Seven.

3.3K 567 23
                                    

"YA! JEON WONWOO KEMBALI!"

"TIDAK MAU!"

"KAU HARUS MENCERITAKANNYA PADAKU!"

Mingyu yang tengah memakan bekalnya didalam kelas hanya dapat menatap koridor diluar kelasnya. Menatap dua pemuda yang saling berlarian disana dengan ekor mata yang selalu menatap ke arah pemuda yang biasanya selalu memakai kacamata bundarnya.

Seokmin yang berada di samping Mingyu hanya berdecak pelan, menggelengkan kepalanya sambil menepuk pundak Mingyu.

"Hei, Kim! Lihatlah calon kekasihmu itu!" ucapnya sambil mencuri satu sosis goreng milik Mingyu. Pemuda tan itu hanya mendengus tatkala menatap Seokmin yang tengah mengunyah sosis goreng miliknya.

Sudah menjadi rahasia umum jika Wonwoo ataupun Mingyu dinobatkan sebagai calon pasangan kekasih disekolah ini. Dari tingkat tiga dimana Wonwoo dan Mingyu berada sekarang, hingga siswa tingkat satu melayangkan persetujuan tentang hal itu.

"Ya, Kim Mingyu! Cepat kau nyatakan cintamu pada Wonwoo!"

Seperti ini contohnya. Didalam kelas dengan suara menggelegar milik Jungkook yang sekarang tengah duduk bersandar bersama Taehyung di pojok kelas. Mingyu menatap Jungkook dengan tajam, membuat pemuda bergigi kelinci itu bergidik ngeri.

"Y-Ya! Aku bercanda!"

Hal yang lumrah untuk dipertanyakan bahkan diperbincangkan hubungan keduanya. Untuk seukuran orang yang sedang pendekatan, ini sudah terlalu lama. Tiga bulan sudah berlalu, dan Mingyu masih menutup mulutnya untuk menyatakan perihal perasaannya terhadap Wonwoo.

Namun Mingyu hanya menghela nafasnya pelan, kemudian memakan bekal yang diberikan Wonwoo tadi pagi kembali.

Untuk apa menyatakannya jika minggu depan Wonwoo sudah menjadi tunanganku? batin Mingyu diiringi senyum ditempatnya.

✳✳✳

"Mingyu..."

"Hm?"

"Kau yakin dengan pilihanmu?"

"Tentu, mengapa tidak?"

Wonwoo memainkan jemari lentiknya di tribun samping lapangan basket sekolahnya, menunggu Mingyu selesai dengan latihannya.

"Kau tidak akan menyesal memilih aku untuk menjadi tunanganmu?" cicit Wonwoo sambil menundukkan kepalanya.

Mingyu hanya menghela nafasnya pelan, menatap pemuda dengan kacamata yang bertengger di hidung bangirnya. "Kau bahkan tak tahu aku mencintaimu sejak insiden masa orientasi sekolah dulu."

Wonwoo membelalakan matanya, pupilnya membesar tatkala mendengar ucapan demi ucapan yang Mingyu lontarkan.

"Benarkah?"

"Huum."

Mingyu masih ingat bagaimana raut wajah Wonwoo saat tahu ia dan keluarganya mendatangi rumah megah milik Mingyu di daerah Gangnam. Wonwoo terkejut bukan main saat ibunya memeluk dengan erat ibu Mingyu di depan pintu masuk, kemudian melihat ke arah Mingyu yang sudah rapih dengan setelan kemeja kotak-kotak dan kaus putih didalamnya.

"Apa ini semua rencanamu?"

Mingyu menggeleng, "Aku pun tak tahu menahu tentang semua ini, Wonwoo."

"Tapi kau terlihat siap dengan semuanya!" ucap Wonwoo dengan kerucutan di bibirnya. Mingyu tertawa disana, kemudian mengusak surai cokelat milik Wonwoo dengan lembut.

"Aku terlalu siap karena calon tunanganku adalah dirimu, Wonwoo."

Wonwoo menundukkan kepalanya, menatap sepatu putih miliknya dan memukul pundak Mingyu pelan. "Mengapa kau suka menggodaku, Kim!"

Mingyu menaikkan wajah Wonwoo yang sekarang tersipu, kemudian menatap mata rubah itu dengan senyuman.

Cup!

Bibir Mingyu dan Wonwoo bertumbukan secepat kilat disana. Di tribun dan lapangan yang sekarang menjadi saksi bisu keduanya.

"Hukuman untuk anak nakal yang sengaja memanggilku dengan sebutan 'Kim' lagi." ucap Mingyu yang sekarang sudah berlari dari hadapan Wonwoo.

Wonwoo membuka matanya lebar, "YA KIM MINGYU!" teriaknya sambil menutupi wajahnya dengan sempurna.

Wajah Wonwoo memerah sempurna disana akibat perlakuan Mingyu yang tengah menjulurkan lidahnya dengan jahil.

Mingyu tersenyum simpul di tengah perjalanannya, berpikir bahwa penantiannya selama ini tak sia-sia.

✳✳✳

Selamat hari ibu!❤❤❤❤❤

Creating Love ※ Meanie✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang