Berhari-hari aku hanya terbaring di atas ranjang pesakitan dengan pandangan yang tak pernah lepas dari jendela kamar.
Di luar sana masih turun salju. Lebih lebat dari hari kemarin.
"Sayang, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu."
Suara Ibu membuatku terpaksa mengalihkan pandangan dan menoleh ke arahnya. Wanita itu hanya berdiri di ambang pintu dengan senyum yang terlihat begitu cerah setelah sekian lama aku tak melihatnya.
"Suruh dia masuk."
Ya, kukira itu pasti Taehyung, satu-satunya orang yang bersedia kusebut sebagai teman.
Tapi ternyata dugaanku salah.
Dia perempuan. Menggunakan syal merah yang terlihat begitu mencolok di mataku serta jaket tebal berwarna merah maroon yang melekat di tubuhnya.
"Selamat siang, Park Jimin."