Jika masih sempat, aku ingin bertemu dengannya sekali lagi. Berbicara empat mata dengan gadis itu.
Meminta maaf, mengatakan bahwa aku mencintainya, lalu.. berpamitan dan mengucapkan selamat tinggal.
Song Sunee, gadis yang aku cintai, melihat kilauan cahaya di mata indahmu selalu berhasil membuatku merasa nyaman setiap saat.
Kau adalah cinta pertamaku. Kau adalah gadis pertama yang aku cium.
Aku tak akan pernah melupakan hari itu. Hari di mana aku menciummu saat jam besar di tengah kota berdenting keras di bawah malam saat salju pertama turun.
Ciuman terindah sepanjang masa. Setidaknya menurutku.
Ah, seandainya aku diberi umur yang lebih panjang lagi oleh Tuhan, maka aku pasti akan menghabiskan waktuku untuk bersenang-senang denganmu. Pergi membolos saat jam pelajaran hanya untuk berpacaran di pesisir pantai.
Haha. Aku yakin, itu akan sangat menyenangkan.
Tapi semua itu hanyalah harapan.
Maafkan aku karena telah meninggalkanmu secepat ini. Maaf karena membiarkanmu mengingat semua kenangan indah itu seorang diri.
Aku memang pengecut. Bahkan mungkin lebih pengecut lagi dari Kim Taehyung sialan itu.
Sekarang, dunia kita sudah benar-benar berbeda.
Tapi aku tetap mencintaimu, Song Sunee.
Semoga kita bisa bertemu dan bersama kembali di kehidupan selanjutnya.
Aku akan menunggumu di surga indah ini.
Park Jimin menunggumu di sini.
-End-