𝐬𝐮𝐟𝐟𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐢𝐧 𝐡𝐚𝐩𝐩𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 - kise/reader/midorima

10th: Kasasagi

Suffering in Happiness — © locked-pearl.

Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki.

romance. friendship. hurt. comfort. NTR.

.
.
.
🐼

Entah kebetulan atau harapan yang terkabul, aku berpapasan dengan Midorima Shintarou-kun di sebuah minimarket kota. Seperti biasa, ia membawa teman karibnya, Takao-kun. Mereka terlihat dekat sekali. Satu tim. Pulang bersama. Dan aku bertaruh selama di sekolah mereka terus bersama.

Mungkin ia akan pergi dengan kecepatan cahaya jika aku telat melihatnya. Atau memanggilnya.

"Midorima-kun! Kau masih ingat benda yang kujanjikan?"

Dari wajahnya, dia terlihat tahu. Tapi ia terdiam. Takao-kun di sebelahnya tertawa menyadari sesuatu.

"Pffftt—Kau ternyata diam-diam menghanyutkan juga ya, Shin-chan?!"

"Diam-diam menghanyutkan?"

Mata elang Takao-kun beralih padaku. "Begini loh, [Name]-chan—"

JDUK!

"Sepertinya kau terlalu banyak ngomong hari ini."

Setelah meredakan sakit dari sikutan Midorima-kun, Takao-kun berujar, "Ya sudah. Aku tunggu di kendaraan. Lama-lama juga tak apa kok Shin-chan! Dah~" Sebelum mendapat tinju temannya, Takao-kun berlari keluar.

Kami duduk di salah satu kursi di antara meja. Midorima-kun masih mengenakan seragam sekolah. Berarti ia belum sempat pulang.

Mengeluarkan sulaman burung Kasasagi, pemuda itu membetulkan kacamatanya. "Ini, sudah jadi."

Keadaan ini cukup sepi. Padahal jam pulang sekolah dan kantor. Ini membuatku sedikit canggung.

Ia menerima karyaku dengan hati-hati.

"Bagaimana?"

"Lumayan."

Aku lega mendapat kata lumayan darinya. Artinya bagus. Prestasi terbesar dengan ia sebagai juri.

"Kau ... senang?"

Menatap sekilas. "Ya ... sedikit kurasa."

Menghela napas lega. "Syukurlah...."

Sejenak Midorima-kun menatapku. Air mukanya mengatakan, "Syukur ia tidak ingat sesuatu." tapi aku malah balas menatapnya. Saat mata kami bertemu, segera ia palingkan pandangan. Selalu begitu.

"Terima kasih." berdiri dari duduk. Membawa barang pemberianku.

"Kau mau pulang—"

"—Apa kau masih penasaran dengan gadis yang menurutmu aku sedikit tertarik padanya?"

Ah, itu dia! Mataku berbinar melihatnya.

"Iya! Kemarin kau langsung memutuskan panggilan."

"Orang itu ... yang sedang berbicara padaku."

Ia telah mengatakannya.

Orang itu ... yang sedang berbicara padaku.

Orang itu yang sedang berbicara padaku.

Orang itu yang sedang berbicara dengan Midorima-kun.

Gadis itu yang sedang berbicara dengan Midorima-kun.