Part 3

23 4 3
                                    

Rendi POV

Lama, itu yang aku rasakan sekarang. Gila tadi ku lihat dia masuk ruangan operasi itu dan sampai sekarang belum keluar.
"Tuh cewek tidur kali ya? Lama amat" tak lama gadis yang kucari keluar dari ruangan dengan wajah lelah.
"Dokter lia"panggilku
"Eh mas rendi?" Katanya Bingung, lucu sekali.
"Boleh bicara sebentar?"
"Apa ya?"
"Kayak nya gak disini"kataku sambil melihat sekitar
"Oh gitu, di kantin gapapa kali ya?"
"Boleh"

End

00.33

Kantin rumah sakit

"Apa yang mau dibicarakan?"tanyaku
"Saya suka sama kamu"

Jederrr beledak beledug duarr

Wah gila sih, dia ngomongnya santai abiss

"Gimana?"
"Ya, saya suka sama kamu. Kamu mau jadi isteri saya?" Dan jawaban nya membuat ku semakin bingung. Ini ngelamar atau apa sih santai banget
"Eee, mas gini loh. Kita kan baru kenal dan kita kenal pun karena hal yang wajar, menurut saya rasanya aneh mas punya rasa sama saya"
"Kok, aneh sih. Saya sering perhatiin kamu kalo kamu check rangga. Saya juga cari tahu tentang kamu, orang tua kamu di bandung kan? Saya udah temuin mereka, Kamu punya kakak dua." Oke itu bener tapi.. apaan sih nih?
"Ahh, itu benar. Anda ke apa? Tapi.." dia memegang tangan ku, hey apa ini, dasar.
"Santai aja, aku gak akan paksa kamu kok. Kita coba aja dulu, kalo kamu cocok sama aku,aku bakal seneng banget. Tapi kalo kamu ngerasa gak cocok bilang aja, aku gak mau paksa orang buat suka sama aku. Tapi kamu harus tau aku suka sama kamu, soal aku temuin orang tua kamu ya aku memang ingin serius sama kamu" aku terhipnotis, heran juga kenapa aku bisa diem gini. btw ngapa jadi aku kamu ngomongnya? Ini gak beres
"Ah,Makasih perhatian nya,saya coba ya. Kalo gitu saya permisi"pantes aja bunda nelfon, ini yang mau di omongin? Yah ini mah alamat di introgasi nih. segera ku lepas tangan ku dari nya dan berdiri untuk pamit. Baru saja mau melangkah
"Sebentar,aku antar?"
"Ah gak usah saya bawa mobil"dia melihat jam tangan nya dan
"Ini udah lebih tengah malam, bahaya cewek bawa mobil sendiri. Mobilnya di tinggal aja di sini,biar aku yang antar."katanya sambil menariku keluar kantin
"Eh? Enggak kok saya udah biasa pulang jam segini, gak apapa"
"Gak, sekarang kan ada aku jadi jangan kayak biasa lagi. Bahaya tau gimana kalo ada apa apa di jalan, aku kan suka sama kamu jadi aku gak mau kamu kenapa napa, ngerti?"
"Ah ya"jawabku cenggo cepat sekali di ngomong edann
"Tapi besok saya masih harus ke rs lagi, kalo mobil saya di tinggal saya bakal telat berangkat nan..?"
"Ya aku jemput lah, jam 8 kan?, besok aku jemput jam 7. Udah perotes nya?" Tanya nya yang ku jawab hanya anggukan aku masih cenggo guys
"Anak baik, yuk" serunya sambil menariku ke parkiran. Percaya gak mobilnya apa? Sekarang aku sih percaya kata kata devina yang bilang dia kaya raya pake bangeettt
Lamborghini Anventador sudah ada di depan mata. Eh cius nih gue naik ini pulang?
"Ayo" serunya sambil membukakan pintu untuk ku, ternyata ini cius, omg ini gila sih.
"Rumah saya di.."
"Aku tau"
"Oke" aku pun kembali cenggo
"Kamu lahir di bandung?" tanyanya yang menoleh. Dan guys dia tampan maksimal serius.
"Iya, saya lahir di bandung"
"Jangan formal dong,berasa ngomong sama siapa aja"
"Oke oke"
"Orang tua kamu di bandung kan? Kamu sendiri disini?"
"Iya"
"Ohh udah berapa lama?"
"Udah tiga tahun"
"Kamu jadi dokter dari umur berapa? Kamu kayak masih anak kuliahan tau"
"22 aku udah jadi dokter, ambil spesialis 1 tahun, kayak nya udah 3 tahunan"
"Berarti umur kamu 26?"
"Yap" mobil langsung berhenti
"Astagfirulloh, kenapa? Nabrak apa?"kaget sekali, sambil mengusap usap dada ku
"Kamu 26? Seriusan?" Aku menoleh pada rendi dengan kesal
"Iiii iya 26 kenapa? Kirain nabrak, sampe berhenti segala ih kaget tau"
"Ehehe, maaf. Kaget soalnya kamu masih muda,single,tapi udah hebat dokternya,mantap" serunya sambil mengangkat jempol padaku ish menyebalkan.

Setelah hening dari pecakapan itu pun sampai juga di depan rumah ku.

"Ini kan rumah nya?" Tak kusangka di berhenti tepat di depan rumah ku, waw.
"Iyaa, makasi ya"
"Iya sama sama, masuk sana tidur. Besok aku jemput jam 7"
"Oke" aku keluar dari mobil, dia langsung tancap gas saat ku melambaikan tangan.

01.54

"Huft, udah malem banget. Langsung tidur ah" jangan heran karena walau aku dokter aku tetap manusia biasa yang terkadang malas mandi, setelah itu langsung saja ku melesat ke alam mimpi.

05.23

Kringgg kringgg kringggg

"Hoam, duhh masih ngantuk. Berisin nih ah jam rese deh" aku bangun walau masih ngantuk dan segera mandi.
Setelah siap ku langsung pergi ke dapur untuk sekedar membuat sarapan, saat ku buka kulkas, kosong itu yang terpampang
Yapp aku lupa belanja, saat ku lihat kalender memang sudah tanggal 26 dan kebetulan sekarang hari sabtu aku akan mengajak devina untuk belanja bulanan. Ahh padahal kemarin baru saja dari mall kenapa gak sekalian ya? Lupa.
Saat selesai memasak aku saji kan di meja makan baru saja ku ingin memakan nasi goreng ku ini

Ting tong.. ting tong..

"Allohuakbar, siap lagi. Pagi gini"
"Hai" aku cenggo lagi guys, boleh jujur? Dia tampan hari ini.
"Lho rendi masih pagi gini, ada apa?"
"Jemput kamu lah"
"Aku bisa berangk.."
"Mobil kamu kan di rs, kita kan udah omongin ini semalem? Lupa?" Ahh iya ya semalem kan gue balik ama dia, lupa
"Eh iya lupa,ehehe. Eee masuk dulu" saat dia masuk rumah ku dia langsung
"Harum apa ini" harum apa? Apa? Biasa aja
"Wangi nasi goreng kayak nya?"
"Oh iya baru selasai masak buat sarapan, udah sarapan? Bareng aja"
"Boleh" dia pun duduk di depan ku, ah untung saja aku buat banyak nasi goreng nya
"Enak, kamu jago masak ya"
"Enggak jago, ya gini gini aja lah standar" dia mengangguk antusias, setelah selesai kami langsung saja berangkat berhubung aku juga udah siap
"Udah kan? Yuk nanti macet" tanpa ku jawab aku langsung berdiri berjalan di belakang rendi. Saat sudah di luar rendi membukakan pintu mobilnya ahh manis nyaa, pintu mobil yang berbeda dari semalam, waw.

Di jalan kami tidak banyak bicara karena rendi fokus nyetir dan aku fokus membaca riwayat pasien ku dan btw rangga adik rendi ini udah gak di rawat di rs dia di pulangkan dan mendapat perawatan sangat intensif di rumahnya alasannya adalah "rangga gak suka bau tempat ini" dasar anak orang kaya, kesal.

Saat sampai dan baru saja ku mau keluar mobil
"Call?"
"Ya?"
"Hati hati yaa"
"Oh oke, kamu juga" jawabku ramah dan keluar
Dia tersenyum dan sangat tampan aaaaa

Saat ku melambai tangan dan berbalik

"Dianter siapa? Keren mobilnya"
"Bikin kaget lu, ada lah orang"
"Rendi?"
"Udah tau ngapa nanya lu"
"Ciee udah anter anter gini mah pertanda yaa"
"Apaan sih childish lu"
"Aaaa malu malu gitu lu ahahaha" tanpa menjawabnya langsung saja aku nyelonong meninggalkan devina itu ah dasar.
Tapi saat ku ingat sesuatu aku berbalik lagi
"Dev, nanti pulang belanja yu udah akhir bulan nih"
"Okey" ah devina selalu siap kalo diajak belanja apa pun itu.
Aku pun melanjutkan berjalan ke ruangan ku dan di sepanjang jalan tak berhentinya aku tersenyum ah kenapa banyak sekali yang menyapa ku hari ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. Thanks for reading sorry for everything.
And don't forget to vote, commnet, and share.
Luv u

AlwaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang