1. Kembali 🍃

8.8K 299 0
                                    

     Setelah beberapa jam aku berada di pesawat, akhirnya aku tiba juga di negeri kelahiranku Indonesia, saat menuruni anak tangga pesawat aku menghirup udara sebanyak-banyaknya sehingga membuat derungan nafasku tidak teratur dengan baik.
      
       "Ayo anak gadis ku, jangan berlama-lama di Anak tangga pesawat nanti kau akan terdorong oleh penumpang yang lain". Dengan sigap aku menuruni anak tangga dan mulai berjalan ke arah mobil yang akan membawa kami ke rumah baru yang akan kami tinggali.
 
         Tidak memakan waktu lama kami sudah berada di rumah yang cukup mewah dan itu sangat berlebihan menurutku, dimana ngak berlebihan coba rumah bertingkat 2 dan hanya aku dan mbok yang akan tinggal disana,karena aku yakin mama sama papa bakalan sering pergi untuk mengurus urusanya. aku hanya memilih diam dan tak berkomentar apapun, bagaimana pun, jika aku berkomentar mereka bakalan  bilang " sayang, kok tumben sih, kamu berkomentar, kan biasanya kamu cuma diam "
Aku paling ngak suka di-gituin,karena ada saatnya gue juga bisa angkat bicara, tapi sudahlah lagian semuanya sudah di atur sama mama.
     
     Saat aku memasuki rumah, aku langsung menaiki anak tangga dan memasuki kamar yang aku tahu itu adalah kamar ku, Karna di perjalanan tadi mama memang  menceritakan posisi kamar ku dan aku cukup paham saat mama menjelaskan. Aku lebih memilih diam dan tak berbicara apapun semenjak sampai di rumah baru ini, saat ini aku hanya ingin tidur dan melupakan semua beban yang telah ku lalui.
   
      " sayang 10 menit lagi turun kebawah, mandi dan ganti pakaianmu, kita akan makan malam, mama tunggu dibawah, dan jangan sampai telat"

saat mendengar ucapan mama, aku dengan cepat terbangun dari tidurku, aku memang ngak terlalu dengar apa yang di bilang mama, tapi dengan gerakan lamban aku memasuki kamar mandi, setelah mandi aku mengarahkan langkahku menuju lemari untuk menggunakan pakaian yang ternyata sudah dilipat dan disusun rapi di dalam lemari pakaian, oleh Mbok.

     Mbok memang ditugaskan oleh mama untuk mengatur segala keperluan ku, ternyata saat aku tertidur Mbok melipat dan memperbaiki semua barang-barang dan pakaian, yang aku tahu sebelum tidur, ini semua masih berada dalam kardus dengan rapi. Aku sungguh menyesal sudah tertidur dan membuat mbok melakukan pekerjaan yang seharusnya aku lakukan.

   Aku memang sangat peduli dengan Mbok dan tak jarang juga aku memanggilnya dengan sebutan ibu, aku sudah mengganggap dia sebagai ibu kedua dari ibu yang telah melahirkanku.

       "Sayang, cepetan turun nanti makanannya dingin"  aku mendengar teriakan ibu dari lantai satu, dan dengan cepat aku berlari kebawah menuruni anak tangga, ternyata dari tadi ibu meneriaki ku dan aku tak sadar karena sibuk dengan pikiran ku.

    Sayang hari senin nanti, kamu bakalan mulai bersekolah di sekolah barumu.  Dengan cepat aku menjawab iya mah, perlengkapan sekolah kamu sudah tersedia di dalam lemari dan kalau ada yang kurang tanya ibu yaa... "iya mah".
 
      Setelah makan malam,akupun mulai menaiki anak tangga aku sudah sangat penasaran dengan kelanjutan cerita novel ku yang minggu lalu belum aku selesaikan, karena banyak yang harus kuselesaikan.
Setelah novel yang kubaca selesai, aku langsung duduk di balkon rumah dan melihat pemandangan jakarta saat malam hari, dan itu sangat indah,sangat jarang aku melihat pemandangan seperti ini, jakarta memang dikenal dengan tingkat kemacetan yang cukup parah, aku bahkan tak tahu jakarta bakalan seindah ini bila malam hari. aku sudah merasa kedinginan akupun masuk ke kamar dan menaiki kasur berukuran super big itu dan menarik selimutku dengan cepat, aku menutupi semua bagian tubuhku dengan selimut, aku tak sengaja terpikirkan oleh ucapan ibu saat aku ingin menaiki anak tangga tadi.

      Dia bilang tempat aku sekolah yaitu school star internasional, dan dengan cepat akupun mengambil laptop yang ada dalam tas sekolah ku dulu, dan memulai meng-Share nama sekolah yang mama sebutkan tadi, dan tak disangka aku bakalan sekolah di sekolah yang sebagus ini, aku pun terpikir mana munkin papa menyekolahkanku di sekolah biasa, sedangkan memilih pakaian saja harus bermerek, papa memang memiliki sifat begitu, tapi ungtunglah papa tdk turun tangan soal masalah pakainku. Aku sebernya tidak suka berada di sekolah sebesar itu, itu bisa membuatku du buly dengan orang-orang yang ngak suka dengan sifat diam ku.
  
           Setelah puas dengan info sekolah ternama itu, akupun memilih tidur dan melarutkan diriku ke alam mimpi.

******

Vote ande comment💙
Sorry for typo😂

See you to the next chapter!!

Salam manis si penulis💋

My Ice GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang