four

41 24 16
                                    

Kringggg..

Bel tanda istirahat berbunyi dengan nyaring dan semua murid di kelas IPA XI 1 langsung bersorak gembira karena yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba.

Deva hanya menghela nafas lega karena bel tanda istirahat itu sudah berdering, pasalnya deva saat ini sangat haus dan ingin keluar untuk sekedar mencari angin karena pendingin ruangan AC di kelas lagi rusak ia pun langsung mengajak tasya untuk keluar kelas.

Baru saja deva ingin mengajak tasya keluar, tapi langsung diselak oleh pertanyaan tasya kepada deva.

"Va tadi kenapa ko bisa telat"

Iya tadi deva telat, sebenernya sekolah belum masuk dan belum ada guru yang masuk ke kelas, tapi tasya baru saja sampai disekolah 2 menit sebelum bel masuk berbunyi. Maka dari itu tasya keheranan karena bukan deva namanya kalau berangkat kesekolah ber pas-pas an dengan bel masuk. deva anak yang pintar dan sangat disiplin jadi sangat jarang dia terlambat bahkan hampir tidak pernah.

Sambil berjalan ke arah kantin sekolah mereka pun berbincang-bincang seperti biasanya.

"Oh iya tadi ban mobil nya ka mei bocor dijalanan, tapi untung udh deket sama sekolah jadi gue langsung jalan kaki aja, kalo gue tungguin itu mobil. bisa terlambat banget dong gue" deva menjawab pertanyaan tasya sambil bercerita tentang bagaimana ia tadi bisa terlambat.

Tasya yang sudah mendapat jawaban itu hanya mebentuk huruf "O" di bibirnya dan manggut-manggut tanda mengerti.

"Trus, ka mei nya gimana" tasya bertanya lagi dengan wajah kepo nya.

"Ka mei mesen ojek online trus mobilnya ditinggal dibengkel deh, kata ka mei sih biar pak dedi aja yang bawa mobilnya, soalnya dia juga ada kelas pagi" jawab deva lagi dengan panjang lebar nya.

Oiya pak dedi itu supir keluarga joyce, joyce itu diambil dari nama belakang ayah nya deva juga semua anggota keluarga deva.
Nama kaka perempuannya adalah Meilani bramita joyce, nama ayahnya adalah Bram ardiyanto joyce, nama mamanya tercinta itu adalah Monica laurie, tapi sejak  menikah dengan Bram nama belakangnya diganti menjadi Monica joyce
Dan juga nama deva adalah Radeva monic joyce

"Aduh" refleks deva mengaduh kesakitan karena pala nya terbentur dengan dada seseorang di depannya, saat deva mengangkat sedikit kepalanya untuk melihat siapa orang yang tadi sudah ditabrak nya ia pun langsung bertemu dengan tatapan dingin orang tersebut.

"kalo jalan jangan ngelamun!" Dengan ketus dan tatapan dinginya itu, deva jadi kesal dengan cowok ini.

"Yaelah orang gasengaja! Sorry udh nabrak!" dengan tatapan malesnya deva kepada orang itu, dan mengucapkan maaf nya dengan rasa tidak tulus. deva langsung pergi meninggalkan cowok itu.

Tasya yang sedari tadi hanya berdiri di samping deva itu pun langsung menyusul deva yang sudah meninggalkannya bersama cowok tadi.

Cowok yang tadi di tabrak itu sekarang berdiri sendiri dan bergumam "yang ditabrak siapa yang marah siapa" dengan muka datarnya.

"Galih" suara cowok dengan langkah dari belakang terdengar sambil memanggil namanya.

Cowok itu pun berbalik untuk melihat siapa yang sudah memanggil namanya tadi, dan setelah itu ia hanya memanggut sekali kepalanya seperti berkata "apa" lewat gerakan, kayanya lelaki ini sayang banget sama suaranya..

"Tadi lo ngapain? Sampe disamperin sama dua cewek gitu" tanya antoni, cowok yang tadi memanggilnya itu.

Seperti biasa galih yang ditanya seperti itu dengan temannya, hanya mengangkat kedua bahunya dan pergi meninggalkan antoni yang masih bingung dengan wajah keheranan.

💨💨💨

"Lagian lo sih jalan pake bengong segala!" Tasya berbicara pada deva yang mukanya masih bete, sedang duduk tepat di hadapannya di kursi dan di batasi dengan meja kantin.

"Lagian itu siapa sih? Gue kan gak sengaja sya, jadinya nabrak, gue tau sih gue salah tapi kan ngomong baik-baik bisa!" Deva dengan kesalnya membicarakan cowo yang tadi dengan nada yang menggebu gebu kepada tasya.

"Mmm.. va bukannya cowok tadi emang ngomong baik-baik ya? Lo nya aja yang langsung sewot gitu" tasya yang ragu untuk mengucapkan itu kepada deva akhirnya ia utarakan.

"Ya kan gausah natap gw kaya gitu juga kali!!! Gue gasuka! Lagian sya! tadi tuh dia ngomongnya ketus bgt!! Sok ganteng tau gak?!" Deva yang lagi bete malah tambah bete karena tasya terus membicarakan cowok yang tadi. justru tasya seperti membela cowok itu bukan dirinya.

"Ehh kenapa nih ngomel ngomel" kila yang menyeletuk itu baru saja datang bersama riri dengan tatapan kepo.

"Kenapa sya?" Kila yang tidak bertanya kepada deva karena ia tahu jawabanya pasti didiemin soalnya ia sangat tau kalau deva sedang bete kaya apa,  maka dari itu kila langsung bertanya kepada tasya.

Tasya pun menceritakan apa yang terjadi tehadap deva pada kila dan juga riri yang ikut mendengarkannya.

"Udah ah ngapain si ngomongin tu cowok mulu" sahut deva masih dengan wajah bete nya.

"Kalian udh pada mesen makanan?" Riri tiba-tiba bertanya sambil mengedarkan pandanganya ke arah meja yang tidak ada makanan. hanya ada saus, kecap dan tisu yang memang disediakan di setiap meja kantin.

Geleng Tasya, Deva, Kila berbarengan.

"Yaudah mau mesen apa? Biar gue aja yg mesenin" sahut Riri dengan tumben nya.

"Gue baso aja deh pake nya mie kuning aja sama esteh manis, semanis deva" jawab tasya yang berniat untuk sekalian menghibur deva malah dibalas dengan tatapan sinisnya deva.

"Hehe samain kaya tasya aja deh tapi es teh nya jangan manis-manis ya! nanti gue diabet soalnya samping gue udh manis" sambil terkekeh kila juga menjawab dan juga sengaja untuk membuat deva jadi ga bete lagi, malah dibalas tatapan sewot dari deva yang memang berada disebelahnya kila.

Riri yang mendengar dan melihat teman-teman nya itu pun hanya tersenyum dan bertanya.

"Lo mesen apa va?" Bertanya pada deva.

Deva yang ditanya pun menjawab sambil memikir sejenak "gue minum aja deh tehmanis anget" ketiga temannya itu pun memandang deva semua dengan tatapan heran pasalnya deva jarang sekali memesan minuman hangat apalagi di keadaan cuaca terik seperti ini, deva yang mengerti pun langsung melanjutkan perkataanya itu.

"Udah males sama yang dingin dingin gue! Gaenak" deva yang berseru seperti itu langsung mendapat tatapan jengah pada ketiga temannya tersebut dan deva malah terkekeh melihat teman-temannya yang malah seperti itu.

"Yaudah ditunggu pesanannya ya nona-nona" sekali lagi riri pun berbicara seperti itu dengan tidak seperti biasanya dia, lalu ia pergi untuk memesan makanan tapi baru setengah perjalanan suara deva menghentikannya.

"Rii!! Jadinya es teh manis ya!! kalo sama teh gue masih suka yang dingin ko kalo cowok enggakk!!" Deva yang sedikit teriak itu mendapat tatapan heran pada orang-orang yang berada di sekitar kantin, dan riri yang berhenti untuk mendengar deva berbicara itu hanya memutar kedua bola matanya.

Sedangkan kila dan tasya cuma tertawa mendengar penuturan gajelas dari temannya itu.

Lying To FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang