Ten menyeruput jus jambunya dengan pelan sambil memandang ke depan dengan tatapan kosong.
"Ngelamun aja," kata Kun sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Ten.
"Hah? Hadeuh, gue lagi kepikiran sama Lin," kata Ten sambil menghembuskan napasnya panjang dan mengaduk jusnya.
Kun mengerutkan keningnya. "Lin?" tanyanya, Ten mengangguk
"Itu looohh, gebetannya Ten," sahut Doyoung yang baru datang dan duduk di samping Kun.
"Aaaah, gebetan yang ketemunya di rumah sakit?" tanya Kun pada Doyoung, Doyoung mengangguk.
"Ember banget anjir," kata Ten kesal sambil menatap Doyoung, Doyoung hanya nyengir lebar.
"Lu kepikiran soal Lin tentang apaan?" tanya Kun kemudian.
"Jadi tuh..."
Ten menceritakan soal bangau kertas dan keinginan Lin, dan soal ia yang selalu dapat zonk setiap mengambil bangau kertas itu. Dan soal di pantai yang gagal juga.
"Jadi, lu kesel karena belom bisa ngewujudin keinginan Lin?" tanya Doyoung.
"Iya!! Sumpah sih, gue kesel banget!!" kata Ten sambil mengepalkan kedua tangannya.
Kun terdiam sebentar, kemudian lelaki asal China itu menyeletuk. "Lu tanya aja ke dia, lagi mau apa. Seenggaknya lu bisa ganti rasa kesel lu dengan keinginan langsung dia itu," saran Kun.
"Ya, daripada lu dapet zonk mulu kan? Mending tanya keinginan dia apaan," sambung Kun lagi.
"Si pintar Kun sudah bicara. Ikutin aja. Atau Lin udah pernah bilang dia kepengen apa gitu?" tanya Doyoung kemudian.
Ten berpikir sejenak, kemudian ia ingat obrolannya dengan Lin semalam.
"Ck ck ck, Kak Ten itu harusnya bersyukur. Masih bisa lanjutin sekolah sampe ke perguruan tinggi tau gak?! Aku aja kalo bisa mau sekolah lagi, Kak."
"ADA!!!" Ten menggebrak meja dan membuat Kun yang sedang minum dengan anteng tersedak, Doyoung panik dan langsung bangun untuk menepuk-nepuk punggung Kun.
"BANGSAT!! GAK USAH NGAGETIN!!" bentak Kun setelah dirinya sudah tenang.
"Gila sih, Kun sampe berkata kasar gitu." Doyoung geleng-geleng kepala mendengar Kun mengeluarkan kata-kata kasar. Padahal biasanya tidak pernah tuh.
"Sorry Kun, sorry," kata Ten sambil tersenyum kikuk.
"Tapi... kalian bantuin gue buat ngabulin keinginannya itu ya. Please," pinta Ten sambil memohon.
Doyoung dan Kun saling bertatapan, kemudian keduanya menatap Ten lagi.
"Traktir makan-makanan mahal!" balas Doyoung dan Kun serempak.
"Gampang!" sahut Ten sambil tersenyum senang.
Akhirnya, ia bisa mewujudkan keinginan Lin yang satu itu walau bukan keinginan di dalam bangau kertas.
Don't forget to vote and comment ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
1000 Bangau Kertas | Ten✔
Fanfiction"Katanya kalau kita berhasil bikin 1000 bangau kertas, keinginan kita bakal tercapai."