Chapter Intro 2: Cenna -- Aku bosan

61 2 0
                                    

"Tuan Balder, Anda mau pergi kemana?"

Aku ketahuan.

Seharusnya aku bisa kabur seperti biasanya, namun kali ini ajudanku berhasil menghentikanku. Duuh, mengapa harus sekarang? Hari ini adalah hari spesial dimana Roti Roni mengeluarkan produk barunya dengan diskon 20%, hanya untuk 20 pembeli pertama! Tentu saja aku tidak ingin ketinggalan!

"Aku dengar dinding terluar benteng kita sudah dipasang dengan peralatan baru , aku ingin melihatnya sembari berpatroli mengelilingi kota..."

Aku mencoba memberi alasan, meski pada kenyataannya aku memang berniat untuk patroli dilain hari...

"Saya rasa itu sudah bukan tugas Anda tuan, Anda sudah berjabatan Imperial Knight, bukan lagi Ksatira biasa"

Ah, aku lupa aku sudah naik jabatan.

"Kudengar ada toko roti yang sangat enak di jalan St. Peter, para pelayan wanita selalu membicarakan toko itu akhir-akhir ini"

Aku merinding, bagaimana bisa dia menebak apa yang akan kulakukan? Jangan-jangan kau cenayang ya George?

"Tuan, Anda harus menjaga perilaku Anda. Anda mungkin memiliki pencapaian luar biasa yang tidak bisa dibandingkan dengan bangsawan seumuran Anda, akan tetapi, Anda harus tetap menjaga tata krama disetiap saat"

"Haah, menjaga tata krama setiap waktu itu melelahkan! Aku ingin kebebasan dalam waktu luangku. Lagipula aku tidak menyandang gelar bangsawan apapun" Aku mulai mendumal.

"Anda belum menyandang gelar, tapi Anda pasti akan mendapatkannya. Ingatlah siapa keluarga Anda, segala perilaku Anda selalu diawasi" George mulai menekankan.

Ya, sebagai anggota keluarga Marquees aku harus menjaga kewibawaanku.

Sebenarnya aku hanyalah anak simpanan dari ayahku dan aku diangkat menjadi keluarga inti karena kedua kakakku sakit parah. Tapi itu adalah cerita di masa lalu! Sekarang kedua kakakku sehat walafiat berkat kekuatan sihirku!

Singkat cerita, saat aku kecil aku adalah anak nakal yang selalu membuat masalah. Suatu hari aku mendapat ganjaran atas kenakalanku: aku tidak sengaja membangunkan penyihir kuno. Aku sempat diperbudak penyihir tersebut selama 2 tahun namun pada akhirnya aku berhasil kabur. Suatu saat akan kuceritakan cerita selengkapnya.

Pada saat aku berhasil kabur, aku mendapatkan kekuatan dan dapat mengontrol sihir hingga diatas 40%. Suatu nilai yang luar biasa sebab seorang penyihir tingkat tinggi pun hanya bisa mengontrol hingga 35%. Kemampuan tersebut kudapatkan karena selama diperbudak penyihir kuno, dia juga mengajariku bagaimana menjadi penyihir.

Ngomong-ngomong, penyihir kuno bisa mengontrol sihir hingga 80%. Saat itu aku benar-benar beruntung bisa lolos dari penyihir kuno yang kuatnya minta ampun. Tapi sepertinya aku menghabiskan peruntunganku saat aku diangkat menjadi anggota keluarga Balder. Setelah itu hanya kemalangan yang menimpa dirku...

Menjadi bangsawan tidak senikmat bayanganku. Setiap harinya aku bekerja keras untuk memenuhi ekspetasi ayahku: tata karma, dansa. Mengapa aku harus berlatih berdansa? Aku tidak suka dekat-dekat dengan perempuan yang pakai parfum menyengat!! Selain itu juga politik, sejarah, bertarung dengan pedang. Pelajaran yang kusukai hanya geografi dan matematika. Kedua pelajaran itu sangat berguna dalam perdagangan. Ya, aku sangat ingin menjadi juragan, tapi bagi diriku yang saat itu masih berumur 10 tahun menjadi bangsawan terdengar lebih menggiurkan.

Seandainya aku bisa kembali ke masa lalu, aku ingin menegur diriku saat itu agar tidak menerima tawaran menjadi bangsawan. Lihat diriku sekarang, meski kakak-kakakku sudah sehat, mereka tetap memberikanku pekerjaan berlebihan! Persetan dengan kemampuan sihirku yang sangat baik!

SelevenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang