Dahulu kala, Tritora masih menjadi kota kecil yang minim akan teknologi. Seperti pada kebanyakan manusia lakukan, para penyihir menanam sayur-sayuran dan berternak untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Pada saat itu, kami tidak memiliki banyak akses untuk masuk ke dunia manusia. Hanya penyihir-penyihir terpilih saja yang dapat pergi dan menetap di dunia manusia.
Dari tahun ke tahun, keadaan Tritora sama sekali tidak ada perubahan. Butuh waktu hingga 1000 tahun. Sampai akhirnya lahirlah seorang penyihir yang amat sangat berbakat. Kelahirannya begitu di tunggu-tunggu oleh sang raja dan ratu. Ramalan di buku "1000 Tahun Tritora" itu benar adanya. Buku itu pernah menyatakan bahwa akan ada seorang penyihir berbakat yang akan memajukan kota Tritora.
"Kau tahu siapa penyihir itu?"
Anna menggeleng. Mereka berada di perpustakaan pribadi milik Federick.
Federick mengambil salah satu buku yang berada di lemari menggunakan tongkatnya. Buku itu melayang ke arahnya. Ia lalu membuka halaman per halaman buku itu.
Buku itu memperlihatkan foto-foto beserta biodata yang tertulis di bawahnya. Tulisan di buku itu terlihat aneh, tidak sama seperti tulisan yang berada di tongkat milik Federick. Anna tidak pernah melihat tulisan-tulisan itu tetapi anehnya Anna dapat membacanya tanpa perlu mempelajarinya dahulu.
"Kau tahu gadis ini?"
Federick menunjuk foto seorang gadis yang di duga berusia sekitar 15 tahun. Pakaian yang digunakan gadis itu hampir sama seperti pakaian yang Damino kenakan, hanya saja terlihat lebih kuno.
Cora Elis Amaryllis
'Penyihir tercerdas ketiga sepanjang dunia persihiran. Salah satu penyihir yang memiliki 4 bakat murni yaitu: Clairvoyance, Telekinesis, Emphaty, Necrokinesis'
"Ibuku? Apakah ibuku seorang..."
"Ya, benar. Ibumu adalah seorang penyihir. Lebih tepatnya penyihir yang amat cerdas,"
Anna menatap Federick tak percaya. Yang ia tahu, Ibunya terlihat normal seperti manusia biasa, bahkan sampai akhir hidupnya. Anna tidak pernah menemukan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi selama hidupnya.
"Aku tahu kau masih tidak mempercayainya, tetapi cobalah untuk mempercayainya, Anna."
Anna mengangguk kecil, mencoba untuk mempercayainya. Bagaimana pun foto dan nama Ibunya berada dibuku itu. Akan terlihat aneh jika ia berpikir bahwa Federick berbohong
"Bakat murni itu... apakah benar-benar ada?"
"Yang kami tahu semua penyihir mempunyai bakat murni. Apakah kau mengetahui sesuatu?"
Federick bersandar di kursi goyang miliknya, sementara Damino memperhatikan Anna yang sedang memikirkan sesuatu.
"Clairvoyance, kemampuan melihat dalam kegelapan, melihat objek dari jarak tembus pandang, dapat melihat dari jarak jauh. Telekinesis, kemampuan menggerakan benda tanpa perlu menyentuhnya. Emphaty, kemampuan mata dalam merasakan perasaan orang lain dengan cara melihat aura yang dipancarkan oleh tubuh seseorang. Dan Necrokinesis, kemampuan yang sangat berbahaya dimana kemampuan ini dapat membunuh makhluk hidup dengan cara menyerang kelamahannya seperti sistem otak dan jantung."
Anna menjelaskannya sesuai yang dia ketahui dari buku yang berada diperpustakaan rumahnya. Sementara Federick tersenyum ketika mendengar penjelasan yang Anna berikan.
"Kau persis seperti ibumu."
Federick mengangkat kembali tongkatnya yang membawakan beberapa buku hingga menumpuk tinggi.
"Aku membawakan beberapa buku untuk kau pelajari. Aku harap kau akan mengerti setelah mempelajari buku-buku ini,"
"Tetapi.. buku sebanyak ini-" Anna sempat tercengang dan sedikit protes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Destiny
FantasySebuah pertemuan yang mengantarkan Hanna Dalisha masuk ke dalam kehidupan yang berbeda. Sejak bertemu laki-laki menawan yang menyatakan bahwa ia adalah takdirnya, membuat kehidupannya menjadi rumit dan penuh dengan teka-teki. Apakah ini takdirnya?