first of everything

1.7K 242 6
                                    

"You're so conceited. I said "I love you". What does it matter if I lie to you?. I don't regret it but I'm glad that we're through."

"Kim Taehyung itu akan datang besok?"

Wendy mengangguk. "Iya, aku akan bertemu dengannya malam ini." Mendengar fakta tersebut ternyata cukup membuat Chanyeol memanas.

Mungkin setelah mendengar kisah Wendy yang satu ini akan membakar diri Chanyeol habis-habisan.

———

Dulu, Wendy bertekad akan memberikan segalanya kepada seseorang yang memang ditakdirkan untuk bersamanya sampai hari senja. Sungguh naifnya. Seluruhnya hancur ketika Wendy bertemu dengan lelaki bernama Min Yoongi.

Wenyd mengenal Min Yoongi akibat salah satu teman kampusnya memaksa Wendy untuk datang ke sebuah acara kumpul. Awalnya Wendy menolak karena dirinya, pada saat itu, sedang malas untuk berinteraksi dengan orang asing. Tapi Tiffany berhasil menyeret Wendy mengikutinya ke sebuah restoran burger khas amerika tahun 60'an. Restoran itu bernama Lust, sangat sulit untuk mengalihkan pandangan dari lampu neon yang terpajang dengan megah di atas bangunan restoran. Waktu itu juga Wendy benar-benar datang dengan dandanan seadanya. Hanya menggunakan make up tipis dan rambut lurusnya yang biasa ia keriting sebelum beraktifitas dibiarkan begitu saja kali ini.

Toh, agak terlambat, ternyata Wendy tahu alasan Tiffany begitu kekeh mengajak Wendy ikut dengannya malam itu. Ternyata semua itu adalah suruhan dari Min Yoongi. Wendy jarang melihat keberadaan Yoongi di kampus karena mereka berbeda jurusan dan gedung fakultas mereka terletak berjauhan. Namun Wendy tahu siapa itu Min Yoongi karena, well, sikap dingin yang dimiliki oleh lelaki itu cukup hangat untuk menjadi perbincangan para gadis.

"Jesus Christ! Serius nih karena justru sikapnya yang dingin dan cuek, aduh malah jadi klepek-klepek."

"Sialan, Min Yoongi. Penasaran kalau kencan sama cowok dingin kayak dia kayak apa ya rasanya. Kayaknya sih justru bakal meleleh deh."

Itu adalah salah dua dari sekian contoh omongan-omongan para gadis kampus yang Wendy ingat, karena terdengar begitu absurd. Wendy mengakui bahwa Yoongi memiliki paras yang lumayan, tipikal lelaki garang yang siap untuk menghabisi siapapun yang berani mengusik kekasihnya, tapi Wendy merasa biasa saja. Wendy tidak merasa tertarik sama sekali, ia merasa Yoongi sama saja dengan lelaki di kampusnya. Tidak ada yang spesial.

Malam itu Wendy diantar pulang oleh Yoongi karena Tiffany katanya ada urusan dengan Jimmy. Mungkin itu adalah akal-akalan yang direncanakan oleh Yoongi dan Tiffany. Keanehan berlanjut ketika tiba-tiba Yoongi mencium Wendy.

Wendy diam terpaku ketika merasakan bibir hangat Yoongi menyapa bibirnya. Wendy tidak membalas ciuman itu karena terlalu terkejut dengan tindakan Yoongi yang tiba-tiba. Seharusnya Wendy menampar lelaki itu karena telah bersikap kurang ajar bagi Wendy yang masih mencoba untuk memegang teguh ajaran yang ditanamkan oleh kedua orang tuanya. Tapi Wendy diam terpaku menatap Yoongi yang akhirnya menyudahi ciuman itu. Akhirnya Wendy justru khawatir Yoongi dapat merasakan bibirnya yang gemetar.

Yoongi selalu menertawai Wendy ketika mereka kembali mengingat ciuman pertama mereka yang sama sekali tidak patut untuk dikenang. Tidak ada gairah akan cinta, hanya dipenuhi oleh rasa terkejut yang dimiliki oleh Seungwan.

"Sungguh, kau begitu manis sampai rasanya aku ingin menciummu lagi saat itu."

Wendy memukul lengan Yoongi, merasa kesal karena selalu dijadikan bahan ledekan untuk berulang kali. Mereka sedang berada di bar, melepaskan stres setelah melewati ujian akhir semester yang terasa begitu panjang dan melelahkan. Wendy dan Yoongi memilih untuk minum bir malam ini, sedang tidak ingin kehilangan kesadaran sepenuhnya.

Setelah malam itu, Yoongi secara terang-terangan menyatakan perasaan tertarik yang timbul dalam dirinya untuk Wendy. Wendy mencoba untuk bersikap normal karena apa ya yang sekiranya gadis normal lakukan ketika seorang lelaki yang digandrungi banyak gadis mendeklarasikan perasaan tertarik dengan mantab seakan tidak memiliki keraguan sedikitpun?. Sungguh, Wendy mencoba untuk menahan senyumnya karena tidak ingin dianggap perempuan murahan oleh Yoongi.

Saat Wendy merasa yakin, akhirnya ia mengiyakan ajakan kencan Yoongi. Keesokan harinya status Wendy sudah berubah, tidak lagi lajang. Hubungan mereka juga berjalan tidak semulus itu, ada kalanya Wendy merasa muak dengan sikap Yoongi yang posesif. Padahal Wendy sama sekali tidak pernah mengusik apa yang Yoongi lakukan, sepanjang tidak kelewat batas. Namun mereka masih menemukan cara untuk kembali bersama.

Setelah selesai dengan acara minum bir, Yoongi mengantar Seungwan pulang. Tidak Seungwan sangka dirinya akan menyerahkan segalanya hanya karena dasar cinta. Cinta yang belum pasti kemana arah tujuannya akan berlabuh. Cinta yang bisa saja telah pergi keesokan harinya ketika mereka bangun.

Wendy mempelajari satu hal cinta bisa membuat seseorang kehilangan dirinya sendiri. Cinta dapat membuat seseorang menjadi sesuatu yang bukan dirinya. Kurang ajarnya cinta itu memabukkan.

Wendy merasa dirinya sedang dirasuki setan malam itu sampai kehilangan kendali. Wendy harus mengakui kalau dirinya menikmati segala kenikmatan yang ada ketika merasakan bibir Yoongi menjelajahi lehernya. Tidak lupa dengan halusnya tangan Yoongi yang menghargai setiap lekuk tubuh Seungwan seakan tubuhnya adalah sebuah mahakarya. Seungwan benar-benar dibuat mabuk kepayang malam itu.

Wendy tidak menyesali telah memberikan sesuatu yang begitu berarti kepada Yoongi. Min Yoongi bukanlah lelaki sembarangan yang Wendy temui di klub malam saat sedang mabuk. Min Yoongi adalah lelaki yang paling berani. Berani mencuri ciuman pada saat pertama kali kenal dengan Wendy secara resmi. Min Yoongi adalah lelaki yang tidak pernah ragu akan pilihannya, termasuk ketika menyatakan perasaan tertariknya pada Wendy. Min Yoongi adalah lelaki yang dengan sabar mendengarkan Wendy berkeluh kesah tentang kehidupan sampai larut malam dan selalu mengatakan: "Kehidupan itu memang pahit, Wen. Terima saja dan semuanya akan berlalu."

Sejak awal Wendy tahu Min Yoongi akan menjadi salah satu lelaki yang singgah kemudian pergi dalam kehidupannya. Akhirnya pada suatu malam, mereka bertengkar karena hal sepele. Mungkin saat itu Yoongi terlalu mabuk sehingga menganggap segalanya terlalu berlebihan, dan Wendy yang sedang lelah-lelahnya dengan kehidupan. Malam itu berakhir tidak baik. Wendy menyudahi hubungan mereka, tampaknya Yoongi juga tidak ada penyesalan sama sekali karena akalnya yang masih takluk oleh alkohol.

Keesokan paginya Wendy harus berurusan dengan Yoongi. Lelaki itu minta maaf dan meminta untuk diberikan kesempatan lagi. Tapi Wendy merasa sudah muak dan memilih untuk menyerah. Wendy merasa hubungan mereka memang tidak akan bertahan lebih lama dan akan menjadi kekacauan lebih besar lagi jika dipaksakan.

Cinta hanya akan ada jika keduanya saling berjuang kan?

Guys Wendy has datedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang