a regret

1.6K 242 21
                                    



"gimana kabar mereka yong?" tanya jimin.

"mereka agak telat nyusul kita," terdengar hembusan nafas kasar taeyong sebelum dia melangkah kembali untuk melanjutkan perjalanannya.

Mereka semua ngikutin taeyong dari belakang dan berjalan dengan sisa tenaga mereka.

"sampe kapan kita ngehindarin youngmin?" bona langsung berhenti dan menatap semua temannya itu. Begitu pula semuanya, langsung menatap bona bingung.

"buat apa kita pergi jauh jauh ngehindarin youngmin tapi ga ada persiapan kalau dia tiba tiba datang? kenapa kita ga nyusun rencana aja? kita pergi jauh jauh udah lama energi kita dimakan sama waktu dan waktu itu sendiri yang ngebunuh kita!"

Mereka semua membenarkan kata bona, jimin yang menutup mulutnya menahan tangis lalu membuang pandangannya asal.

"nayeon.." ucap bona pelan.

"meninggal pertama kali di bunuh youngmin, disusul seunghee," terdengar nada isakan dari bona, namun dia tetap menahannya.

Seolhyun menutup wajahnya dengan kedua tangannya, namun tidak lama cairan bening keluar dari sela tangan itu membasahi pipi sekaligus telapak tangannya, dan bahu nya yang bergetar hebat akibat tangisannya itu.

"Yooa, orang yang paling babyface di antara kita. Mukaya hancur di pukul youngmin pake palu cuma demi...membawa talkie walkie sialan ini kepada kita,"

bona menatap talkie walkie di tangannya sambil terisak dan cairan bening sudah membasahi pipinya, hidungnya yang merah dan kadang dia menghapus ingusnya yang hampir keluar dan menariknya lagi.

"hiks..gara gara gue ngedesak nayoung.." bona langsung menunduk, enggan untuk memperlihatkan wajahnya yang merah kepada temannya, "Johnny meninggal dengan keadaan yang mengenaskan-"

"tapi dia meninggal terhormat demi nyelamatin temennya bona!" kini nayoung ikut nangis sambil menghapus air matanya tapi cairan bening itu tidak berhenti keluar.

"dan maaf, sebelumnya gue ngira nayoung bakal mati di bawa arus sungai itu.." kei nunduk dan ngelanjutin perkataannya dengan pelan, "tapi ini bener bener di luar dugaan gue, sekop yang ngebantuin narik tali nayoung malah kepleset dan..hiks..hiks." kei langsung saja menangis hebat dan tidak ragu ragu mengeluarkan air matanya itu.



Joshua melihat pisau dilemparkan mengarah ke arah kei yang sedang sibuk menangis,

"KEI BELAKANG LO!!"

Telat,

JLEB

Baru kei ingin menghindar, namun dia dapat merasakan pelukan yang hangat, dan sudah mengetahui pelaku pemilik tangan yang melingkar di pinggangnya.

"Jo-joshua..hiks.." kei langsung saja nangis tersedu sedu, dan memeluk joshua yang sudah menjadi mayat, dan terjatuh ke tanah karena mayat nya mulai memberat.


"SEMUANYA PERGI!" Teriak yuta dan semuanya langsung menuruti perintah yuta, namun yuta menarik kei untuk bangkit.

"kei...harus ikhlas.." yuta bicara sepelan mungkin agar tidak menyakiti perasaan kei dan menariknya pelan namun dia tetap tidak mau.

"ha-harusnya gue yang mati! bukan dia! Mending gue mati di sini dari pada kabur dengan bayang bayang penyesalan gue..hiks.." kei mulai terisak lagi namun melihat youngmin mendekat yuta tidak tinggal diam, dia mengambil pakunya di dalam saku dan mulai menghajar youngmin, tapi sebelum itu-

ouija game | 95Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang