh." -Vikri- "Pisss:v" -Satya- Gadis SMA bernama Velaksa Yudistira yang akrab dipan...