Wedding

264 9 6
                                    

2 bulan kemudian…

Pagi yang sangat padat, situasi yang sama di hari-hari sebelumnya. Perkotaan yang bising dan memusingkan kepala adalah sarapan bagi penghuninya. Namun setiap mereka memiliki situasi hati yang berbeda. Ada yang merasa sangat bersemangat karena ia baru saja mendapatkan kerja, ada yang merasa sangat senang karena tokonya sudah mendapatkan pelanggan, ada segerombol anak sekolah yang tiap hari melintas menuju sekolah, ada pula yang merasakan betapa indahnya dunia ini karena ia sedang jatuh cinta.

Bola mata pekatnya masih memerhatikan tabel dan grafik di depannya. Nominal tabel di sana tercetak jelas. Grafik itupun menunjukkan garis yang semakin dilihat, semakin menanjak. Cukup baik, sangat baik. Bahkan di hari inipun, laporan itu membuatnya sangat bahagia.

“Restoran kita sangat ramai pengunjung, pak.” Ujar salah satu karyawan yang menjabat kedudukan tertinggi di sini.

Lawan bicaranya hanya mengangguk dengan senyuman yang tidak bisa dibantahkan kemanisannya.

“Minggu ini juga ada karyawan baru di sini. Hari ini dia akan mulai bekerja dan akan ditempatkan di bagian pelayan..” belum selesai dengan perkataannya,

“Tempatkan dia di dapur.”

“Maaf, pak?”

“Kurang jelas?” dengan senyuman, dia bertanya dengan nada mengintimidasi.

“Je-jelas, pak.”

“Terus awasi segala kegiatan di sini, jika ada hal yang tidak beres, langsung kabari saya.”

“Baik, pak.”

Lelaki dengan kemeja navy itupun berdiri sambil memakai jaketnya dan dengan ringan meninggalkan ruangan. Tanpa menghambat langkah, dia merogoh saku celana untuk mengambil ponsel. Dengan menekan sebuah simbol mikrofon di layar, “30 minutes.” dan menyisakan senyum di wajahnya.

30 menit kemudian…

Mobilnya berhenti di sebuah parkiran. Mobil yang siapa saja bisa menilai bahwa pemiliknya adalah orang yang sangat kaya. Mata setiap gadis yang berlalu-lalang ikut terbelalak melihat kilap mobil dan pemiliknya. Tak lama, kehadiran seseorang yang ia tunggu datang. Dengan melihatnya berlarian seperti bocah lima tahun membuatnya bernafas lega.

“WHOOOA!!! MOBIL SPORT!! Bagus banget, pak! Bapak baru beli?” matanya berbinar menyusuri setiap detail mobil di hadapannya.

“Apa karena mobil ini yang buat kamu berlarian seperti itu?” tanyanya dengan menyilangkan tangan.

Wanita itu memberikan anggukan mantap.

“Kenapa tadi aku naik becak aja, ya?” dia memalingkan muka.

“Jangan gitulahhh~” cengir wanitanya.

“Kalau begitu…”

tanpa aba-aba, wanita itu memeluknya dengan sangat erat. “Miss you” dan bisiknya.

Lelaki itu tak menjawab namun semakin mengeratkan pelukannnya. Seakan dia tak mau lagi melepaskannya.

“Emmm… Pak Raihan, kangennya udah ilang. Ayo naik jalan-jalan dengan mobil baru.”

“Cih!!” lelaki itu melepas pelukannya. “Kamu merusak suasan romantis, tau gak?”

“Aihh, udah-udah.. romantisnya nanti aja, kalo kita udah menikah.”kedip matanya nakal.

“Dan aku harus menunggu kamu empat tahun lagi? belum puas delapan bulan itu kamu siksa aku, huh?!!”

“Bapak kok tempramen banget sih sekarang? Bapak butuh refreshing! Ayo, kita jalan-jalan!!”

Merekapun akhirnya menaiki mobil dan melesat cepat meninggalkan titik awal. Dengan kecepatan di atas normal, mobil itu memecah jalanan yang cukup sepi itu. Waktu sudah menunjukkan pukul 10.32 am., tak terlalu banyak kendaraan pribadi yang berlalu-lalang di jalan ini.

My Mister✓ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang