Part 5: Beli Perlengkapan Kelas

94 38 17
                                    

Dirga memberhentikan motornya di sebuah toko yang menjual alat tulis dan sejenisnya. Kezia pun turun dari motor dengan ekspresi kebingungan karena harusnya Dirga mengantarnya pulang ke rumah bukan malah berhenti di depan toko tersebut.

"Eh kok berhenti disini, motor lo mogok ya?" ujar Kezia.

"Enak aja lo. Tadi lo bilang mau beli perlengkapan kelas yaudah gih sana!" Tunjuk Dirga ke arah dalam toko itu.

"Ooh jadi lo mau nemenin gue?" tanya Kezia polos.

"Ngga juga sih."

"Jadi?" tanya Kezia sambil menaikkan satu alisnya.

"Hmm...hmm itu...." jawab Dirga ragu-ragu sambil memengang tengkuknya. "Gue mau beli buku mewarnai" Tambahnya dengan volume suara yang pelan.

Kezia terkekeh geli setelah mendengar ucapan Dirga barusan.

"Ssstt....!!" Tatap Dirga ke arah Kezia sambil meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya.

Mereka pun masuk ke dalam toko itu dan langsung mencari apa-apa saja yang dibutuhkan untuk kelasnya. Sementara Dirga sudah menemukan buku mewarnai yang ia cari.

"Zi, nih gue titip ya, malu gue bayar sendiri ke mbak mbak kasirnya." Memberikan buku mewarnai dengan cover tokoh animasi Frozen itu ke Kezia.

"Males. BAYAR SENDIRI!" ujar Kezia langsung meninggalkan Dirga dan menuju ke kasir.
Namun baru berjalan 2 langkah Kezia terhenti karena tangannya ditarik oleh Dirga.

"Plis Kezia bantuin, lo kan udah gue kasih tumpangan," ujar Dirga sambil menyatukan kedua telapak tangannya.

"Oh, jadi lo ga ikhlas ya nganterin gue pulang? Cukup tau deh Ga" Kezia langsung menarik buku yang ada di tangan Dirga dan berjalan cepat ke arah kasir.

"E...eh bukan gitu Zi," ujar Dirga bermaksud memberitahu Kezia, tapi Kezia sudah melangkah jauh darinya.

***

"Ini rumah lo kan?" tanya Dirga ketika ia memberhentikan motornya di depan rumah berlantai dua berkonsep minimalis.

"Hmm," gumam Kezia sambil turun dari motor Dirga. "Nih! Makasih," sambungnya, lalu memberikan tas gitar ke Dirga dan bergegas masuk ke dalam rumahnya.

Dirga hanya menggeleng sambil memakai tas gitarnya lalu ia menancapkan gas motornya.

Setibanya di rumah, Dirga langsung disambut oleh adik perempuannya yang masih berumur 6 tahun itu.

"Yeaay..  kak Diga udah pulaang" teriak adik Dirga yang masih belum bisa melafalkan huruf 'r' itu sambil berlari ke arahnya.

Dirga tertawa melihat tingkah Nayla adiknya. Ia langsung memeluk dan mengacak-acak rambut adik perempuannya itu.

"Kak, mana?" tanya Nayla sambil membalikkan telapak tangannya meminta sesuatu ke Dirga.

"Hah? Apanya Nay?" ujar Dirga sambil berpikir apa yang dimaksud oleh Nayla. "Oh iya hmm...itu hmm... Be-bentar ya," ucap Dirga terbata-bata dan ia langsung lari masuk ke kamarnya.

"Ma..Mamaaa.. Kak Diga jahat" Nayla menangis dan mengadu ke mamanya yang sedang merajut sesuatu.

"Nayla kok nangis?" Tanya Heni.

"Na... Nayla ga dibeliin buku mewalnai sama kak Diga hiks hiks." Suara tangisan Nayla semakin kencang. Mamanya pun mengelus-elus kepala Nayla dan mencoba menengkan putri kecilnya itu.

Sementara di kamarnya Dirga bingung. Dia ingat buku itu ada di Kezia sejak Kezia membayarnya di kasir tadi, tapi karena sikap Kezia yang kesal terhadapnya ia jadi lupa untuk meminta buku itu ke Kezia. Dirga merasa tak enak jika ia langsung ke rumah Kezia meminta buku itu. Dikeluarkanlah benda tipis persegi berwarna hitam dari celana abu-abu yang masih ia kenakan.

WhatsApp

⇦ 👦Reinhard

P
Woy!! punya wa Kezia gak? Penting!

Buat apa? Mau pdkt-an lo sama dia? Haha

Gakk...
Punya gak?

Bentar... Santai aja bro, Kezia masih jomblo kok. hehe
0822600500

Read

Ga sopan oyy

Tnx!

*
Dirga langsung menyalin nomor yang dikirim Reinhard dan menambahkannya ke kontak wa miliknya.

WhatsApp

👧Kezia

Zi lo di rumah?
Ini gue Dirga.

Read

Lo masih kesel sama gue?
Maafin gue ya. Gue gak bermaksud gitu Zi. Gue ikhlas nganter lo pulang kok.

Oh.

Zi buku mewarnai yang tadi
gue titipin masih ada sama lo kan?

Gk udh gue buang

Gue serius Zi. Tuh buku untuk adek gue, sekarang dia lagi nangis karena bukunya gak ada di gue, dikiranya
gak gue beliin.

Yaudah sini lo kalo ga percaya

Nanti abis maghrib gue kerumah
lo ya.

Hmm

***

Tok tok tok

"Assalamualaikum... Permisi," ucap Dirga yang sudah berdiri di depan pintu rumah Kezia.

Kezia yang ada di kamarnya langsung turun ke bawah dan membukakan pintu itu. Busett ni bocah beneran kesini. Pikirnya setelah melihat Dirga yang ada dihadapannya.

"Zi ma-" belum selesai Dirga bicara Kezia langsung menarik tangan Dirga dan mengajaknya ke belakang rumah. Kezia menunjukkan kalau buku mewarnainya itu sudah benar benar ia buang ke tong sampah.

"Tuh liat, udah gue buang kan." Tunjuk Kezia ke arah buku yang sudah basah dan kotor karena terkena sisa sisa makanan yang ada di tong sampah tersebut.

Dirga langsung beranjak dari tempat itu dan kembali ke depan rumah Kezia lalu menaiki motornya.

"Lo mau kemana?" tanya Kezia merasa bersalah.

"Mau ke toko yang tadi."

"Mau ngapain?" tanyanya lagi

"Ya beli buku yang udah lo buanglah! Adek gue gak akan berhenti nangis kalo buku itu gak ada," jawab Dirga sedikit kesal.

"Maafin gue. Gue temenin ya" Ujar Kezia

"Gausah! Gue bisa beli sendiri." Ntar gue bayar ke kasirnya gimana dong. Pikir Dirga.

Kezia langsung menunduk dan berbalik untuk masuk ke dalam rumahnya. Selangkah lagi ia masuk ke dalam rumahnya terdengar suara Dirga yang menghentikan langkahnya itu.

"Kezia," Panggi Dirga. "Ayo temenin gue," tambahnya dengan suara yang pelan.

Kezia yang mendengar itu langsung buru-buru masuk ke rumah untuk mengambil jaketnya.

"Bentar!" teriak Kezia dari dalam rumah yang kebetulan hanya ada dirinya karena orang tuanya sedang mengunjungi rumah pamannya.

🌸🌸🌸

Please komennya guys,, butuh masukan nih untuk part selanjutnya..
Jgn lupa vote ya😉

Terima kasih😄

Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang