tiga

96 8 1
                                    

*Yoona pov.

"Yoona!" panggil seseorang
Dengan reflek aku pun langsung menoleh kearah suara itu dan melontarkan satu senyuman padanya.

"Tumben gak telat" ujarku

"Iya dong.. kali ini gua bangun pagi gara gara kak Xiumin.."

"Sering sering aja begini, biar lu gak dihukum terus sama pak Sooman"

"Hehehe.. Iya gua belajar bangun pagi deh mulai hari ini" ujar Kai sambil tersenyum

"Yaudah yuk ke kelas" ajakku, Kai hanya menganggukkan kepalanya.

*****

Aku berjalan menuju kelas dengan setumpuk buku ditanganku, karna sangat berat tanganku mulai lelah untuk membawa buku buku ini, satu persatu buku yang kubawa mulai berjatuhan sampai akhirnya..

*BRAKK!*

Semua buku yang kubawa terjatuh, aku memutar bola mata jengah dan mengambil satu persatu buku buku itu. Dan seseorang membantuku mengambil buku itu, tak sengaja tangan kami pun bersentuhan dan aku langsung menatap orang itu.

Deg!!

"Kai?" batinku yang masih menatap Kai yang juga menatapku.

"Oy! Kalo keberatan minta tolong sama gua aja" ujar Kai sambil memetikkan jarinya tepat di depan wajahku.

"A-anu.. Gua gak mau ngerepotin" ucapku yang mendadak gugup

"Gua gak ngerasa direpotin kok.. Lagian kita kan sahabatan, kalo lu perlu apa apa bisa minta tolong sama gua atau gak sama si pucet." jelas Kai sambil mengumpulkan buku buku itu

"Ini biar gua yang bawa.." Lalu Kai membawa semua bukunya menuju kelas.

Ya.. Kita hanya sebatas sahabat yang tak akan bisa menjadi lebih dari sahabat. Andai perasaanku bisa hilang dengan cepat, aku tak ingin terus menerus seperti ini.. Mencintaimu diam diam, tak berani mengungkapkan karna aku tak ingin menghancurkan pertemanan kita.. Kata kata itu selalu terngiang dibenakku.

aku pun langsung menyusul Kai yang sudah tidak terlihat lagi dilorong koridor.

Sesampainya dikelas aku pun langsung menghampiri Kai yang sedang memainkan game diponselnya ditempatku.

"Makasih.." ucapku lalu Kai mendongakkan kepalanya sambil tersenyum

"Iya sama sama" Kai pun berdiri dan mengusap kepalaku sambil tersenyum lalu pergi ketempatnya.

Jantungku mulai berdebar dengan cepat saat aku menatap matanya. Aku menoleh kearah Kai yang masih fokus dengan ponselnya sambil tersenyum.

Gua gak mau persahabatan kita hancur cuma gara gara perasaan konyol gua ini, Kai.. Mungkin kita cuma ditakdirkan hanya sebatas teman, tidak lebih.. Batinku.

*******

"Krystal" panggilku lalu Krystal menoleh

"Dari mana aja sih? Aku nyariin kamu tau" ujar Krystal

"Hehehe.. Maaf ya, tadi aku dipanggil dosen jadi agak lama deh"

"Iya gapapa.. Hari ini jadikan?" tanya Krystal sambil mengedipkan sebelah matanya

"Jadi.. Ayo" ajakku

"Hei Krystal! Yoona!" panggil seseorang dengan cepat aku dan Krystal pun menoleh kearah suara itu

"Kenapa?" tanyaku

"Kalian mau kemana?" tanya Sehun

"Biasa mau shopping shopping" jawab Krystal

"Ikut dong.." celetuk Kai

"Tal.. Ajak aja si Kai.. Kali aja bisa lu jadiin budak sehari" bisik Sehun

"Bener juga ya? Lebih bagusnya lu juga ikut Hun, biar bisa jadi kacung gua juga" ujar Krystal

"Gua takol lu, mau memperbudak orang ganteng.."

"Ganteng? Hello? Ngaca woy! Ngaca!"

"Eh gua udah ngaca sehari 10kali dan terbukti gua makin ganteng setiap harinya.." oceh Sehun

"Iih.. Apaansih, udah yuk kita pergi aja gak usah ngajak tembok china satu ini" cetus Krystal sambil menarik tanganku dan Kai.

"Eh gua dikata tembok china? Songong lu dasar Krystal abal abal!" triak Sehun yang mulai ngambek karna ulah Krystal.

Aku dan Kai hanya tertawa melihat tingkah mereka berdua. Krystal dan Kai adalah teman bertengkar Sehun, tiada hari tanpa bertengkar dengan salah satu dari mereka. Bahkan terkadang aku tak bisa berhenti tertawa saat mereka berdua bertengkar apalagi ditambah Kai yang akan memperkeruh suasana mereka.

Aku bahagia melihat sepupu dan kedua sahabatku bisa bercanda tertawa bersama walaupun aku hanya berteman dengannya, namun aku tetap bahagia jika bersamanya

"Woy! Ninggalin gua lagi" omel Sehun sambil merangkulku

"Eh apa apaan lu? Sana jauh jauh dari sodara gua! Nanti dia ketularan gesrek kaya lu gimana?" omel Krystal

"Eh otak gua mah normal, yang gesrek tu tuh.. Si dekil" ujar Sehun sambil menunjuk Kai

"Eh pucet! Urusin aja ya diri lo sendiri jangan ganggu hidup gua yang tenang ini" oceh Kai

Dan akhirnya mereka berdua pun bertengakar, sedangkan aku dan Krystal sibuk memilih baju dan tas yang akan kami beli.

MyLove [Oh Sehun] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang