Kalau jodoh memang tak akan kemana

143 18 0
                                    

Happy reading guys 😘

"Setelah banyak kata 'kebetulan' yang mempertemukan kita. Bolehkah aku meyakini bahwa kita adalah jodoh?"

❤❤❤❤❤

"Prill, temenin gue belanja yuk?" Ajak Nayla dari telepon.

"Belanja apaan? Lahiran lo kan masih lama"

"Emang kalau gue belanja pas mau lahiran aja ya?" Gerutu Nayla seperti biasa.

"Iya ga tau juga, emang bumil lagi perlu apa? Kang Dedes nya kemana?" Prilly memang biasa memanggil suami Nayla dengan sebutan Kang Dedes padahal nama suami Nayla adalah Arya Destrawijaya orang lain sih biasa nya memanggil nya Arya. Tapi, karena Prilly anti mainstream jadi ya akhirnya nama itu terpeleset kan jadi Kang Dedes.

"Kang Dedes gue lagi pergi ke luar kecamatan, gue di tinggal sendiri di home" Nayla mulai merajuk, dan sudah di pastikan Prilly tak akan bisa menolak ajakan sang bumil.

"Lo lagi beruntung nih, kebetulan adik gue si Raja lagi pulang kampung, jadi dia yang bakal jagain warnet. 30 menit lagi gue otw" terdengar suara pekikan senang dari sana.

"Makasih aunty Iyi, di tunggu ya. Tiati di jalan juga, Assalamualaikum" belum sempat Prilly membalas salam nya telepon sudah langsung di matikan.

"Waalaikum salam, dasar bumil ga sabaran" gerutu Prilly, ia pun segera masuk ke dalam kamar nya dan langsung mengganti baju nya. Untung nya tadi pagi ia sudah mandi, jadi tak perlu membuat si bumil menunggu lama.

Prilly tak pernah dandan lama. Karena, Prilly hanya memakai bedak dan lipstik saja. Tak ada rangkaian memakai make up hingga ber jam-jam.

Prilly pun berlalu keluar kamar nya, dan berpamitan pada orang tua nya yang masih ada di dalam rumah.

Entah kenapa rasa nya hari ini Prilly begitu senang. Meskipun ia tau menemani bumil belanja bukan pilihan yang baik.

❤❤❤❤❤

"Ini serius? Kita jauh-jauh kesini cuma buat beli nasi goreng doang?" Tanya Prilly dengan mata terbelalak tak percaya dengan kemauan sang bumil.

Mereka jauh-jauh dari Bandung ke Cimahi cuma buat beli nasi goreng? Siapa yang tidak kesal, niat dari rumah ingin cuci mata dengan melihat tas, baju, sepatu dan yang bikin mata seger meskipun dengan dompet miris. Tapi, sejak mereka sampai si bumil ini tak kunjung beranjak dari kursi nya, menyantap dengan lahap nasi goreng yang saat ini sudah ketiga kali nya dia memesan.

Prilly berdecak ketika omongan nya tak kunjung di respon oleh Nayla.

"Nay, ini serius kita ga jadi belanja?"

Nayla yang mulai muak dengan    gerutuan Prilly yang tiada akhir itu pun, memberikan senyuman yang manis.

"Sabar ya aunty Iyi, dede lagi laper banget" ujar Nayla dengan cengiran khas nya sambil mengusap perut nya yang sudah membuncit itu.

"Nay, kalau lo cuma mau makan nasi goreng tapi ga mau bikin mah tinggal nyuruh gue aja, mau lo minta se baskom gede juga gue bakal bikinin"

Gadis Penulis Novel- (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang