Part 14

7.1K 525 88
                                    

Holaaaaa, selamar pagi wkwkwkwk, part 14 updated! Semoga suka yaaaah! Happy reading!

---

Dara diterima kerja menjadi seorang tenaga pengajar di sekolah swasta di Surabaya. Dan pagi ini, adalah pagi pertamanya mengajar menjadi seorang guru matematika SMA. Itu adalah pekerjaan yang benar-benar ia impikan, menjadi seorang guru matematika.

“Selamat pagi anak-anak,” kata Dara menyapa anak muridnya, “Di sini, saya adalah guru matematika baru. Nama saya Sandara Anggraini Laksana. Kalian bisa panggil saya Bu Dara. Saya di sini indekos di dekat kampus B Universitas Airlangga. Ada pertanyaan dengan perkenalan dengan saya hari ini?”

“Dulu kuliah di mana, Bu?” celetuk siswa laki-laki bertanya.

“Saya kuliah di Universitas Indonesia di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Program studi matematika. Ada yang lain? Tidak, ya sudah saya akan mengabsen nama-nama kalian dari daftar presensi sebelum saya mengajar materi trigonometri hari ini.”

Dara mulai mengabsen siswa satu persatu dalam kehadiran mengikuti pelajaran pagi ini. Dan ia menyebutkan nama seorang siswa yang membuatnya teringat oleh laki-laki yang ia cintai itu.

“Randikansyah Tri Suhamdan,” sebutnya ia dengan suara yang lirih.

“Siapa, Bu?” tanya siswa yang duduk di depannya.

“Mana Randikansyah?” tanya Dika dengan tegas. Saat namanya tersebut, laki-laki berbadan tinggi mengacungkan tangannya. Dara seketika tersenyum.

Setelah mengabsen nama-nama siswa yang hadir pagi ini, ia menyempatkan untuk mengirim pesan singkat melalui Instagram. Ia memberanikan dirinya untuk menghubungi Randika yang mungkin sedang sibuk-sibuknya dia bekerja.

Selamat pagi, Dika. Maaf aku ganggu waktu kerjamu pagi ini. Malam minggu besok lagi enggak ada acara?’

Sent.

Semoga Dika masih mau membaca pesanku. Batin Dara.

***

Kapal telah sampai di dermaga Ujung setelah perjalanan panjang ditempuh dengan kapal perang di mana ia bertugas sebagai perwira divisi navigasi. Setelah kapal telah bersandar di dermaga, Dika segera kembali turun dari kapal untuk menapakkan kakinya di atas daratan kembali.

“Selamat siang, Lettu Randika,” sapa Kopral Heru sambil memberi hormat kepada Randika, Dika membalas hormat itu.

“Iya, ada apa, Pak?”

“Dua Minggu lalu, Mayor Indra Wahyu Harianto mencari Anda di dermaga saat kapal akan bertolak.”

“Ada pesan yang ditinggalkan?”

“Siap, tidak ada, Ndan.”

“Oh, begitu, terima kasih informasinya, Pak,” Dika pun tersenyum. Kopral Heru memberikan hormat kepada Randika sebelum Randika meninggalkan dermaga.

Ada apa ya, Mayor Indra mencariku? Batin Dika penasaran.

“Bang Randi,” panggil Letda Putu Bagus, hanya satu-satunya orang yang memanggilnya Bang Randi, “Bang Randi, dicari komandan di ruangannya.”

SANDARANDIKA 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang