Angin musim gugur berhembus pelan, menerbangkan daun-daun yang gugur dengan latar sebuah tempat pemakaman yang gelap. Ada sebuah batu besar di dekat sebuah pohon besar yang tumbuh di tengah-tengah pemakaman itu. Di atas batu itu terletak sebuah buku tebal dengan sampul hitam kalapunya. Tak jauh dari batu itu, di mana pohon besar itu tumbuh, seorang lelaki dengan pakaian serba hitamnya terlihat sedang duduk sambil sesekali menghela nafas pelan.Kyuhyun, lelaki berpakaian serba hitam itu mendongak, menatap langit yang ditutupi oleh dedauanan rindang di atas sana untuk beberapa saat, sebelum ia menoleh dan menatap buku tuanya yang masih diam di atas batu besar itu.
Tak mau ambil pusing tentang buku yang terkadang bersikap sialan dengan mengganggunya, Kyuhyun lantas kembali menoleh ke depan dan menatap puluhan batu nisan yang tersusun rapi. Lelaki itu kemudian menghela nafas lagi sebelum ia memejamkan mata saat merasa ada aura aneh yang tak asing di sekitarnya.
"Kenapa kau tak pergi untuk melihat aurora lagi?"
Tanpa menoleh dan membuka matanya, Kyuhyun tahu jika yang berbicara itu adalah Jessica. Tapi, bukan itu hal penting yang menyita perhatiannya. Karena yang menyita perhatiannya adalah satu kata yang terujar dari mulut sang senior.
"Untuk apa aku melihatnya?" tanya balik Kyuhyun dengan malas. "Dia sedang sibuk pacaran."
Jessica memandang Kyuhyun setengah kesal sebelum ia menjatuhkan dirinya untuk duduk di samping lelaki itu.
"Maksudku bukan itu," ucapnya. "Maksudku aurora, fenomena alam itu? Apa kau sudah jadi bodoh karena bolos sekolah selama tiga tahun?!"
Kyuhyun tak menjawab. Lelaki itu hanya mengendik acuh dan kembali menatap barisan batu nisan di depan sana sambil kembali pada isi kepalanya.
"Tapi dari cara bicaramu, kau terlihat seperti seorang lelaki yang cemburu karena gadis yang kau sukai berkencan dengan lelaki lain,"
Apa yang selanjutnya keluar dari mulut Jessica membuat Kyuhyun sontak menoleh lalu melemparkannya dengan tatapan ngerih, yang justru membuat Jessica tertawa lucu.
"Hanya orang gila macam Kimbum yang akan menyukai gadis berkepribadian aneh semacam dia. Saat dia manusia, dia terlihat seperti patung hidup yang menyebalkan. Dan saat ia bukan manusia, ia berubah jadi model mahluk aneh lainnya. Aku tak mungkin menyukainya!"
Jessica tertawa lagi setelah Kyuhyun selesai dengan jawaban panjang lebarnya. Wanita itu lalu membenarkan posisi duduknya sebelum ia menatap Kyuhyun.
"Ya, aku tahu! Kau tidak mungkin menyukai Aurora karena kau menyukai gadis berambut pendek itu. Iya, kan?"
Kyuhyun tak menjawab. Membuat Jessica dapat menebak jika lelaki itu tak mau lagi melanjutkan pembahasan tak penting itu.
"Ngomong-ngomong tentang Aurora, ada yang ingin kukatakan padamu," ucap Jessica kemudian.
"Simpan saja jika itu tidak penting, sunbae," jawab Kyuhyun malas-malas.
Jessica mendelik kecil. Tapi, ia sama sekali tak protes karena ia tahu apa yang ada di otak Kyuhyun.
"Dan aku akan pergi jika memang tak penting,"
Kyuhyun mendengus dan langsung menatap Jessica. Ia tahu jika seniornya itu sedang serius ingin mengatakan hal yang penting. Jadi, tidak seharusnya ia kesal hanya karena Jessica membahas sesuatu yang tidak penting saat kepalanya seakan mau pecah karena memikirkan berbagai hal.
"Apa?"
"Apa dia sudah meminta bantuan Kimbum untuk menemukan tubuhnya?"
Kyuhyun menautkan alisnya, merasa bingung dengan pertanyaan yang baru saja Jessica ajukan. Tapi, ia tak mau banyak bertanya dulu, sehingga hanya anggukanlah yang ia berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Human Or Ghost
FanficKim Soeun tidak dapat mengatakan jika dirinya adalah manusia karena ia bahkan tak terlihat oleh siapapun. Namun, ia juga tak bisa menyebut dirinya hantu karena ia tak bisa menghilang, menembus dinding, atau berkeliaran dan menganggu orang seperti ya...