7 - suffering

2.9K 309 13
                                    

Author POV

" tolong lupakan aku, jieun "

Setelah itu Jimin benar benar pergi meninggalkan jieun, tanpa menoleh lagi ke belakang . Terdengar suara tangisan jieun semakin keras namun Jimin bersikukuh untuk tidak menengok lagi ke belakang . Langkah kaki jimin begitu berat hati nya mencelos begitu saja . Rasa penyesalan menyelimuti Jimin .

Jimin melangkah menuju ruang tunggu tempat tadi Jimin menunggu soyeon. Ternyata soyeon sudah keluar

"Mian tadi aku jalan jalan cari udara sebentar" Jimin duduk di sebelah soyeon tapi pandangan jimin terus menatap ke bawah

Soyeon memegang tangan Jimin
"Wae gerae chagi?" Soyeon menatap mata kosong Jimin

Jimin balas memegang tangan soyeon, dan di tatap nya mata soyeon sepersekian detik lalu tersenyum
"Ani, gwaenchana. Sudah beres ? Ayo kita pulang" ajak Jimin sambil berdiri tetap dengan tangannya yang memegang soyeon

Dalam hati Jimin dia merutuki dirinya sendiri, memaksakan hati nya untuk oranglain yang sama sekali tidak dicintai nya .

-•••-

Jieun masih menangis sekeras kerasnya di pundak jungkook, jungkook mengelus ngelus kepala jieun lembut . Ia bisa merasakan begitu sakitnya perasaan jieun

Jungkook menghapus air mata jieun , menatap nya lembut

"Kau boleh menangis sepuasnya sekarang tapi setelah ini jangan nangis lagi , noona . Jangan menangisi pria bodoh itu lagi " tangan jungkook beralih memegang tangan jieun

Jieun hanya mengangguk dan jungkook membawa jieun kedalam pelukannya , di tepuk tepuk pelan punggung jieun oleh jungkook supaya jieun lebih tenang

-•••-

Jungkook sudah menidurkan kembali jieun di kamar nya . Jungkook duduk di kursi sebelah tempat tidur jieun . Tak lama kemudian ada suara pintu terbuka

Krettt

"Jungkook ah, apa ia tidur?" Tanya seseorang yang ternyata itu Hyora

"Ahh ne, Hyora ssi. Baru saja tertidur " jungkook membetulkan posisi duduk nya jadi lebih tegap lalu berdiri membantu Hyora membawa bawaan untuk jieun

Hyora duduk di pinggiran kasur jieun dan menatap wajah sahabatnya itu . Hyora mengernyit heran , kenapa matanya begitu sembab dan hidung nya merah

"Jungkook ah, apa jieun habis menangis ? " tanya Hyora sambil masih menatap lekat wajah jieun

Jungkook menghela nafas nya kasar sebelum menjawab perntanyaan Hyora

"Ne, tadi jieun bertemu Jimin , park Jimin " jawab jungkook sambil terus menunduk

Ekspresi hyora begitu kaget , lalu menunjukan ekspresi prihatin kepada jieun

"Asal kau tau jungkook, jieun benar benar seorang yeoja yang kuat . Dia sudah di tinggal ibu nya sejak kecil, jadi dia Hanya tinggal dengan appa nya . Tapi jieun tumbuh begitu baik kan? " Hyora mulai menceritakan tentang jieun karna Hyora percaya pada jungkook

Jungkook tidak menjawab, ia memilih diam dan terus fokus dengan apa yang Hyora ucapkan

"Saat lulus SMA, jieun bertemu dengan Jimin , Jimin yang kau lihat sekarang sangat berbeda dengan Jimin yang dulu. Kau tak akan menyangka jika tau begitu manisnya dulu Jimin pada jieun. Jimin memang berasal dari keluarga kurang mampu, ia bahkan beberapa kali pernah meminjam uang pada jieun untuk sekedar modal usaha nya dan selalu gagal. Jieun sangat sabar menemani Jimin dari nol dan terus mensuport Jimin tanpa henti. Sampai suatu hari Jimin berhasil diterima di sebuah perusahaan , Jimin begitu berterima kasih pada Tuhan dan jieun , wanita yang hebat , wanita yang ia sangat cintai . Bahkan Jimin berjanji akan menikahi jieun saat jabatan nya dinaikkan di perusahaan. Tapi lama kelamaan sikap Jimin berubah pada jieun. Jimin lebih sibuk mengurusi kerjaan ketimbang jieun , tapi jieun selalu menutupi kesedihannya itu . Jieun selalu tersenyum saat mendengarkan keluh kesah Jimin masalah urusan kantor nya . Jimin yang begitu ambisius ingin naik jabatan jadi kalang kabut . Dan yaa kau tau apa kelanjutan nya kook " jelas Hyora panjang lebar

Jungkook menggeleng pelan

Hyora menarik nafas panjang sebelum menceritakan kembali
" Jimin meniduri jieun malam itu , setelah Jimin menceritakan keluh kesah nya pada jieun yang ingin naik jabatan. Ia bahkan meniduri jieun dengan nafsu amarah. Seakan melampiaskan ambisi nya pada jieun malam itu . Setelah melakukan itu jieun menelfonku dan menangis , dia menceritakan begitu seramnya Jimin saat meniduri nya bahkan selangkangan nya sangat sakit , ia merasa seperti diperkosa "

Jungkook mengepalkan tangannya . Dia menatap Hyora ,

"Lanjutkan Hyora ssi " pinta jungkook

" selang beberapa minggu kemudian , Jimin sangat jarang bertemu jieun , alasan yang Jimin buat karna pekerjaan , jieun memaklumi itu mengingat ambisi Jimin yang ingin naik jabatan . Suatu pagi jieun merasa mual dan perut nya sakit ia menelfonku lagi dan menanyakan kenapa ia bisa mual dan sakit perut , aku sudah punya firasat jieun akan hamil . Lalu aku ke rumahnya dan membawakan jieun testpack . Dia mengecek nya dan saat keluar kamar mandi wajahnya terlihat sangat bahagia, jieun memelukku dan mengatakan bahwa ia positif hamil. Ia langsung menelfon Jimin dan bilang ingin bertemu dengannya . Kebetulan Jimin akan mengajak nya bertemu sore itu . Dan kamu tau jungkook ssi? Saat mereka bertemu , Jimin mengakhiri hubungan nya dengan jieun , dia bilang dia tidak bisa lagi bersama jieun dan akan menikah dengan yeoja lain " Hyora mengelap air matanya yang keluar, Hyora tak kuat menceritakan penderitaan sahabatnya ini

Jungkook benar benar terlihat marah sekarang , urat tangannya sangat terlihat saat ia mengepalkan tangannya dengan keras

"Aku benar benar tidak akan membiarkan jieun kembali lagi pada Jimin"








TBC

Gimana :( ngerti ga ceritanya?? Hehe
Kalo ada yang ga ngerti Komen aja okeyyy

Jangan lupa vomment nya ^.^~

So Far Away - JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang