Bab 19

25 2 0
                                    

POV Ariff

" Abang , ni ada orang call ." Syaza memberiku phone .

Aku yang tengah tengok bola pun tak senang . Sibuk betul !

" Hello , who is this ?" Aku bertanya , last last salah nombor.

" Hm , ini keluarga Cik Ariyana Ainna ke?" Nak meminang adik aku ke ?

" Ye , saya ? Ada apa ya ?" Tanya aku .

" Saya Doktor Ismail, kawan Cik Yana kat Hospital Shah Alam . Dia terlibat dalam accident . Diminta encik ...tut tut ...." Phone aku terlepas dari tangan . Ya Allah ...

Syaza datang menghampiri ku . Muka dia sangat terkejut + hairan .

" Abang kenapa ni ? Okey tak ?" Tanya Syaza .

" Ya-Yana , dia accident . Dia sekarang kat HSA ." Aku meraup muka ku , kusut .

" Ya Allah !" Terjatuh sudip yang dipegang oleh Syaza . Ting bunyinya .

" Abang , sayang call papa and mama dulu laa . Abang pergi tengok Yana . Nanti , kami sampai ." Syaza memberi cadangan kepadaku .

Aku memegang kedua dua belah pipinya .

" Thanks , sayang . I love you ." Alu mengucup dahinya dan mengambil kunci kereta .

" Abang !"

Aku memaling ke arahnya .

" Kenapa ?" Aku soal dengan hairan . Dia menunjuk ke arah bawah .

" Oh , lupa abang pakai kain pelekat . Hehe ." Aku menggaru belakang kepala .

Aku segera masuk ke dalam bilik menukar ke seluar jeans . Aku terus mengambil kunci kereta dan masuk ke dalam Lamborghini silver ku . Aku pecut laju ke HSA , macam jalan ni bapak aku punya . Haha . Sampai HSA, aku parking dan berlari ie kaunter pendaftaran .

" Cik , ada tak pesakit bernama Ariyana Ainna bru dimasukkan ?"

" Oh , dia di bilik bedah 2 di tingkat 5 , encik ." Nurse tu tersenyum manis .

" Thank you , nurse ." Aku mengucapkan terima kasih .

Aku berlari ke lif dan menekan punat atas . Adoiii , cepat laa sikit . Cirappp pulak aku .

Ting !

Yes , dah buka ! Aku masuk dan menekan punat 5 . Lif pun bergerak naik ke tingkat 5 .
Sampai jer , aku terus ke bilik bedah 2 . Aku nampak seorang nurse sedang tunggu di luar .

" Nurse , adik saya okey ke ?" Aku terus menerpa nurse tu . Terkejut aku tengok .

" Err , encik ni ahli keluarga Ariyana Ainna ?" Tanya nurse tu . Aku mengangguk laju .

" Doktor Ismail sedang menunggu di dalam bilik dia . Ikut saya ." Nurse itu pun pergi .

Aku mengikuti nurse tu sampai ke suatu bilik . Aku segera masuk .

" Encik Ariff ?" Doktor lelaki itu berdiri . Aku mengangguk dan berjabat tangan dengannya .

" Doktor Ismail ." Kami duduk berhadapan .

" Doc , macam mana keadaan adik saya ? Dia okey kan ?" Tanya aku .

Doktor itu menarik nafas panjang . Ya Allah , tabahkanlah hatiku !

" Hm , mengikut condition Yana sekarang , she's fine . But ... she's coma ."

Air mataku terus mengalir deras . Ya Allah , beratnya ujian-Mu ...

" Doc , sampai bila dia akan koma ?" Aku bertanya lagi .

" Itu saya tak dapat jangkakan . Tapi , saya harap family members Yana selalu lawat dia.  Cause dia boleh dengar apa kita cakap . Ini boleh membangkitkan semangat dia untuk bangun ." Doktor Ismail menasihatiku .

Aku hanya berdiam diri dan megelap air mata jantanku .

" Kalau tak ada apa apa , saya keluar dulu ya doc ."

Aku berdiri dan berjabat tangan dengan Doktor Ismail then keluar dari bilikya . Aku menuju ke bilik bedah 2 . Papa , mama dan Syaza menunngu kehadiranku .

" Along , doktor cakap apa tadi ?" Mama menerpaku .

Aku hanya berdiam diri dan duduk di sofa . Aku terus menangis teresak esak .

" Along ! Bagitahu mama , doktor cakap apa tadi ?!" Suara mama semakin meninggi .

Aku tak mampu kata apa apa . Mama menangis . Papa mengusap belakang badan mama . Aku tahu papa sedang tahan tangisannya . Syaza hanya mampu menundukkan kepalanya . Ya Allah , tabahkanlah hati hamba-Mu yang lemah ini ...


Ariyana Ainna Where stories live. Discover now