9 - can i ?

3K 307 23
                                    

2 weeks later

Jieun POV

Mataku perlahan terbuka, sinar matahari mulai menembus melalui celah jendela ku, ku tengok arah jam masih menunjukan pukul 6 pagi . Jam kerja ku masih 2 jam lagi .

"Ahhh kenapa aku bangun sepagi ini" aku menghembuskan nafas kasar

Aku berjalan menuju kulkas dengan mata yang masih setengah tertutup , ku ambil air es dari tupperware besar dan langsung meminumnya tanpa gelas . Alhasil tumpah tumpah , mataku langsung terbuka saat itu juga

"Aiss, dingin sekaliii" aku mengambil tisu untuk membersihkan air air yang tumpah

Aku berjalan menuju sofa dan menyalakan TV , aku tidak sepenuhnya menonton TV. Channel TV jam segini hanya menyiarkan berita yang rata rata sudah aku baca di internet

"Membosankan" aku mematikan TV kembali

Mataku menangkap setumpuk an surat surat di dekat rak sepatu, akhir akhir ini aku banyak mendapat surat entah itu dari penerbit majalah atau tagihan listrik :") . Surat surat yang belum sempat aku baca , di sentuh pun belum sama sekali

Aku berjalan ke arah tumpukan surat surat itu dan membawanya ke sofa . Aku mulai memilih milih mana surat yang aku akan baca pertama . Tanganku berhenti pada satu amplop silver dengan pita kecil . Aku mengernyit heran

"Apa ini? Tidak mungkin tagihan listrik merubah amplop nya seperti ini " aku menggeleng geleng kepala

Aku membuka amplop silver yang cantik itu aku mengeluarkan isinya— undangan?

Aku membaca siapa yang mengundangku Tumben sekali memakai undangan biasanya hanya dikabari lewat sms atau line jika benar benar hanya teman dekatku yang menikah

Tubuhku menegang, mataku tak berkedip untuk sepersekian detiknya . Aku membaca ulang memastikan bahwa yang aku baca itu salah . Tanganku mulai gemetar , entah sejak kapan mataku mulai berair

"Jimin.."

-•••-

"1..2..3.."
Jeprettt
"Tolong geser sedikit kakimu , yaa begitu . 1..2..3.."
Jeprett
"Ubah posisi mu jadi membelakangi , oke . 1..2..3.."
Jeprettt

Hyora kembali menjadi penanggung jawab untuk Magazine , kali ini untuk edisi Vogue Korea , sebenarnya yang menjadi penanggung jawab adalah ia dan jieun tapi jieun belum juga menunjukan batang hidungnya . Kembali bekerja sama dengan fotografer muda yang handal Jeon jungkook dan rekan kerjanya Kim taehyung

Taehyung sedang asik mengecek hasil hasil jepretan foto jungkook untuk dipilih dan di edit . Hyora yang Disampingnya ikut menatap apa yang sedang taehyung kerjakan

"Kau harusnya mengawasi mereka, bukan aku" merasa di perhatikan taehyung akhirnya angkat bicara

Hyora kaget dan mengernyit
"Ya! Kau juga bagian dari yang harus aku awasi" Hyora mencari alasan untuk menutupi kecanggungan

"Ahh begitukah?" Taehyung bertanya sambil menatap Hyora

Hyora yang kesal langsung pergi meninggalkan taehyung dan menghampiri jungkook

"Apa sudah selesai ?" Tanya Hyora

"Baru saja. Kemana jieun?" Jungkook balik bertanya

"Tidak tahu, Ahh anak itu merepotkan sekali. Akan aku telefon jieun " Hyora mengambil handphone nya di tas

"Tidak usah, aku akan ke rumahnya . Pasti dia masih tidur" jungkook hanya nyengir kuda

Jungkook berjalan santai sambil masih mengecek hasil hasil fotonya di kamera dan berjalan menuju taehyung yang sedang berkutat dengan laptop nya

"Taehyung ah , aku titip sisanya yaa . Sekarang aku akan ke rumah jieun dulu" pinta jungkook sambil menyerahkan kamera nya

Taehyung hanya menatap tak suka pada jungkook , lagi lagi jungkook hanya nyengir kuda

"Tenang hyung, pulangnya akan aku belikan pizza" jungkook merayu teman nya yg sudah seperti kaka nya itu

"Ahhh ne.. ne.. sana pergi" taehyung mengambil kamera nya dari tangan jungkook

Setelah jungkook pergi , taehyung melihat Hyora yang masih ada di studio foto dan Hyora pun melihat taehyung

"Mau makan bersama ku ?" Tanya taehyung dengan gerakan isyarat

Hyora yang masih kesal pada taehyung langsung mengerlingkan matanya dan pergi keluar studio . Taehyung terkekeh pelan melihat Hyora yang seperti itu

-•••-

Jungkook sudah memarkirkan mobilnya di kompleks jieun . Jungkook bersiul sambil memainkan kunci mobilnya, ia berjalan menuju rumah jieun

"Pagarnya masih tertutup , bahkan lampu taman nya belum di matikan padahal sudah siang. Sudah kuduga ia masih tidur" jungkook membuka pagar rumah jieun yang memang jarang di kunci oleh jieun lalu menekan bel rumahnya . Tapi tidak ada sahutan , jungkook kembali menekan bel nya tapi tetap saja

"Aihh anak itu apa ia mabuk sampai susah bangun?" Jungkook akhirnya memencet kode rumah yang memang jungkook sudah tau karna saat itu mengantar jieun ke rumahnya saat sedang mabuk dan jieun memberitahu kunci kode rumahnya

"Noona, ini aku" jungkook masuk dan mengganti sepatunya jadi sandal rumah yang sudah jieun siapkan untuk tamu yang akan berkunjung

Jungkook mendengar suara tangisan, jungkook semakin masuk kedalam rumah jieun dan menemukan jieun sedang meringkuk di sofa sambil menutup wajahnya dengan bantal . Dibawah berserakan banyak surat surat

"Noona, ada apa ?" Jungkook mulai menghampiri jieun dan melepaskan bantal yang menutupi wajah jieun

Terlihat jelas wajah jieun yang sembab dan masih masih menangis , jieun langsung bangkit dan memeluk jungkook

"Noona ada apa sebenarnya? " tanya jungkook sambil melihat lihat surat yang berserakan di bawah

"Apa tagihan listrikmu jebol sampai kau menangis seperti ini?" Goda jungkook agar jieun berhenti menangis

Mata jungkook berhenti pada sebuah amplop silver yang mencolok diantara surat surat yang berserakan , diambilnya amplop itu dan jungkook melihat isinya. Akhirnya jungkook mengerti mengapa jieun bisa menangis seperti ini

Jungkook melepaskan pelukan jieun dan menghapus air matanya

"Noona, kau berjanji padaku untuk tidak menangisi nya lagi" jungkook memegang tangan jieun

Jieun belum bisa menghentikan tangisannya , jungkook makin mengeratkan genggamannya pada tangan jieun

"Apa kau masih mencintainya?" Tanya jungkook dengan suara kecil

Jieun akhirnya menatap jungkook
"Apa mudah melupakan seseorang yang sudah lama bersama bahkan sampai bertahun tahun jungkook ah? Itu sulit sekali " jawab jieun

"Aku akan membantumu melupakan dia" tatapan jungkook serius kali ini

"Apa maksud— " belum sempat melanjutkan bicara bibir jungkook sudah mendarat di bibir jieun tanpa melumatnya , hanya menempel

Jieun kaget dan mendorong bahu jungkook

"Apa yang kau lakukan" tanya jieun tak percaya meskipun sebenarnya ada rasa tak biasa di hati jieun

"Noona, ani— jieun ah " panggil jungkook

Jieun menunggu kalimat selanjutnya dari jungkook , ia menunggu jawaban atas apa yang telah ia lakukan barusan

"Menikah lah denganku"

So Far Away - JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang