Prolog

16.9K 1.4K 13
                                    

Di sebuah apartemen tipe loft yang terletak di jantung kota Seoul, seorang lelaki berjalan mengendap-endap keluar dari kamar tidurnya dengan membawa ponsel yang tengah menyala. Ketika dia berhasil menempatkan dirinya di sebuah sofa kecil berwarna cokelat bata di ujung ruang tv apartemen tersebut, dia meletakankan ponselnya di telinga.

"Halo, hyung? Ada apa?" dengan suara berbisik.

"Revisi dariku sudah selesai, nanti ambil saja di asistenku. Hari ini aku harus pergi, ada pameran buku di Stuttgart." sahut suara dari ujung sana.

Lelaki berkulit tan tersebut semakin mengecilkan suaranya, "Banyak salahnya ya?"

"Tidak terlalu, ini revisi terakhir tenang saja."

"Syukurlah." Dia menghela nafas lega, "Jadi aku bisa langsung mengajukan untuk pencetakan?"

Suara di ujung sana tertawa, "Setelah aku pulang, tentu saja."

"Kapan pulangnya, hyung? Aku boleh menitip sesuatu?"

"Selasa aku sudah di Seoul. Menitip itu?"

"Iya, Hyung!" dan kemudian dia buru-buru berbicara kembali ketika mendengar suara seseorang memanggilnya dari dalam kamar. "Hyung, sudah dulu ya nanti aku hubungi lagi. Terima kasih." belum sempat lawan bicaranya membalas, lelaki itu langsung memutuskan sabungan telepon dan pura-pura memainkan ponselnya.

"Kamu berbicara dengan siapa, Gyu?"

Dia mengangkat kepalanya menatap lelaki bermata rubah yang menyembulkan kepala dari balik pintu kamar. Dia hanya menggeleng dan beranjak berdiri menghampiri sosok tersebut, menarik si lelaki bermata rubah untuk kembali ke dalam kamar mereka yang hangat dan nyaman.



--------------------------------------------

Halo, ini fanfic pertamaku hehe.

Semoga suka :)

[✓] PeachTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang