Di sebuah ruangan bernuansa putih cream itu, bisa di lihat sosok wanita itu terbaring lemah di sebuah ranjang rawat inap atau bisa di sebut rumah sakit. Dann jangan lupakan dengan adanya suara tangisan sosok bayi..akh tidak, tetapi dua sosok bayi yang sedang meringkuk kedinginan di tempat pembaringan bayi tersebut.
"mas, mas!!" panggil sosok wanita yang ada diruangan tersebut.
Orang yang di panggil mas itu pun terlonjat kaget dengan suara halus istrinya yang memanggil dirinya. Seakan tahu maksud sang istri membangunkannya, lelaki itupun langsung menuju tempat pembaringa bayi yang dimana suara tangisan itu berasal.
"Duh gusti, ternyata gini toh rasanya punya anak dua sekligus kembar lagi , tambah repot jadinya ntar." Gumam sang ayah dari anak tersebut.
sang istri yang ternyata mendengar gumaman sang suami tersebutpun langsung melotot ganas kearah sang suami,.
"mas ini loh ya, kok ngomong gitu. Dari dulu aja pas minta anak khusyuk banget doanya, sekarang pas di kasih karunia anak, di kasih 2 sekaligus loh, eh malah gitu rasa syukurnya" omel sang istri.
"bukannya gitu buk'e , tapi masalahnya nanti siapa yan-,,,"
Kleekkkk ~
ucapan bapak terpotong dengan suara terbukannya pintu ruangn tersebut. Muncul sosok wanita berpakaian serba putih, yaa dialah sang suster. senyum nya mengembang saat melihat pemandangan ketika sosok suami-istri itu berdebat karna hal sepele, mereka terlihat kekanakan.
"hedeuh dasar suami -istri jaman now, makannya jangan nikah muda kalau gak mau repot" gumam sang suster dalam hati.
"haduh si kembar udah bangun. Bapak-ibu ini loh yaa, anak nya sedang nangis ekh malah debatin masalah sepele kayak gini, kalo emang gak mau repot yudah siniin aja si kembarnya biar saya aja yang rawat "
suami-istri yang tadi diam melongo langsung melotot horror setelah mendengar perkataan sang suster tersebut.
"suster mah gitu, saya yang capek ngelahirin sampe teriak-teriak nahan sakitnya, masak suster yang mau ngambil si kembar, emangnya si kembar keluar dari 'milinya' siapa hah? saya atau suster?" omel sang istri
suster pun yang mendengar perkataan pasiennya itupun langsung terbahak geli, tidak di sangka leluconnya yang tadi itu di anggap serius oleh si ibu ini.
"hahah,,haah,, haduh haduh, ibu mah bawaanya seriusan muluk akh,rileks buk. Barusan aja abis ngelahirin sensian muluk bawaanya, mungkin masih efek nya kali ya?" sang suster masih saja tersernyum geli.
sang Ibu hanya mendengus mendengar perkataan si suster sarap itu *haduh si ibu sensinya masih kumat :v*
ah ya bagaimana kabar bapak yang disana?
ternyata dari tadi sang suami hanya melongo menyaksikan adu mulut sang istri dengan suster tersebut. Bapak dari si anak kembar tersebut lebih suka memperhatikan sang buah hati ketimbang drama picisan yang barusan saja terjadi di depannya itu.
"Duh gusti, anak-anakku ini kok gantengnya melebihi bapaknya sendiri, dasar durhaka" canda sang suami. Sang Ibu hanya memutar bola matannya malas melihat tingkah laku suaminya sendiri.
"udah-udah siniin pak" intruksi dari sang suster membuat acara kekaguman sang bapak langsung buyar oleh perkataan sang suster.
"huhh..." sang ayah hanya melongos lalu memberikan si kembar kepada si suster tersebut.
"happp,," si kembar berpidah ke gendongan sang suster.
"uh akhirnya kita bertemu lagi manis-manis ku" ucapnya kegirangan. Tak lama kemudian kedua alis si suster mengerut, lalu sebuah pertanyaa terlontar dari kedua bibirnya.
"Apakah mereka sudah memiliki nama? kalau belum saya bisa memberikan saran nama yang bagus untuk si manis-manis ini" goda sang suster
Bibir sang istri mencabik kesal atas tingkah suster yang satu ini
"Gak usah repot-repot, namannya lebih bagus dari nama yang akan suster berikan" sengit sang istri .
suster ini, pangil saja suster erna, langsung menunjukan ekspresi mengejeknya yang dimana membuat sang istri ingin sekali melampari benda apa saja ke arah muka sang suster tersebut.
"memang nya siapa namannya?"
"ALFIN dan MAHERU. Alvin untuk si bungsu dan Maheru untuk si sulung." ucap sang istri sirat dengan rasa bangga yang membuncah.
sang suster pun terpaku. Bukan karna nama bocah kembar tersebut, melainkan dengan ekspresi yang di tunjukkan sang istri tersebut. Dalam hati dia bergumam
"sebegitu besarkah kah bahagianya seorang ibu ketika dengan bangganya memberikan nama terhadap si manis-manis tersbut?" gumamnya...
Tuhkan sang suster pun akhirnya kebaperan atas pemikiranya sendiri, ingin rasanya cepet-cepet nikah terus punya anak.. *eh? dasar ganjen -,-
sepasang suami istri itu hanya melongo melihat reaksi sang suster, dikiranya sang suster bakal membalas dengan kata-kata mengejek, tetapi yang mereka dapati bahwa sang suster hannya diam terpaku di depan mereka.
"emm... kalau begitu izinkan saya membawa bayi bayi ibu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut sebelum di bawa pulang kerumah" ucap suster erna berlalu begitu aja keluar dari ruangan tersebut tanpa menunggu jawaban dari sang suami-istri tersebut.
sementara itu, kedua pasang suami istri itu hanya mampu melongo di tempat melihat respon sang suster.
~~~~~~~
Akhirnya waktu itupun datang, waktu dimana si kecil-kecil manis ini perbolehkan di bawa pulang kerumah. Tetapi ada yang ganjil!!
Dari kemarin, lebih tepatnya saat sehabis pemerikasaan kondisi si manis-manis tersebut, sosok suster yang jahilnya minta ampun itu selalu terlihat tidak fokus dan juga lebih pendiam dari biasannya.
Tetapi karna rasa senang yang membuncah yang sedang menghampiri dua sejoli suami-istri itu, mereka tidak menghiraukan sikap suster cantik tersebut.
Hingga suatu kenyataan menampar mereka berdua. Saat sang dokter memberikan sebuah dokumen berisi kondisi bocah-bocah manis tersebut.
Hingga sang istri tidak bisa lagi menopang berat tubuhnya, untung sang suami langsung sigap menahan tubuh sang istri agar tak terjatuh di atas lantai rumah sakit tersebut.Mereka berdua diam terpaku, dan orang orang di ruangan itu pun masih diam memberikan waktu untuk suami-istri itu menenangkan diri sejenak atas kenyataan yang menimpa salah satu putranya itu..
Bisa kalian tebak siapa bocah tersebut?
TBC
Heyo heyo!! Ini cerita pertama saya. Kalau ada typo, saya harap di maklumi :v...
Kalau ada yang nanyak kenapa genre nya horror padahal nggk ada kejadian2 horrornya, jadi gini gan, saya buat adegan horronya nanti di pertengahan cerita, pas udah sampe pertengahan cerita, nanti seterusnya alur ceritanya bakalan horror kok, jadi tunggu aje yaa :v. Untuk chap awalnya hanya akan beralur #keterbelakanganmental dan #psychopat.
So, tunggu kelanjutannya di minggu mendatang okey👍👍
Update lama? Sorry soalnya lagi sibuk prakerin, jadi nulisnya ceritanya pun pasti singkat2 duluSee you next time budy ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Difference
TerrorSelama ini mereka tumbuh bersama, keluar dari cabang bayi pun mereka bersama-sama. Tetapi seiring berjalannya waktu, orang tua mereka menyadari keanehan dari si sulung. Tetapi ada satu hal penting yang mereka lupakan, bahwa si bungsu pun tak mau k...