POV Ariff
" Abang , ni ada orang call ." Syaza memberiku phone .
Aku yang tengah tengok bola pun tak senang . Sibuk betul !
" Hello , who is this ?" Aku bertanya , last last salah nombor.
" Hm , ini keluarga Cik Ariyana Ainna ke?" Nak meminang adik aku ke ?
" Ye , saya ? Ada apa ya ?" Tanya aku .
" Saya Doktor Ismail, kawan Cik Yana kat Hospital Shah Alam . Dia terlibat dalam accident . Diminta encik ...tut tut ...." Phone aku terlepas dari tangan . Ya Allah ...
Syaza datang menghampiri ku . Muka dia sangat terkejut + hairan .
" Abang kenapa ni ? Okey tak ?" Tanya Syaza .
" Ya-Yana , dia accident . Dia sekarang kat HSA ." Aku meraup muka ku , kusut .
" Ya Allah !" Terjatuh sudip yang dipegang oleh Syaza . Ting bunyinya .
" Abang , sayang call papa and mama dulu laa . Abang pergi tengok Yana . Nanti , kami sampai ." Syaza memberi cadangan kepadaku .
Aku memegang kedua dua belah pipinya .
" Thanks , sayang . I love you ." Alu mengucup dahinya dan mengambil kunci kereta .
" Abang !"
Aku memaling ke arahnya .
" Kenapa ?" Aku soal dengan hairan . Dia menunjuk ke arah bawah .
" Oh , lupa abang pakai kain pelekat . Hehe ." Aku menggaru belakang kepala .
Aku segera masuk ke dalam bilik menukar ke seluar jeans . Aku terus mengambil kunci kereta dan masuk ke dalam Lamborghini silver ku . Aku pecut laju ke HSA , macam jalan ni bapak aku punya . Haha . Sampai HSA, aku parking dan berlari ie kaunter pendaftaran .
" Cik , ada tak pesakit bernama Ariyana Ainna bru dimasukkan ?"
" Oh , dia di bilik bedah 2 di tingkat 5 , encik ." Nurse tu tersenyum manis .
" Thank you , nurse ." Aku mengucapkan terima kasih .
Aku berlari ke lif dan menekan punat atas . Adoiii , cepat laa sikit . Cirappp pulak aku .
Ting !
Yes , dah buka ! Aku masuk dan menekan punat 5 . Lif pun bergerak naik ke tingkat 5 .
Sampai jer , aku terus ke bilik bedah 2 . Aku nampak seorang nurse sedang tunggu di luar ." Nurse , adik saya okey ke ?" Aku terus menerpa nurse tu . Terkejut aku tengok .
" Err , encik ni ahli keluarga Ariyana Ainna ?" Tanya nurse tu . Aku mengangguk laju .
" Doktor Ismail sedang menunggu di dalam bilik dia . Ikut saya ." Nurse itu pun pergi .
Aku mengikuti nurse tu sampai ke suatu bilik . Aku segera masuk .
" Encik Ariff ?" Doktor lelaki itu berdiri . Aku mengangguk dan berjabat tangan dengannya .
" Doktor Ismail ." Kami duduk berhadapan .
" Doc , macam mana keadaan adik saya ? Dia okey kan ?" Tanya aku .
Doktor itu menarik nafas panjang . Ya Allah , tabahkanlah hatiku !
" Hm , mengikut condition Yana sekarang , she's fine . But ... she's coma ."
Air mataku terus mengalir deras . Ya Allah , beratnya ujian-Mu ...
" Doc , sampai bila dia akan koma ?" Aku bertanya lagi .
" Itu saya tak dapat jangkakan . Tapi , saya harap family members Yana selalu lawat dia. Cause dia boleh dengar apa kita cakap . Ini boleh membangkitkan semangat dia untuk bangun ." Doktor Ismail menasihatiku .
Aku hanya berdiam diri dan megelap air mata jantanku .
" Kalau tak ada apa apa , saya keluar dulu ya doc ."
Aku berdiri dan berjabat tangan dengan Doktor Ismail then keluar dari bilikya . Aku menuju ke bilik bedah 2 . Papa , mama dan Syaza menunngu kehadiranku .
" Along , doktor cakap apa tadi ?" Mama menerpaku .
Aku hanya berdiam diri dan duduk di sofa . Aku terus menangis teresak esak .
" Along ! Bagitahu mama , doktor cakap apa tadi ?!" Suara mama semakin meninggi .
Aku tak mampu kata apa apa . Mama menangis . Papa mengusap belakang badan mama . Aku tahu papa sedang tahan tangisannya . Syaza hanya mampu menundukkan kepalanya . Ya Allah , tabahkanlah hati hamba-Mu yang lemah ini ...
YOU ARE READING
Ariyana Ainna
Ficțiune adolescențiAku Ariyana Ainna . Hidupku penuh percintaan tetapi diakhiri dengan kedukaan . Itulah takdir yang perlu ku tempuhi . Kadang aku bertanya , apakah Tuhan tidak sayangi aku ? Mungkinkah tiada lagi cinta untukku .