Part II

3.6K 556 38
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sore itu, dua jam sebelum jam besuk rumah sakit di tutup, seorang lelaki berjalan di koridor rumah sakit sambil membawa satu kantung plastik berisi buah apel. Sambil sesekali melihat pesan chat yang masuk ke dalam aplikasi Line-nya, lelaki itu menoleh kesana kemari.

Namun, langkahnya tiba-tiba terhenti setelah melihat seseorang yang berada di taman rumah sakit. Sosok yang dilihatnya tengah duduk di bangku taman sambil membuat sesuatu dengan kertas origami berwarna-warni.

Kaki lelaki itu malah berjalan menghampiri seseorang yang tengah anteng di taman, kemudian ia langsung duduk disampingnya.

"Oh!" orang itu terkejut saat mendapati seseorang tiba-tiba duduk di sampingnya

"Ah, maaf ngagetin," ujar lelaki itu.

"Gak apa-apa, cuma kaget aja tadi... hehe," balas si gadis sambil tersenyum lebar.

"Kamu... lagi buat apa?" tanya lelaki itu penasaran, si gadis menoleh pada si lelaki, kemudian kembali menatap apa yang di buatnya.

"Nama kamu siapa?" si gadis malah bertanya soal nama si lelaki, walau terkejut si lelaki menjulurkan tangannya.

Si gadis menyambut uluran tangan itu dengan bahagia, kemudian si lelaki menjawab. "Ten."

Kening gadis itu berkerut. "Ten?" ulangnya, si lelaki - Ten - mengangguk.

"Bukan orang Korea?" tebak gadis itu, dan tentu saja Ten mengangguk.

"Aku dari Thailand, nama ku Chittaphon Leechaiyapornkul, dan panggilan ku, Ten." jelas Ten kemudian.

Gadis itu mengangguk-angguk. "Namanya panjang, susah juga hehehe," ujarnya polos.

"Nama kamu?" tanya Ten kemudian.

"Lin. Jeong Lin," balas Lin senang.

"Umur kamu berapa?" tanya Lin kemudian. Lin menyadari jika sepertinya Ten lebih tua darinya.

"Mmm.. dua puluh satu," jawab Ten, dan setekita Lin kembali menatap Ten.

"Ah maaf, harusnya aku manggil pake embel-embel Kakak, maaf ya Kak Ten," katanya kemudian.

Aduh! Ten jadi gemas sendiri melihat polosnya seorang Jeong Lin ini.

"Santai, loh emang umur kamu berapa? Lima belas?" tebak Ten.

"Iiiiih, kok bisa pas tebakannya?" tanya Lin senang.

Ten tertawa melihat reaksi Lin. "Abis kamu imut sih," jawab Ten kemudian.






Dan seketika itu juga, Lin bisa merasakan apa yang sudah lama tak ia rasakan.




Jatuh cinta.



Jatuh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1000 Bangau Kertas | Ten✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang