[11] Tercabik-cabik

292 9 1
                                    

"Kalo emang gue jauh dari lo buat lo bahagia,gue bakal lakuin itu"
-Devian-

Sejak kejadian Devian menyatakan perasaannya kepada Clara,Clara menjadi orang yang pendiam,hal itu memicu rasa penasaran Mega,sahabatnya

"Clara,gue perhatiin lo bengong mulu dari kemaren,ada apa sih?"Clara masih stay dengan posisi diamnya

"Ra"panggil Mega

"Clara Mark!!"akhirnya Clara menoleh dengan wajah lesu ke arah Mega "lo kenapa sih?lo ga mau cerita sama gue?ok gue masih bisa terima,mungkin itu privasi bagi lo,tapi gue ga bisa tenang kalo lo terus-terusan ngelamun kaya gini!!lo itu sahabat gue Ra,lo ga percaya sama gue makanya lo ga mau ceritain masalah lo?lo jahat Ra"kesal Mega,lalu Mega meninggalkan Clara seorang diri di kelas

Clara ingin membantah semua perkataan Mega,tetapi bibirnya terasa kelu untuk berbicara dan air matanya jatuh begitu saja membasahi pipi mulusnya.

Sewaktu Mega mencurahkan amarahnya ke Clara,Devian melihat itu semua ,akhirnya Ia menghampiri Clara seorang diri,begitu Devian masuk ke kelas Clara dan duduk di bangku depannya dengan posisi berhadapan,Clara langsung sesegera mungkin menghapus air matanya,Clara merasa canggung tapi tidak dengan Devian.

Devian menghela nafas gusar,"Ra,gue ga suka lihat lo nangis"

"Gue ngga nangis kok"

"Huhh,lo nangis gara-gara lo bingung kan mau jawab perkataan gue kemaren?"Devian menggenggam tangan Clara lagi "kalo emang gue jauh dari lo buat lo bahagia,gue bakal lakuin itu"

"walaupun itu susah dan sakit,tapi rasa itu semua terbayar ketika gue lihat senyuman tulus dari bibir lo"kemudian Devian melepas genggaman sambil tersenyum dan meninggalkan Clara,Clara tau,senyuman itu palsu,Clara tau hati Devian tercabik-cabik,tapi Clara tidak tau apa yang harus Ia lakukan.Untuk saat ini Clara lebih memilih menenangkan diri di rooftop sekolah.

🌸🌸🌸🌸🌸

"Tumben lo sendirian kutil badak,mana temen lo,lo temen Clara kan? Biasanya lo berdua kemana-mana selalu bareng, gue curiga, jangan-jangan lo ga tertarik sama batang ya?"ucap Rino sambil bergidik ngeri yang dibuat-buat

"Apa sih lo sempak kuda,ga sopan banget sih lo, gue ga kenal lo, ganggu aja!jangan bikin gue tambah badmood, gue masih waras, gue masih suka batang bukan lobang"jawab Mega

"Ulu uluuu santay neng santay,kenalin  nih nama babang Rino, bisa dipanggil bebeb,gue sahabatnya Devian, gue sama Devian sama kaya lo sama Clara"ucap Reno sambil membenarkan kerahnya

"najis banget dih,lagian gue gamau tau nama lo siapa, mau Rino mau Rere mau Rina mau Rini gue ga peduli"

"Sewot mulu sih neng,ngape lu?cerita sama babang Reno,siapa tau bisa kasih solusi buat dede emeshh kaya lo"ucap Reno sambil mencubit dua pipi Mega yang agak chubby,Mega langsung menyingkirkan tangan Rino dari pipinya

"Bukan ngasih solusi,tapi memperkeruh suasana!gue kesel sama Clara,semenjak kak Devian nyatain perasaannya ke Clara, dia diem aja kaya patung,ga ngomong sekatapun"

"Lahh? Sumpah demi apa lo Devian nyatain perasaannya ke Clara? Lah kok gue gatau ya, kurang ajar tu anak, harus gue kasih pelajaran,tega-teganya dia ga kasih tau gue, kenapa lo ga bilang dari tadi sih?"Mega tidak merespon ucapan Rino,menurutnya Reno adalah strange human.

"Apa salah dan dosaku sayang,kepercayaanku kau buang-buang, ho a ho e,Devian sayangg!!"lanjut Rino sambil berjoget

"Dih setres"ujar Mega

Daripada Mega tertular penyakit sinting Rino,lebih baik Mega pergi

Yang di mulmed pictnya Rino ya guys,ga kalah ganteng sama Devian hwehwe.

Terus baca nextpartnya yaa, maaf kalo kurang ngefeel, i'm sick, jgn lupa vomment, ich liebe dich!💞

TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang