-A Story About L.O.V.E-
.
.
100 DAYS LOVE
-Biancadeo-
.
V - Is very very, extraordinary
.
Jongin agaknya bingung, ia menghentikan kegiatannya hanya untuk bertanya apakah mereka telah sampai, namun urung begitu melihat Dyo dengan tidak sabaran membuka kemejanya. Memperlihatkan bagaimana putihnya kulit terluar serta seluruh otot dadanya. Pria itu melompat dari kursi kemudi, duduk dipangkuan Jongin dan memandang pria yang sakit dengan tatap lapar membara.
"kau mengundangku sayang"
Kali ini jongin sadar, ia telah mengangkat topik yang salah.
---
Udara menghangat begitu Jongin mencari fokus dari manik Dyo. Keduanya berhadapan dalam inci paling dekat, hidung menyapu lapisan hidung lainnya. Jongin lebih dari tau bahwa tatap ini adalah sebuah nafsu bercampur dengan ragu yang kentara. Dyo hanya terus menatap lapar, namun terhenti begitu menyadari tangan Jongin tergenggam kuat.
"bisakah aku?" si idol bertanya dengan sopan dan selembut mungkin. Tubuh bagian atas telah terekspos, menampilkan putihnya kulit yang terawat.
Jongin tidak memberi jawaban, ia pun ragu. Berulang-kali Jongin melakukan seks, membobol lubang wanita dengan mudah, namun kali ini dihadapannya adalah Dyo, seorang idol naik daun, seorang yang teramat dibenci Jongin, seorang kekasih untuk 100 hari kedepan dan seorang lelaki yang tampan menawan. Jika saja Jongin menolak, mungkin saja esok hari barang bukti bahwa dirinya telah bermain seks dibilik toilet telah tersaji pada mading sekolah, atau mungkin sampai pada media sosial, oh siapa yang tahu?
Merasa tidak mendapat respon yang semestinya, maka Dyo memulai gerak dengan melumat kasar bibir Jongin, bermain diantara celah mulut, menautkan kedua lidah, menerobos sampai pada telak. Pria yang sakit hanya diam, membiarkan dirinya untuk didominasi dalam ciuman basah. Tangan putih Dyo meraba tanpa canggung, menarik kasar kancing Jongin hingga beberapa diantaranya terlepas, menikmati bagaimana kulit caramel itu memanjakan indra peraba. Tanpa peringatan, Dyo bermain dengan puting pria yang sakit, menyebabkan Jongin menggeliat dan menggeram tajam.
Seringaian licik tergambar dari wajah menawan si idol, ia merasa mendapat respon yang baik dari tubuh Jongin. Maka saat itu juga Dyo menarik diri, menuntun pelan tubuh pria yang duduk pada kursi penumpang untuk merambat pelan dikursi empuk bagian belakang. Tanpa diduga Jongin menurut, ia dengan teramat hati-hati memindahkan tubuh beserta kakinya yang sakit tepat disamping Dyo. Nafas keduanya terengah hebat, manik Dyo menoleh, mengunci fokus sasaran pada tubuh disamping yang telah terbuka lebar dibagian atas.
Gerakan cepat Dyo berhasil mengunci Jongin diantara kedua lengan. Pria yang sakit terlentang dibawah kungkungan. Dyo menyerinai tajam, lidahnya menjilat bibir bagian atas begitu manik itu menangkap tubuh Jongin yang terkapar dibawahnya. Nafas pria itu tak beratur dengan peluh tipis disekitar pusar, kulit karamelnya terpahat tanpa cacat berarti.
"Woah" Dyo menampilkan sirat kagum yang kentara. Manik bulatnya menajam dengan kilat lapar. Jongin mulai sanggup mengatur nafas, ia menelengkankan kepala menyamping, menghindari tatap lapar pria diatasnya.
Mendekatkan mulut disekitar pangkal leher, Dyo merasakan aroma tubuh Jongin menggoda. Nafas hangatnya menyalur hebat dan Jongin bergidik. Pria yang sakit agaknya menikmati bagaimana Dyo bermain dengan belikatnya, turun sampai pada puting dan memainkan lidah disana. Jongin mengerang begitu sebuah gigitan didapat, tubuhnya melengkung secara otomatis dengan nafas kembali tak beratur. Penis Jongin terasa sesak seketika, ia membutuhkan Dyo segera, namun Jongin terlalu malu untuk memberi respon berarti. Pria itu hanya diam saat didominasi, membiarkan tubuhnya disentuh dengan beringas oleh pria diatasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 DAYS LOVE (END)
FanfictionKetika si Arogan Jongin terlibat dalam cerita cinta 100 hari dengan penyanyi papan atas. Ketika Jongin digilai oleh seorang biseksual. Ketika Jongin mulai jatuh cinta, dan ketika Jongin terlalu bodoh untuk melepas.