9 - Kim Mingyu (Part 1)

6.5K 868 23
                                    

Seorang remaja laki-laki dengan tinggi melebihi 185 cm, berkulit sedikit lebih cokelat dengan taring yang mengintip dari bibirnya ketika tersenyum itu sedang berdiri di depan pintu keluar bandara, matanya berkeliling kesana-kemari mencari sosok yang harus dia temui saat ini.

Sudah 1 jam lebih dia berdiri dengan keadaan menggigil, dia tidak menyangka Korea di musim semi lebih dingin daripada Anshan. Tentu saja dia tidak menyangka, kan dia sudah 10 tahun tidak kembali ke Korea.

"Hey! Kim Mingyu." Seorang laki-laki dengan bulu mata lentik dan tulang pipi yang tajam berlari menghampirinya dari lapangan parkir. "Maafkan aku."

Remaja laki-laki bernama Kim Mingyu tersebut tertawa. "Aku sudah tahu hyung pasti akan telat."

"Aku bekerja di bidang yang tidak kenal libur." Lelaki itu bernama Choi Seungcheol, usianya 10 tahun lebih tua dari Kim Mingyu.

"Ayo hyung, disini dingin sekali." Mingyu menarik kopernya menuju SUV abu-abu yang diparkir paralel. "Nanti akan ku buatkan di san xian. Sudah membeli bahan masakan yang ku minta, kan?"

"Sudah. Aku kan berjanji ke bibi Kim untuk mengurusmu, anak kecil." sahut Seungcheol, sepupu jauh dari keluarga kakek ayahnya.

Mendengar itu, senyum merekah di bibir Mingyu yang selalu ramah senyum. Dengan bergeraknya SUV abu-abu milik Seungcheol, maka dimulailah kehidupan barunya di Korea dengan menyandang status baru sebagai seorang mahasiswa arsitektur diumurnya yang ke-19 tahun.

---MxW---

Apartemen yang dicarikan Seungcheol memang memiliki letak yang dekat dengan kampus, namun, 7  bulan tinggal disini ada satu hal yang tidak dia sukai, yaitu lift yang sangat lelet. Dia harus menunggu hingga 5 menit untuk dapat turun dari lantai 3 ke lantai 1.

Setelah melalui hari yang panjang di kampus, Mingyu memutuskan untuk mentraktir dirinya dengan satu porsi besar Kongguksu di salah satu restauran yang jaraknya beberapa blok dari gedung apartemen.

Saat lelaki berkulit tan tersebut makan dengan sangat lahap, pandangan matanya teralihkan ketika melihat seseorang yang baru masuk ke dalam restauran.

Seorang lelaki bertubuh kurus, berkulit putih pucat dengan kacamata bundar yang membingkai mata tajam dan memakai sweater oversize berwarna cokelat susu.

Mingyu mengenali lelaki itu, dia tinggal di gedung yang sama tetapi berbeda lantai, dan dia pernah beberapa kali membantu si lelaki berkacamata bundar membawakan tumpukan kardus ke apartemennya di lantai 7.

Sejak saat itu, ketika dia bertemu dengan si kacamata bundar saat menunggu lift di lantai satu, Mingyu akan menyapanya dan mengajaknya mengobrol meskipun sering tidak ditanggapi. Well, bagaimana pun Mingyu telah menganggap dirinya sudah berteman dengan lelaki itu.

"Jeon Wonwoo hyung!" Mingyu memanggil sambil melambaikan tangannya. "Sini duduk, semua tempat penuh."

Lelaki bernama Jeon Wonwoo itu langsung duduk di kursi depan Mingyu setelah dia memesan satu porsi kecil makanan yang sama.

Meskipun terlihat mungil, tetapi umurnya setahun lebih tua dari Mingyu.

"Sudah lama tidak bertemu. Hyung sibuk?" tanya Mingyu, rasa penasaran membuncah di dadanya.

Jeon Wonwoo hanya mengangguk singkat.

"Sabtu depan ingin ke apartemenku? Aku akan memasak masakan china, kau suka?"

[✓] PeachTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang