two

36 22 9
                                    

Lelaki itu berdiam di tempat duduk tepi jalan yang sunyi sesekali menghembuskan asap nikotin yang telah dihisap nya sambil memperhatikan jalanan yang semakin larut semakin sepi.

Pencerahan yang hanya berasal dari lampu jalanan di sebrang yang jauh dari tempat dia duduk ini membuat suasana nya semakin mengerikan.

Ditambah dengan jarang nya kendaraan ber lalu lalang dihadapannya saat ini karena semakin sepinya jalanan.

...Membuat suasananya lebih mencengkram...

Tetapi lelaki itu masih berdiam dan duduk bersandar dengan tenang di malam sunyi yang sangat dinikmatinya itu.

Seperti... sudah berteman dengan kegelapan malam.. dan bersahabat dengan dingin nya udara yang telah menyelimutinya.

Semakin larut malam nya semakin asik juga lelaki ini dengan pemikiran nya sendiri.

Sesekali terus bertanya pada dirinya sendiri kapan dia akan mengakhiri semuanya agar tidak terus seperti ini.

Berfikir bagaimana cara nya untuk tidak memikirkan hal yang sama setiap hari nya.

Sepi. Sakit. Sesak. Hampa. Dan. Rindu. 

Hari-hari nya berjalan dengan rasa ini. rasa yang sama sekali tidak ia inginkan untuk merasakanya.

Hari-harinya selalu di hantui dengan segala macam bentuk yang menciptakan luka teramat dalam di hatinya.

Lelaki ini terus merenung bagaimana bisa untuk bangkit dan meninggalkan semua rasa yang sekarang sedang terjadi padanya.

Yang terjadi sejak..

Sejak wanitanya ini pergi meninggalkannya tanpa alasan yang jelas.

Dan saat setelah itu juga ia berbeda.

Berubah menjadi cowok yang lebih terlihat brutal, mulai memasuki dunia gelap dan segala macam perbuatan yang negatif.

Lelaki ini berubah.

Berubah sejak ia merasakan kecewa.

Kecewa yang teramat dalam...

Karena wanitanya meninggalka-

Brum.. brum.. brum

Bunyi derum motor itu sudah mengganggu lamunanan nya malam ini.

Tanpa menoleh kesumber suara dan mecoba mengabaikannya.

Tapi lagi dan lagi deruman nya semakin di keras kan oleh orang yang tidak tahu maunya apa.

"Mengganggu saja", batinya.

Brum.. *keras*

Lelaki ini belum menoleh kesumber suara.

Brum.. *cukup keras*

Masih tidak menoleh kesumber suara.

Brum.. *semakin keras*

Dan mengabaikannya untuk tetap tidak menoleh kesumber suara.

Dan.

"WOY MAU BUAT BENSIN GUE ABIS YA LO!!" lelaki yang mengendarai motor ini pun akhirnya bersuara.

"Ck. Ganggu" batin cowo yang tadi sedang asik melamun.

"Ah anjing mau sampe kapan lo disitu ngacangin gue yang udah kaya orang gila teriak teriakan sendiri!" Seru lelaki yang teriak tadi dengan sewot.

Lelaki yang diteriaki tadi pun menoleh dan menatap teman nya itu dengan tatapan tidak suka.

"Gua gak nyuruh lo buat nyamperin gue ga!" dengan ketus lelaki ini berucap pada Rega, temannya yang tadi sudah mengganggunya itu.

"Ya oke lo gak nyuruh gue! Tapi mau sampe kapan lo terus kaya gini?! Hah?!" Gak kalah sewot Rega juga menjawab ucapan temannya ini.

Lelaki ini diam. membenarkan dalam hati ucapan temannya itu.

"Mau sampe kapan lo terus kaya gini" ia malah bertanya pada dirinya sendiri.

"Udah ah cepetan balik gausah ngelamun mulu lo!" Rega berucap sambil sibuk menyalakan motornya yang menggangu itu.

Lagi dan lagi lamunanya di hancurkan dengan suara beratnya rega dan juga suara motornya yang menggelegar di sepanjang jalan yang sepi itu.

~~~~~~
Voment voment voment

Lying To FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang