Part 6

16 2 0
                                    

07.00

Saat ini aku sedang sarapan tentram karena tidak perlu datang kerumah sakit dengan terburu-buru. Karena kinerja anak magang ku semua memenuhi kriteria jadi aku lega meninggalkan mereka walau pun urusan operasi masih harus aku yang turun tangan.

Tak lama terdengar ketukan pintu ku buka dan tadaaa

Rendi

"Ada apa ren" tanya ku bingung
"Jemput kamu lah, kan nanti sore kita kerumah mama. Jadi kamu gak usah bawa mobil, kamu masak gak? Aku gak sempet sarapan nih, jam 9 aku ada meeting" tanpa minta izin dia nyelong masuk, duduk dan makan dengan damai nya. Waw.

07.54

"Duh kamu telat gak nih, jalan macet gini"
"Enggak santai aja, ada anak magang di rs"
"Oh yaudah, eh iya nanti makan siang nya sama devina aja ya aku padet hari ini"
"Emang aku.." eh baru sadar aku kalo setiap lunch aku bareng dia
"Iyaa, sekalian mau ngobrol sama di udah lama"
"Kamu deket banget ya sama devina?"
"Iyalah, gimana enggak. Dia temen sejak kuliah"
"Oya, dah lama banget dong ya"
"Heem"
"Cal"
"Apa"
"Kamu cantik aku suka"
"Iya aku tau"
"Hahahaha, keluar sana udah nyampe"

Aku mendongak melihat ke arah jendela dan ya sudah sampai, dari tadi aku memang sedang asik dengan hp ku

"Yaudah makasi ya, hati hati"
"Iyaa aku juga cinta kamu"
"Apaan sih geli"
"Hahahaha"

Saat ku keluar dari mobil datang suster mega dan siap ke medan tempur.

13.44

Aku sedang menunggu devina, sebelumya kami sudah berjanjian akan makan siang bersama di kantin

"Cal, apa kabar anak magang"
"Eh dateng juga lo ,baik mereka pinter pinter soalnya"
"Bagus lah. oh iya, ini" devina mengasongkan sebuah undangan yang setelah ku baca ini undangan pernikahan devina dengan, yoga mantannya.

"Dev? Serius ini? Sama yoga?"
"Heem" jawabnya sambil tersenyum
"Kok bisa, sejak kapan lu"
"Baru seminggu yang lalu sih, gue dijodohin. awalnya gak mau gue, tapi pas tau namanya yoga, gue langsung inget mantan gue itu eh dan ternyata dia"

Udah cerita belum kalo kisah cinta devina itu ftv abis, yoga itu senior di kampus dulu. Devina sama yoga pacaran udah 2 tahun. Mereka udah relationship goals banget orang tua mereka udah akrab banget. tapi mereka putus tepatnya sih yoga minta putus karena yoga gak mau LDR setelah lulus yoga kerja di dinas kesehatan dan di utus ke afrika untuk jadi dokter ahli gizi 3 tahun lamanya. setelah dia balik ke indo setahun di indo, kemudian dia pindah ke jerman tapi sekarang tiba tiba ada di indo terus mau nikah ftv gak menurut kalian?

"Wah, jodoh gak kemana ya. Congrats kalo gitu dev. Wih kapan nih" kataku sambil membuka undangan itu
"Minggu depan"
"Gilaa di ballroom hotel livvo yang di kemang itu? Wuihh edan ini mah"
"Heem, oiya btw lo cuman jadi tamu doang nih. Soalnya yoga bilang gak mau ngeribetin temen temen katanya"
"Santai aja kali ah"
"Oiya, katanya lu mau cerita, cerita apa?"
"Jangan kaget yaa"
"Apaaa penasaran gue"
"Rendi nembak gue"
"Ehh bener kan kata gue,trus lo nya gimana?"
"Ya kalo gue sih oke oke aja, terserah bokap nyokap aja"
"Cieee cepet nyusul gue dong ya"
"Ahh elo, gak lah kayak nya kalo nikah sih masih jauh deh dev"
"Kenapa?, di tajir lo cal, pake baangett, napa gak mau?"
"Bukan gak mau, gue takut nyokap bokap dia yang gak suka gue, apalagi rencana nanti sore gue mau kerumah rendi, and rendi lusa mau ke bandung"
"Eh serius? Kok lo baru cerita sih udah jauh gini ih ngeselin"
"Lo cerita gak tentang lo?"
"Yadeh yaa, trus kenapa bokap nyokap dia?"
"Ya gue takut mereka gak suka ke gue lah"
"Gak sih kata gue cal, lo ka berpendidikan iya keluarga baik baik karir lu oke, pergaulan aman aja, menantu idaman lah udah lu mah"
"Tetep aja gue takut, itu kan kata lu"
"Engga udah percaya aja, lagian kalo mereka ngapa ngapain lu gue paling depan, lagian si rendi juga pasti bertindak lah"
"Gitu ya, oke deh kalo gitu"
"Eh lu udah ada persiapan?"
"Persiapan? Apa?"
"Lu mau ketemu calon mertua gila masa mau gini penampilan lo, ya sopan sih tapi kan, rendi orang kaya cal mereka pasti detil soal penampilan walau pun gak akan ngaruh apaapa juga"
"Ya terus gimana? Gue gak punya gaun malam"
"Jam berapa kesana?"
"Rendi sih mau jemput jam 3"
"Ada waktu 1 jam ayo ikut gue"
"Kemana?" Devina tidak menjawab dia hanya menarik tangan ku keluar kantin menuju parkiran.

Setelah kebut kebutan gaje ala devina kami sampai di sebuah butik namanya lerian counte yap aku tau pasti sekarang aku bakal buang uang banyak banget, hadeeh.

Di dalam butik aku terpana, bukan karena ingin beli semua tapi aku terpana tidak mengerti disini terlalu banyak baju

"Dev, lo aja yang pilih pusing gue liatnya"
"Oke" dengan semangat 45 dia mulai memilih baju yang terpampang, bahkan dia banyak bertanya pada pelayan yang terus mengintili kami

"Mbak, yang ini dong mau di coba dulu"
Pelayan itu mengambil baju nya dan diserahkan padaku
"Sana coba cal"

Aku mengambil baju itu dan masuk ke ruang ganti 5 menit berselang aku sudah memakai baju yang tadi di pilih devina

"Cocok, mbak saya ambil yang ini, mana dompet lo"
"Eeh dev bentar gue liat dulu harganya" saat ku liat bandrol nya  WAW

Tiga puluh empat juta rupiah

Boleh pingsan gak?

"Dev lo sih bunuh gue ini mah, gak ah jangan yang ini gan.."
"Udah lah cal lu bentar lagi merit sama orang tajir, lagian segitu mah gak bakalan bikin atm lo abis kali, udah sini dompet lu" devina menarik dompet ku dan berjalan ke kasir, sedangkan aku masih di sini berdiri dengan wajah cenggo andalan ku

Setelah selesai, kami kembali ke rs
"Kenapa lu diem terus, kesel lu ama gua?. Ah elah gak asik lu udahh santai aja bentar lagi juga tuh uang ke ganti kan akhir tahun dapet bonus kita"
"Gila dengan uang 34jt, di mangga dua gue bisa beli baju plus tokonya tau"
"Ah udah ah turun sono dah sampe nih"
"Ngeselin dasar"

Aku keluar dari mobil dan langsung pergi karena ada suster mega yang memangilku

15.31

Operasi baru selesai, hah. Dan sekarang sudah lebih dari jam 3 segera ku keluar dari ruangan dan ku buka hp ku

Rendi is calling

"Ya hallo?"
"Cal, dimana sih? Lama banget aku udah nunggu nih dari tadi. Gimana sih gak konsisten banget sama waktu. Kamu tau gak waktu adalah uu..."
"Iyaaa, aku udah jalan ke lobi tunggu bentar, jangan marah marah pusing aku dengernya"

Tuuuuutt

Ku matikan langsung sambungan telpon ku dengan rendi

"Berisik, ceramah mulu nih orang. heran gue" begitulah gambaran ketika aku mendumel. aku yang selalu menjadi bahan ceramahan rendi si perfecksionis.
Salah sedikit? Kuping kalian bakal jadi taruhan nya karena harus mendengarkan nasihat beserta ceramahan yang berisi hal hal yang berfaedah.

Bahkan aku sampai lari lari ke lobi, setelah sampai di depan lobi mataku mulai mencari keberadaan rendi. Dan itu dia ku mulai mendekat

"Ren,ayo" kataku sambil ngos ngosan.
"Kamu abis apa sih, tau kan sek.."
"Udah ayo, kalo kamu marah dulu nanti kita makin telat" akhirnya rendi melunak dan mulai mengiringku ke mobilnya.

Saat mobil sudah berjalan, aku mulai sibuk membersihkan darah yang masih ada di sekitar dahi ku.

"Lagi apa sih kamu, bersihin apa?"
"Ini ada darah di jidat, tadi bekas operasi" kataku santai sembari terus membersikan dahi ku
"Apa darah, coba liat? Serem amat"
"Udah ilang kok"
"Gak bersih bersih dulu emang"
"Engga keburu, waktu keluar ruangan kamu langsung telfon sambil marah marah. Ya aku langsung aja lari"
"Maaf"
"Iya"

Jangan harap kalo kita bakalan manja manja kalo pas maaf maaf an kita bakal ya gini aja cuek tapi aku gak keberatan daripada harus menye menye alay, iuwh.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. Thanks for reading sorry for everything.
And don't forget to vote, commnet, and share.
Luv u

AlwaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang