Eunha terbangun ketika rasa haus mengganggu tidurnya. Menoleh ke sebelah dan tidak mendapati suaminya tertidur di sana membuat Eunha mengernyit bingung. Selesai minum dan menaruh kembali gelas kosong keatas nakas Eunha berniat ingin mencari suaminya, namun tanpa sengaja matanya menangkap secarik kertas dan setangkai mawar di atas kasur.
Follow me!
Begitulah tulisan yang tertera di kertas tersebut. Eunha semakin mengernyit bingung, tatapannya beralih pada setangkai mawar di tangannya. "Apa maksudnya mengikuti mawar ini?"
Eunha turun dari kasur dan matanya menangkap kelopak mawar yang di susun membentuk jalan. Sangat cantik. Tidak bisa menahan, akhirnya kedua sudut bibir Eunha tertarik keatas. Sudah bisa di tebak ini pasti ulah romantis suaminya. Maka tanpa membuang waktu Eunha segera menyusuri kelopak mawar yang membentuk jalan itu, dan sampailah Eunha di halaman belakang rumahnya. Bibir tipisnya terbuka, matanya membelalak takjub. Cantik, benar-benar cantik. Eunha tidak menyangka kalau suaminya akan membuat kejutan seperti ini untuknya.
"Happy anniversary sayang."
Eunha menoleh dan mendapati suaminya berdiri di sana dengan senyuman lebar. Tidak bisa membendung perasaan bahagianya, Eunha segera berlari dan menghambur ke pelukan suaminya. Saling berpelukan erat keduanya seolah membagi rasa dan kehangatan untuk pasangan masing-masing.
"Kamu yang nyiapin ini semua?" tanya Eunha yang masih betah berada dalam pelukan suaminya.
"Iya. kamu suka?"
Eunha sedikit menjauhkan dirinya dan mendongkak, menatap wajah tampan suaminya dengan senyum bahagia. "Lebih dari suka, aku suka banget."
"Syukurlah kalau kamu suka, jadi usaha aku ngga sia-sia deh hehe."
Eunha kembali menghambur kedalam pelukan sang suami, membenamkan wajahnya di dada bidang milik suaminya yang terasa nyaman.
"Oh ya, aku punya kejutan lain buat kamu."
"Apa?"
Eunha menatap suaminya yang merogoh saku celana.
"Surprise."
Sebuah kalung berlian cantik terpampang di hadapan Eunha. Mata cantik miliknya tidak bisa menahan haru, hingga liquid bening itu menggenang di pelupuk matanya.
"Ini, cantik banget." Eunha menatap takjub kalung berlian itu.
"Bakalan tambah cantik kalau di pake sama orang yang cantik juga."
Pipi Eunha bersemu merah, terlebih ketika suaminya mulai memasangkan kalung berlian itu di lehernya. Eunha sempat merasa tergelitik ketika hembusan napas dan jemari milik suaminya terasa dan menyentuh area tengkuknya.
"Selesai, coba aku liat."
Pipi Eunha kembali merona mendapati tatapan intens milik suaminya.
"Bener kata aku tadi, kalung itu tambah cantik pas kamu yang pake." lelaki itu mengelus lembut pipi chubby yang merona milik istrinya. "Happy two years anniversary sayang. Makasih buat dua tahunnya."
"Happy anniversary juga sayang." Balas Eunha dengan senyum manisnya.
Suasana hening menambah kesan romantis keduanya, dengan saling melempar tatapan cinta hingga tanpa sadar keduanya memejamkan mata seiring wajah mereka yang kian mendekat. Hingga akhirnya kedua material lembut itu saling bertemu dalam tautan hangat.
"I love you."
"I love you too."
Kata cinta saling terlontar dari bibir keduanya begitu tautan hangat itu berakhir. Tatapan penuh cinta juga masih terlontar dari manik keduanya.