16. Percaya?

15 0 0
                                    

Seantero sekolah sudah mendengar kabar soal Kezia yang mencoba mencelakai Nayla dan mereka semua percaya pada gosip yang beredar bahwa Kezia melakukan itu karena cemburu pada Saras.

Beruntungnya Nayla bisa terselamatkan, tapi keluarga Dirga tidak tahu fakta yang sebenarnya siapa yang mendorong Nayla ke kolam pada malam itu.

Sejak kejadian itu pula Kezia selalu mendapati siswa lain menatapnya tak suka serta cibiran cibiran yang mempermalukan dirinya.

Seperti sekarang, begitu Kezia masuk ke pekarangan sekolahnya. Ada saja kalimat cemooh yang berhasil didengar Kezia

Gak nyangka ih muka polos gitu ternyata kelakukannya bar bar

Murahan banget sih, cuma garagara cemburu sampe mau bunuh orang

Dasar bitch gak punya malu!

Jujur, Kezia ingin menangis tapi ia berusaha menahannya. Ia juga tidak tahu kenapa orang orang bisa menuduhnya begitu, terutama Dirga.

Ia terus berjalan lesu dengan kepala tertunduk. Sampai saat ini ia belum bertemu lagi dengan Dirga. Ia bermaksud untuk menjelaskan kejadian malam itu bahwa bukan dia pelakunya.

Untungnya masih ada yang percaya dengannya, siapa lagi kalau bukan Qila. Qila yakin bahwa Kezia tidak seburuk itu dan ia juga menduga bahwa Kezia telah di jebak. Tapi siapa yang menjebaknya?.

"Udahla Zi, jangan dengerin omongan mereka. Mereka tuh gak tau apa apa, cuma bisa menghakimi doang," kata Qila yang duduk disamping Kezia sambil mengelus punggung Kezia mencoba menguatkan.

"Bukan gue yang dorong Qil, kenapa mereka semua nuduh gue? Bahkan Dirga juga gak percaya sama gue," keluh Kezia dengan suara yang terdengar seperti menahan tangis.

"Ini cuma salah paham Zi, tenang aja semua bakal baik baik aja," kata Qila

"Gue jadi males ke sekolah kalo kayak gini, malu gue Qil malu hiks," ujar Kezia, air matanya sudah lolos mengalir di pipinya

"Gak, lo harus tetep sekolah, kalo gak mereka akan terus berasumsi yang enggak enggak," Qila kemudian memeluk Kezia "Udah jangan nangis Zi, masih ada gue yang percaya sama lo," tambahnya.

"Makasih yaa Qila," balas Kezia dengan air mata yang masih menetes.

Sementara di lain tempat Dirga sedang menyetel senar gitarnya. Dirga memutuskan untuk tidak masuk sekolah dulu untuk beberapa hari. Sebab ia masih belum bisa mengontrol emosinya jika bertemu dengan Kezia.

Jujur, Dirga sendiri berusaha untuk menyangkal fakta jika Kezia yang mencelakai adiknya. Namun kesaksian Saras pada malam itu meruntuhkan kepercayaan Dirga pada Kezia.

"Kenapa lo hancurin keyakinan hati gue untuk lo disaat gue baru mau mulai," ucap Dirga dalam hati

Di malam kejadian itu, sebenarnya Dirga ingin mengenal Kezia lebih dekat lagi tidak hanya sebagai teman, mungkin sedikit lebih dari teman, pikirnya. Dan Dirga pun semakin yakin dengan interaksi adiknya dengan Kezia. Namun karena peristiwa di malam itu juga Dirga malah berbalik keyakinan untuk memutuskan hubungan mereka meskipun itu hanya sebatas teman.

Tiba tiba notifikasi line muncul di layar ponselnya.

Kezia mengirimi anda pesan

Dirga langsung mengunci kembali ponselnya.

Namun beberapa saat kemudian ponselnya berbunyi lagi dan seperti itu terus terusan

Dengan terpaksa ia membuka pesan dari Kezia

Kezia
Ga, bisa kita ketemu?

Gue mau jelasin kejadian yang sebenarnya malam itu

Jujur bukan gue yang dorong Nayla ga,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang