Saat aku mulai membuka mata saat pagi, aku mendengar kata kata yang tak pernah aku dengar keluar dari mulut kakak, aku langsung bangkit dari kasurku dan menghampirinya.
"Sial, kenapa selalu aku yang harus turun tangan. Apa kamu sudah tak ingin bekerja lagi. " bentak kakak kepada sekretaris nya namun sebelumnya dia juga mengumpat dan berkata kasar padanya...
"Kenapa, apa ada masalah?! " kataku lirih karena aku masih mengembalikan nyawa.
"Oh.... Maafkan kakak, kakak membangunkanmu?! " tiba tiba kakak merasa menyesal melihat wajahku.
Menyesal karena beberapa kali berteriak membuat adiknya bangun.
" Pasar saham lagi anjlok, kakak harus kembali ke Jepang, kemasi barangmu. " kata kakak mulai mengepak bajunya, aku terdiam dan mulai berkata.
" Bolehkah aku tetap tinggal. " kataku lirih sambil meremas bagian bawah bajuku.
" Kamu harus ikut, disini tak ada yang menjagamu"
"Tapi disana ada Ayah"
"Ada kak Kinos dia tak kan membiarkanmu dimarahai ayah. "
" Aku tidak mau, Kak Kinos juga sama seperti ayah. "
" Baiklah, kakak terburu buru, nanti biar Katty menjagamu. "
" Aku tidak mau. "
"Biar nanti Katty datang saat malam tak boleh dibantah, biarkan kakak tenang saat berada di Jepang. Tekan tombol darurat bila ada masalah satpam akan segera datang. Kakak sangat khawatir meninggalkanmu sendiri. "
Kakak langsung pergi meninggalkanku setelah mengecup keningku dan mengusap ujung kepalaku..
Seperti biasa aku berangkat kuliah dan pulang. Setelah makan malam aku mendengar seseorang menekan bel.
" Mungkinkah dia Katty, awas saja dia gak pake baju lagi. Aku akan memukulnya, biar saja kakak marah aku tak peduli. "
Saat membuka pintu, aku kaget sosok pria yang menurutku menyeramkan datang dan berbicara.
" Apa kamu Kenny"
" Iya"
" Aku disuruh Katty kesini, dia akan datang saat larut karena dia menghadiri pesta. "
Aku mempersilahkannya masuk, entah kenapa perasaanku tak nyaman. Seolah olah matanya terus mengikutiku. Saat aku masuk kamar sengaja aku memberikan sedikit celah dan mengintipnya namun dia tidak henti melihat kearah kamarku.
Aku mulai panik, perasaan takutku mulai membuat keringat dinginku keluar. Sesaat dia menghilang mungkinkah dia pulang. Aku beberapa kali membuat panggilan untuk kak Kean dan kak Kinos namun nihil.
Aku memegang erat alaram darurat.
Tiba tiba seseorang memaksa masuk dalam kamar, aku sontak panik, aku beberapa kali memencet tombol darurat namun terlihat pria itu tertawa.
Dia sudah memberi uang pada satpam. Menyuruhnya membeli beberapa camilan.
Dia mulai menyerangku, aku mulai berteriak, namun tidak ada seseorang mendengar karena apartemen ini sudah dirancang kedap suara, aku membanting apa saja untuk mengalanginya maju namun dia terus berusaha menggapaiku. Dia berusaha melecehkanku, membantingku, memukulku, memegangku dan memaksa menciumku, terasa perih dibagian tubuhku yang mulai melihat darah akibat goresan benda benda yang aku berusaha terus menghindar.
Kaos yang kukenakan hampir saja robek semua, aku menggigitnya dan dia berhasil melepas cengkeramannya. Aku berlari tanpa alas kaki, dia terus mengejarku, bahkan aku tidak bisa berteriak kenapa kota hari ini begitu sepi. Polisi patroli juga tidak ada, dan aku tidak tahu letak kantor polisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJAH
Fantasy(TAMAT) Suatu tanda yang dibuat dengan memasukkan pigmen dalam kulit(Rajah) Dan aku membuat tanda dan memasukkan ke dalam hatimu(Cinta)