17.

7 2 0
                                    

Hana POV.

Satu persatu tim sudah menjalani kegiatan malam dan sebentar lagi ah lebih tepatnya sekitar 1 menit lagi aku dan tim ku akan melakukannya.

Tanganku dingin karena takut.

'Ahh gue takut' hyerin mulai merengek ketakutan.

'Gue juga' aku dan hyerin menjawabnya bersamaan.

'Tim terakhir!'

'Mati gue' aku berucap sambil berjalan menuju tempat yg terdapat panitia.

'Kalian akan diberikan 2 senter itu bisa kalian gunakan dua duanya atau satu.kalian akan memasukki hutan dan entah ada apa didalam sana jika kalian tersesat silahkan mencoba mencari light stick!'

'Iya ssaem' aku,dan kedua sahabatku ini menjawabnya.

Kita bertiga mulai berjalan memasukki hutan yang gelap dan hanya ada penerangan dari dua senter yang tim ku punya.

'Misi' hyerin berbicara sangat pelan.

'Ampun gue takut banget ahh jiminie oppa' yena pun mulai berbicara merengek tetapi pelan.

Kami tetap berjalan sambil menyenteri sekitar kita.

Belum ada hal hal yang mencurigakan karena ini baru beberapa menit

'Tante kunti lum ada ya ma pak ocong' hyerin yg berada di tengah mengenggam tanganku dan yena sangat erat.

'Klo bisa jan muncul dah' aku bersuara sambil mengeratkan genggangman ku pada hyerin.

'Ho.oh' yena menjawab rada berbisik.

Pletak
(anggap aja suara batu dilempar)

'Aaa mamaaa' kita bertiga berteriak  cukup keras.

Aku menengok ke arah yena dan hyerin 'apaan tuh'

'Gag tau gue ampun' yena dan hyerin sama sama menjawab dengan suara bergetar.

Sreekk
(Anggap suara semak semak yang begerak gerak)

'Aappaaannn lagii tuhh' aku dan yg lainnya sama sam berbicara.

Kami bertiga masih mendengar suara yg sama.
Kami pun mencoba mencari tapi hanya dengan senter yang di alih alihkan geraknya.

Hingga kami menemukan suara semak semak itu.
Kami sama sama terfokus pada semak semak itu.

'Prasaann guee gag enakk nih' aku mengatakannya sambil bergetar.

Cukup lama kami berhenti dan memandang semak semak itu lalu kami pun kembali menoleh ke depan.

Baaaa

'Aaaaaa mama mama' kami bertiga di kagetkan karena sebuah hmm mungkin org yang disuruh menjadi hantu" ada di depan kami.

Kami pun langsung lari karena kami pun sudah dapat melihat lampu lampu dari tenda tenda yg menyala.

Aku berlari secepat mungkin sampai sampai aku mau terjatuh tapi tidak jadi karena badanku ditahan oleh hyerin.

'H hati h hati han' hyerin berucap dengan nada yang bergetar.

'Udah ayok buruan dah deket' itu yena yang berteriak padahal ia ada di samping hyerin.

Kami pun kembali berlari dan akhirnya sampai.

Setelah sampai kami langsung berjongkok dengan nafas yang terengah engah.

'I itu tadi pak ocong ama ta tante ku nti kan' yena mulai berbicara dengan nafas yang terengah engah.

'Ho.oh' aku dan hyerin menjawabnya dengan nafas yang terengah engah pula.

Sweet♡(myg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang