eight

23 13 20
                                    

Tuhan mengatur segala pertemuan demi pertemuan pada kita untuk saling mendekat..
walau hanya sesaat.
.
.
.
Lying to feeling

💨💨💨


Hari mulai malam tapi deva masih tetap berada di balkon kamarnya untuk menikmati bau petrichor dan enggan masuk untuk kembali ke kamar nya.

Ya deva sangat suka bau tanah yang basah sehabis terguyur air hujan.

Baginya bau itu sangat menenangkan.

Deva diam sambil memandang kebawah yang menampakan jalanan perumahan nya yang basah dan sesekali ada genangan disana, menikmati angin sejuk yang menerpa wajah deva dan membuat rambutnya terkibas kebelakang, lalu menghirup aroma kesukaannya dalam-dalam untuk kesekian kalinya.

Saat seperti ini deva jadi teringat mantanya itu tanpa sadar bibirnya terangkat menciptakan lekungan, bukan senyum manis yang tampak seperti biasanya dari bibir deva tapi, tersenyum miris

Deva langsung masuk kedalam kamarnya, menutup pintu kaca yang menghubungkan balkon dan kamar tersebut,
lalu mencari buku hitam miliknya dan segera menulis disana.

1 juni 2017

Hallo..
Aku rindu..
Bukan. maksudnya..
Aku Deva yang sedang rindu. kepada..
Orang yang sudah sangat aku sakiti.
Orang yang sudah aku tinggalkan.
Dan orang yang sangat aku sayangi.

Aku deva yang masih ingin tulis apapun yang ingin ku tulis tentang kamu iya perlu ku garis bawahi kalau aku selalu menulis tentang kamu.

Jika kamu ingin tahu...
Tidak banyak perubahan dari diriku saat kita berpisah.

Aku yang masih suka dan sangat amat senang jika turunnya hujan dari semesta.
Tapi, aku tidak suka hujan.. jika hujan itu turunnya berasal dari mata mu.
Aku yang masih suka tidur larut sekedar menghabiskan novel fiksi yang terus menerus membuat ku penasaran jika tidak dituntaskan saat itu juga.
Aku yang masih suka ice cream, chocolate, kitkat greentea, lays dan semua bentuk cemilan lainnya yang kalo aku sebutin satu persatu buku ini mendadak bisa menjadi minimarket hehe.
mungkin sedikit perubahaanya adalah aku yang semakin sama sekali tidak pernah merasa lapar dan jarang sekali untuk memakan nasi atau makanan yang mengandung karbohidrat tinggi.

Hmm.. dari sekian banyak kata yang aku tulis memang tak akan sampai pada mu, tak akan membuat mu mengetahui isinya juga, tapi ini memang cara ku. Bisa dibilang meditasi bicara ke kamu lewat apa yang ku tulis ini.

Setelah ku pergi.. bagaimana keadaan mu ?
Baik, biar ku berharap kamu memang baik baik aja dan harapan ku ini memang benar.

Apa kamu bahagia ?
Biar ku berharap bahwa kamu berbahagia, walau ada atau tanpa adanya diriku kamu selalu bahagia dan selalu begitu. Walaupun memang sakit saat ku menulis ini tapi, its oke. Aku harap, harapan ini memang benar.

Kamu gak sedih kan?
Biar ku berharap bahwa jawabannya adalah kamu sama sekali tidak bersedih. Lebih tepatnya sekarang sudah tidak ada lagi yang membuat mu sedih kan? Karna satu satunya orang yang membuat mu sedih (aku) ini sudah pergi.. maaf, karna aku selalu membuat mu sedih dan biar ku berharap tidak ada lagi orang yang akan membuat mu sedih..
Untuk semesta aku mohon harapan ini benar benar terjadi

Sebenarnya masih banyak sekali yang ingin kutanyakan kepada mu tapi, tidak mungkin kan jika semua pertanyaan dari ku justru malah ku jawab dari harapan harapan yang ku buat sendiri.. tapi, semua jawaban tadi lebih tepatnya semua harapan ku tadi yang berjurus kepada mu memang benar benar terjadi kan? Ya. Aku harap iya. Ah mungkin memang aku yang selalu banyak berharap, huh

Lying To FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang