Kado

234 32 14
                                    

Dalam rangka melepas penat setelah seminggu berjuang menyelesaikan seluruh tugas yang Disha tunda, Javin berinisiatif untuk mengajak gadis itu jalan-jalan ke salah satu mall besar di Cilandak.

Selain berjalan-jalan, mereka berdua juga akan mencari buku yang Disha butuhkan.

"Vin ketemu." Ujar Disha setelah menunjuk buku bersampul merah berjudul '50 ways to wear denim'.

"Beli gak?" Tanya Javin, matanya tidak melirik Disha melainkan masih sibuk melihat buku-buku di sana.

"Nanti dulu."

Mereka berdua pun asik dengan kegiatan melihatnya masing-masing, Disha dengan buku fashionnya serta Javin dengan negative film-nya.

"Gak jadi Vin." Ujar Disha menghampiri tempat Javin berdiri. "Mahal, segitu aku bisa dapet foundie."

"Beneran?"

"Iya nanti nabung dulu."

"Kamu jadi ke Matahari? Aku disini aja nungguinnya."

"Yaudaah, kalo nanti udah selesai aku telfon ya." Ujar Disha lalu meninggalkan toko yang bernuansa merah itu.

Javin paham betul kalau ia ikut Disha ke Matahari pasti ia akan mengeluh dan tentu saja Disha akan mengomel, lalu diakhiri dengan keduanya menghiraukan satu sama lain hingga mencapai kediaman Disha.

Lebih baik menghindar, pikir Javin.

Setelah membayar buku yang ia pilih, Javin berjalan menuju Matahari dengan plastik berwarna putih gading di tangannya.

"Wah pas, aku baru mau telfon!" Ujar Disha yang sudah menenteng dua plastik berwarna merah, ia tersenyum lebar seperti anak kecil yang baru saja keluar dari toko permen.

"Hemat, Disha." Ujar Javin mengingatkan.

"Aku mau treat myself, Javin."

"Kamu juga beli apa tuh!" Lanjut Disha sambil menunjuk plastik di tangan Javin.

"Oh ya." Javin menyodorkan plastik itu di hadapan Disha. "Itu kan yang tadi kamu mau?"

Disha menaikkan alisnya bingung lalu mengintip isi plastik yang Javin berikan. "Vin ini buku yang tadi kan? Kok kamu beliin?"

"Iya, anggep aja kado buat kamu yang udah banting tulang garap tugas kemaren."

"Serius? Makasih banyak Javin!"

Gadis dengan tinggi badan 173 sentimeter itu spontan memeluk pria dengan tinggi badan 180 sentimeter di sampingnya.

"Kalo kayak gini, aku bakal rajin ngerjain tugas deh." Canda Disha.

"Dasar."

Best Part.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang