"Nih Shin makanan lo, sorry gue lama soalnya tadi ada Vendra jadi gue puasin hasrat gue buat liatin dia" pamer Venda. "Vendra?siapa?penjual kantin?" Shinta bertanya dengan tertawa. "Ih bukann, maaf yee gue lupa cerita sama lo. Dan gue baru nyadar kalo lo masih anak baru disini. Jadi, Vendra itu kakak kelas kita Shin. Dia anak osis dan kapten basket. Gila, banyak banget fansclubnya" cerita Venda panjang lebar. Tidak bisa dipungkiri bahwa Shinta masih belum tau banyak mengenai sekolahnya sekarang. Sebab, baru tiga bulan yang lalu ia pindah kesini. Itu pun karena ayahnya bercerai dengan bundanya. Walaupun baru tiga bulan, nama Shinta sudah dikenal oleh kebanyakan murid di SMAnya. Ya karena apalagi kalau bukan kecantikannya. "Oh gitu, gue ngerti," Shinta tidak begitu peduli dengan ocehan Venda yang memuji-muji Vendra. Walaupun ia polos tapi ia tergolong anak yang cuek dengan sekitar. Menurutnya dokter adalah hal penting yang harus ia raih. Perceraian kedua orang tuanya sudah cukup membuat ia frustasi. Dan ia harus bangkit menjadi Reena Arshinta yang tangguh.