Part 6: Maaf ya

96 32 5
                                    


"Turun, udah sampe," ujar Dirga

"Iya tau," jawab Kezia

Mereka pun masuk ke toko yang tadi siang mereka datangi. Dirga langsung mencari letak dimana buku mewarnai bersampul animasi Frozen yang tadi siang ia beli. Tapi setelah dicari-cari dan Kezia pun ikut mencari ia tidak menemukan buku itu. Dengan refleks ia mendatangi mbak mbak penjaga toko.

"Mbak buku mewarnai yang sampulnya gambar frozen kok gak ada ya? Udah saya cari-cari gak ketemu juga" tanya Dirga panik.

"Yang frozen ya?" Jawab mbak penjaga toko menutup mulutnya menahan tawa. "Ooh itu tadi ada rombongan TK Ananda kesini terus pada beli buku mewarnai, jadi mungkin udah habis diborong" Tambahnya.

Dirga mengacak-acak rambutnya dengan gusar, Ia memikirkan adiknya yang akan merengek terus karena belum dibelikan buku mewarnai. Dirga langsung keluar dari toko itu.

Kezia yang berjalan di samping Dirga terkekeh geli mendengar jawaban mbak penjaga toko tadi.

"Ngapai lo ketawa?" Tanya Dirga

"Hahaha kalah cepat lo sama anak TK ga" Ejek Kezia

"Semua ini kan gara-gara lo!!" Jawab Dirga dengan nada tinggi

Kezia tersentak kaget, ia tak menyangka Dirga akan semarah itu.

Hening

***

Dirga terbangun dari tidurnya dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Di meja makan ibu ayah dan adiknya sudah menunggunya untuk sarapan bersama.

"Pagi Nayla" sapa Dirga dengan senyum manisnya

Nayla hanya diam dengan ekspresi cemberut karena ia masih kesal dengan Dirga yang tak kunjung membelikannya buku mewarnai.

"Jangan ngambek lagi dong, ntar pulang sekolah kakak beliin yang banyak, janji deh" rayu Dirga sambil menyatukan jari kelingkingnya ke jari kelingking mungil Nayla.

Sarapan telah selesai, Dirga berjalan menuju garasi rumah untuk mengeluarkan motor, saat hendak menaiki motornya ia teringat kejadian tadi malam saat ia marah marah ke Kezia. Dirga merasa bersalah dan saat tiba di sekolah nanti ia ingin meminta maaf ke Kezia.

Sementara Kezia sudah tiba duluan di sekolah karena sekarang adalah giliran Kezia untuk piket kelas.

"Kezia...." panggil seorang siswa laki-laki

"Hmm," jawab Kezia cuek, ia masih fokus menatap ke lantai sambil menyapu sampah sampah yang ada di kolong meja. Kezia tak tahu siapa yang memanggil namanya

"Rajin yaaa Zi, calon menantu idaman mama gue banget nih"

Kezia pun menoleh ke arah siswa laki-laki itu. Sudah Kezia tebak dan ternyata benar itu Reinhard. Aneh rasanya jika satu hari itu tidak ada kata kata gombal yang terlontar dari mulut Reinhard. Kezia memutar bola matanya ia merasa bosan dengan gombalan gombalan Reinhard yang setiap pagi ia dengarkan.

Tiba-tiba terdengar suara petikan gitar yang semakin mendekat ke dalam kelas 10 IPA 2. Ya pasti itu Dirga yang selalu setia membawa gitar kesayangannya itu. Setibanya didalam kelas ia langsung duduk di bangkunya dan mengeluarkan suara serak-serak beratnya.

Maafkanlah ku melukis luka
Membuatmu bersedih
Mengundang a-

"Lebay lo ga, iya kali gue nangis gara-gara tadi malam," potong Kezia

"Hahaha gagal romantis lo ga," ejek Reinhard menepuk-nepuk bahu Dirga. "Eitts bentar..ngapai lo berdua tadi malam? Hayooo ketahuan...." sambungnya

"Kepo lo!!" Saut Dirga

Teman-teman sekelas Dirga yang hanya baru beberapa orang saja yang datang pun ikut heboh melihat aksi Dirga tadi.

"Maaf ya Zi," ujar Dirga mengulurkan tangannya

"Hmm... Gue juga minta maaf udah buang buku mewarnai lo," balas Kezia

"Hahaha yaelah gara-gara buku mewarnai lo berdua sampe berantem," sahut Reinhard

Ciee...Cieeee....

Teriak para siswa 10 IPA 2

🌸🌸🌸

Cuma bisa segitu dulu lanjutannya, pendek banget yaa😀

Jangan lupa vote dan komennya yahh guys😄😘

Let Me KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang