five

32 19 21
                                    

Semua anak anak Primary Country School itu berhambur keluar kelas karna sudah waktunya untuk pulang sekolah.

"Deva! Nanti tolong bantuin ibu bawa buku-buku ini keruang guru ya taro langsung di meja ibu!" deva yang sedang membereskan barang-barang nya kedalam tas langsung terhenti saat mendengar perintah dari guru bahasa indonesia itu.

"Oh iya buk" dan dijawab deva sambil bergegas membawa buku-buku itu, saat baru hendak keluar kelas deva di hentikan dengan suara tasya.

"Va!! Gue balik duluan ya! udah di jemput ka rendy tuh daritadi" pamit tasya yang memang sudah dijemput oleh kaka satu satunya itu, dan di balas anggukan dari deva.

Deva langsung menuju ruang guru untuk menaro buku latihan teman-teman nya itu ke meja bu andin yang adalah guru bahasa indonesia IPA 11.

Keadaan di sekolah masih cukup ramai tapi hanya di daerah tertentu seperti parkiran, dan di lapangan bawah, atau kantin. sedangkan deva yang sedang berjalan di dikoridor kelas 12 IPA 1 sampai 12 IPA 5 itu sudah agak sepi karna murid murid yang lain sudah kebawah untuk pulang, karena memang ruang guru berada di antara kelas 12 IPA 5 dan 12 IPS I terpaksa deva melewati koridor sekolah tersebut.

Saat langkah kaki deva berjalan dengan cukup cepat karena ia ingin segera sampai diruang guru untuk menaro buku buku itu.

brakk..

"Aduh" refleks deva meringis saat bokongnya itu mendarat dengan mulus di lantai sekolah dan jidat nya deva yang terbentur dada orang yang tadi sudah menabraknya itu. keadaan deva saat ini sedang duduk selonjor dan tangan nya yang langsung menompang tubuhnya kebelakang.
kalau tidak, deva bisa saja kejeledak.

Buku-bukunya yang tadi di bawa deva saat ini sudah berantakan dimana-mana.

"Ihh siapa si kalo jalan tu hati-hati dong gak liat ap-" deva yang baru saja mendongak setelah menyampirkan rambutnya kebelakang telinga untuk melihat siapa yang sudah menabrak nya tadi langsung berhenti mengomel.

Dan seketika langsung melotot sambil menunjuk orang itu "elo!!" Dengan wajah yang dua kali lebih kusut dari yang sebelumnya.

Orang yang menabrak deva saat ini adalah orang yang tadi deva tabrak saat ia hendak ingin pergi ke kantin, ya deva menabrak galih.

Dan tiba-tiba saja galih mengulurkan tangan nya untuk membantu deva berdiri.

Alih-alih menerima bantuan galih, deva langsung berjongkok dengan malas untuk membereskan buku-buku yang sudah berantakan itu.

Galih yang merasa bersalah itu langsung jongkok juga untuk membantu membereskan buku yang deva bawa karena sudah berantakan akibat ia menabraknya.

Merasa sudah tidak ada lagi buku yang berserakan deva dan galih pun berdiri.

Jedug

"Awhh" ringis deva entah untuk keberapa kalinya hari ini, galih yang juga jidat nya terasa sakit karena sudah terbentur oleh jidat deva hanya mengusap-usap dahinya itu.

"Kenapasih gue ketemu sama lo sial mulu!! Yang tabrakan lah yang guenya jatoh lah yang kejedot lah!! Sakit taukkk" Deva yang udah murka sama cowo di hadapannya saat ini langsung nyerocos dengan nada begitu ketus.

Galih memberi buku kepada deva yang sudah diambil itu lalu hanya berkata "iya sorry, yaudah gue duluan" dengan enteng nya ia hanya menjawab itu dan langsung berjalan menjauh kearah yang berlawanan dari tubuh deva.

Deva yang melihat jawaban dari cowo itu hanya diam mematung sambil menahan emosi nya dengan tatapan geram, tanpa menoleh untuk melihat punggung lelaki itu yang berjalan menjauh.

Lying To FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang