"Terima kasih atas tumpangannya," kata Wonwoo kepada Jun ketika lelaki itu menghentikan mini coopernya di depan pintu masuk apartemen Wonwoo. "dan terima kasih karena bersedia mengajariku memasak, walaupun aku sangat payah sehingga merepotkanmu dan Minghao."
"Astaga, Woo. Kita sudah mengenal lama, kan?" sahut Jun. "Aku tentu tidak keberatan."
Wonwoo tersenyum. "Kau memang selalu dapat aku andalkan."
"Hubungi aku atau Minghao jika butuh bantuan lagi, oke?" Jun mengedipkan sebelah matanya.
"Iya, Wen Junhui," lelaki bermata rubah tersebut tertawa. "Selamat malam, hati-hati di jalan."
Wonwoo keluar dari mobil dan langsung buru-buru masuk ke dalam gedung apartemennya, musim semi memang telah tiba tetapi udara malam ini sangat dingin.
Sebelum dia melangkahkan kaki menuju elevator, Wonwoo menyempatkan diri untuk mampir ke loker surat yang terletak di sebelah pojok dalam dekat pintu masuk. Lelaki bermata rubah tersebut menekan kombinasi password pada loker bernomor 4-013 dan saat membukanya dia menemukan beberapa surat tagihan yang selalu tiap bulan dia dapatkan beserta dengan amplop persegi berwarna cokelat, di depannya tertulis Seoul Homes Property dan di tunjukkan untuk Tuan Kim Min-Gyu.
Wonwoo bingung menatap amplop cokelat tersebut, dia tidak mengetahui kalau Mingyu sedang berurusan dengan agen properti. Apakah Mingyu ingin pindah apartemen? Wonwoo tidak yakin, apartemen mereka yang sekarang baik-baik saja dan tidak ada pembicaraan apa pun tentang ini.
Sesampainya Wonwoo di dalam apartemennya yang sepi--karena Mingyu berkata dia akan pulang sangat larut--dia langsung mendudukkan diri di sofa sambil mengamati amplop tersebut. Menimbang-nimbang untuk membuka amplop cokelat itu, tetapi kalau masalah apartemen dan properti sepertinya sah-sah saja, bisa saja ini mengenai tempat tinggal mereka yang sekarang.
Lelaki bermata rubah tersebut lalu membuka segel amplop dengan perlahan-lahan, ia menemukan sertifikat kepemilikan properti, tetapi bukan apartemen mereka yang sekarang yang tercantum disitu melainkan melainkan apartemen milik Mingyu saat dia masih kuliah dulu.
Bukankah Mingyu bilang apartemen tersebut sudah di jual?
Apa mungkin dia membeli apartemen itu lagi?
Lalu dia membaca sertifikat kepemilikan properti tersebut, semua masih atas nama Kim Mingyu dan tanggal perolehan pun masih enam tahun yang lalu. Wonwoo mulai curiga, dia lalu mengambil kertas yang ikut bersama dengan sertifikat tersebut, sebuah surat perjanjian. Dia membaca menyeluruh isi surat tersebut dengan raut wajah bingung.
Tuan Kim Min-Gyu yang selanjutkan disebut pihak A
Tuan Joshua Hong yang selanjutnya disebut pihak B
'Setelah tanggal 17 April properti yang disebutkan akan dipindahtangankan dari pihak A kepada pihak B. Penjelasan lebih lanjut terlampir kemudian bersama dengan surat notaris.'
Siapa itu Joshua Hong? Apakah temannya?
Wonwoo tidak pernah mengetahui Mingyu mempunyai teman bernama Joshua Hong. Dia mengetahui nama teman-teman Mingyu, termasuk kolega di tempatnya bekerja. Tetapi, dia merasa pernah melihat nama tersebut.
Joshua Hong.
Nama tersebut seakan tidak asing.
Wonwoo lalu memasukkan kembali surat tersebut ke dalam amplopnya semula dan berjalan menuju rak buku, menyelipkan amplop tersebut diantara novel-novelnya yang tebal di rak paling atas.
Tidak tahu kenapa tetapi Wonwoo merasa dia harus menunggu waktu yang tepat untuk menanyakan ke Mingyu.
Lubuk hatinya menyuruh dia untuk bersiap atas segala kemungkinan terburuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Peach
FanfictionJeon Wonwoo sudah dua tahun menjalin hubungan dengan Kim Mingyu, tetapi dalam kurun dua tahun mereka berpacaran, dia tidak mengetahui profesi sampingan pacarnya tersebut. ------------------------------ Mature content for swearing and provanities ...