Part 15: Kecewa dan Benci

37 1 0
                                    

Malam itu Dirga harus benar benar memastikan hatinya lebih condong ke siapa, Kezia atau Saras.

Menurut Dirga sendiri Kezia dan Saras sama sama memiliki kepribadian yang baik dan tidak di cap sebagai bad girl di sekolah, tentunya Dirga menyukai itu. Karena dia tipe cowok yang lurus lurus saja.

Bedanya, Kezia lebih cenderung pemalu dan pendiam. Sedangkan Saras tipe orang yang mudah bersosialisasi terbukti dengan pergaulannya yang luas dan aktif mengikuti organisasi di sekolah.

Lain halnya dengan Kezia, pergaulannya kurang luas, teman Kezia hanyalah teman sekelasnya, dan jarang sekali melihat Kezia berinteraksi dengan siswa di lain kelas. Bahkan kadang ada yang menganggapnya sombong atau pilih pilih teman, sebenarnya Kezia hanya bingung bagaimana memulai percakapan dengan orang yang baru dikenal.

Balik ke topik

Akan tetapi melihat respon adiknya terhadap kedua gadis itu benar benar membuat Dirga berpikir keras. Sebab Saras yang terkenal ramah di tolak mentah mentah oleh adiknya.

Acara ulang tahun selesai. Sebagian tamu yang datang sudah pulang, lantaran jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Wajar saja karena tamu yang dimaksud masih anak anak meskipun esok harinya libur.

Kezia dan teman teman masih berada disana. Termasuk pula Saras dan keponakannya juga belum pulang.

Disaat itu juga Dirga memberikan kadonya ke Nayla. Sesuai yang diharapkan, Nayla sangat senang. Tak ketinggalan yang lainnya juga ikut menyusul menyerahkan kado mereka.

"Isinya apa kak?" tanya Nayla sambil mengamati bingkisan yang dipegangnya.

"Buka aja," jawab Dirga

Dengan sangat antusias Nayla membuka kado itu perlahan. Dan mengeluarkan isinya begitu ia melihat apa yang ada di dalam sana.

"Yeyyy baju plincess!" Nayla teriak kegirangan. Ia menunjukkan pakaian itu ke orang di sekelilingnya.

"Nayla suka nggak?" tanya Dirga yang juga ikut tersenyum melihat tingkah gemas adiknya.

"Suka banget, Nayla ga sabal pengen cobain bajunya," katanya dengan senyum yang masih terpancar.

"Kak Kezia yang pilihin bajunya," ungkap Dirga tanpa beban

Lagi, Kezia tersenyum lembut ke Nayla.

"Kak Kezia pintel banget pilih bajunyaa," kata Nayla yang masih memandangi baju princessnya itu.

Sementara Saras yang juga masih disana terlihat kesal dengan pujian yang dilontarkan Nayla kepada Kezia.

"Bunda, temenin Nayla mau cobain bajunya," pintanya pada sang bunda. Yang langsung dituruti oleh bundanya.

Beberapa menit kemudian Nayla keluar dari kamar dengan gaun princess yang dihadiahkan Dirga.

"Kak Kezia, Nayla cantik nggak?" tanyanya ke Kezia dengan terus memegangi ujung gaun tersebut.

"Cantik banget kayak princess beneran," ucap Kezia sambil mengelus lembut kepala Nayla.

"Kak, ayo deh ikut Nayla kesana," tunjukknya pada suatu ruangan dimana ada kolam renang disana.
"Kolam lenang di rumah Nayla bagus banget kalo malem, banyak lampu lampunya," kata Nayla.
"Tapi kakak aja. Yang lain tetep disini,".sambungnya.

Kezia pun tak bisa menolak, ia berjalan dibelakang Nayla yang sedang menarik tangannya

Dan benar yang dikatakan Nayla. Pemandangan di ruangan ini sangat indah. Seperti yang ada di hotel berbintang lima. Tak hanya kolam renang, ada gazeboo disana untuk bersantai, tanaman hias pun sangat bermacam-macam. Serta lampu yang menerangi menambah kekaguman Kezia pada tempat ini.

Nayla membawanya duduk di gazebo. 

"Kak fotoin Nayla pake baju ini dong," pinta Nayla.

"Boleh, tapi kakak ambil tas dulu ke depan ya,handphonenya disitu," kata Kezia.

"Iya kak, nanti fotoin Nayla dipinggil kolam lenang itu ya."

"Oke siapp. Kamu tunggu sini dulu, oke?" Kezia berjalan ke arah depan, dimana tasnya sedang dipegang oleh Qila.

Sedangkan Nayla mulai berjalan ke pinggir kolam renang, mencari posisi yang pas dan mencoba pose pose imut dengan gaun princessnya.

Namun tiba-tiba ada seseorang yang mendorongnya hingga jatuh ke dalam kolam setinggi pinggang orang dewasa itu.

Otomatis Nayla yang belum bisa berenang gelagapan berusaha bergerak  untuk tidak tenggelam. Dan orang itu segera berlari meninggalkan lokasi sebelum ada yang melihat perbuatannya.

Tidak ada orang selain Nayla dan Kezia sebelumnya di tempat itu.

Hingga Kezia kembali, ia terkejut melihat pergerakan air dari dalam kolam itu. Dari kejauhan ia tidak tahu siapa yang ada didalamnya. Lalu pandangannya mengedar mencari Nayla yang sudah tidak ada di gazeboo itu.

Segera ia mendekat ke bibir kolam.
Baru hendak menceburkan dirinya ke dalam, seseorang dari belakang Kezia terlihat panik dan langsung berlari mendorong Kezia kuat menjauh dari tepi kolam kemudian menolong Nayla yang ada di kolam itu.

Dirga, ia berhasil masuk ke kolam menyelamatkan adiknya. Dan air kolam sudah terminum oleh Nayla, membuatnya tak sadarkan diri dengan bibir yang sudah membiru.

Ia menggendong Nayla ke daratan. Lalu sang ayah yang baru saja tiba dari luar kota menghampiri mereka diikuti dengan tamu undangan yang belum pulang.

Ayahnya mengambil alih Nayla dari gendongan Dirga, dan segera membawanya ke rumah sakit.

Dirga yang masih disitu mengalihkan pandangannya ke arah Kezia yang juga terlihat panik. Namun dengan tatapan kecewa dan benci. .

"Pergi lo sekarang juga!" ucap Dirga penuh emosi dengan keadaannya yang basah.

Kezia tersentak. Mengapa Dirga marah padanya? Ia masih diam memahami perkataan Dirga

"Lo tuli hahh?!!" Bentak Dirga sekali lagi, kini iya sudah menarik Kezia kasar keluar dari rumahnya.

"Tapi Ga, g-gu -" ucap Kezia belum selesai sambil berusaha melepaskan cekalan Durga di lengannya

"Mulai sekarang jauhin gue ataupun Nayla!" tegas Dirga lalu mendorong Kezia keluar dari rumahnya.

"Gak nyangka gue lo sejahat itu. Kenapa lo sampe ngelibatin adik gue gara gara lo cemburu sama Saras. Padahal Adek gue seneng banget lo ada disini. Tapi kenapa lo malah melampiaskan perasaan iri lo itu ke adek gue, kenapa zi, kenapa? !! Sambungnya lagi dengan tuduhan yang sudah bercampur emosi itu

"Gue nggak tau apa apa Ga, gue nggak tahu kenapa Nayla bisa-" Jelas Kezia berusaha membela dirinya.  Namun Dirga memotongnya

"Qila, bawa temen lo ini dari sini sekarang juga. Gue muakk ngelihatnya," kata Dirga pada Qila. Bahkan matanya sudah enggan menatap Kezia.

Qila segera mendatangi Kezia untuk menenangkannya dan membawanya pulang

Kezia merasa telah dipermalukan oleh Dirga dihadapan banyak orang. Air matanya pun tak dapat dibendung lagi. Apa yang membuat Dirga menjatuhinya dengan tuduhan tak beralasan itu.

Hatinya sakit mendengar ucapan kasar dari Dirga. Cemburu pada Saras?  Ya dia mengakuinya. Tapi untuk hal bodoh sampai membahayakan nyawa orang sama sekali diluar nalarnya.

Dirga langsung masuk ke dalam rumah mengambil kunci motornya. Dilihatnya Saras masih berada di dalam.

"Thank's Ras, udah ngasih tau gue kebusukan dia," kata Dirga yang terlihat terburu buru.

Saras membalasnya dengan anggukan disertai senyuman, kemenangan(?)

Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang