Happy reading guys 😘
Aku membutuhkan waktu yang lama untuk menutup luka itu. Lalu kenapa engkau dengan mudah nya, datang lalu mengetuk dan mencoba meruntuhkan tembok yang sudah aku buat?
❤❤❤❤❤
"Amicau," ucap orang itu lagi dengan lirih, terdengar ada rasa sakit di dalam nya, entah apa yang kini di rasakan Prilly, yang jelas ia hanya merasakan sesak dalam dada nya, sesak akan rindu yang selama ini di tahannya.
"Kamu.. mau apa lagi?" Ucap Prilly pelan, bahkan mungkin orang di sebrang sana akan kesulitan mendengarnya.
"Maaf, Prill."
"Kamu mau apa lagi?" Ulang Prilly
"Aku.. mau kamu," ucap orang itu.
"Kamu, gila ya? Setelah meninggalkan, lalu datang begitu aja dengan gampang nya?" Ucap Prilly penuh amarah. Ingin rasa nya ia menyebutkan semua hal yang ada dalam hatinya, tentang amarah, rindu, kekecewaan dan harapan Prilly. Namun, ketika mendengar nada tidak bersalah orang itu, rasa nya Prilly tak pantas merindukan orang seperti dirinya.
"Aku tau, aku emang salah. Maaf, karena aku pergi gitu aja,waktu itu aku cuma takut waktu aku nggak lama lagi,"
Prilly mendengus mendengar alasan laki-laki itu. "Kamu masih tetap egois, Dre. Emang kamu siapa, sampe bisa tau kalau waktu kamu hidup cuma sebentar lagi? Hanya karena penyakit itu. Kamu bisa nyimpulin kalau waktu kamu nggak lama lagi? Gitu Dre? Terus kenapa kamu datang lagi? Udah sembuh sekarang?" Tanya Prilly dengan cepat.
"Prill.. aku udah sembuh sekarang, kita udah bisa nikah."
Prilly menghembuskan nafasnya pelan, ia tak menyangka laki-laki yang dulu sangat di cintainya, berubah begitu saja. Seolah melupakan rasa sakit Prilly ketika di tinggalkan nya dulu.
"Bahkan dalam benak aku, ketika kamu ninggalin aku gitu aja, aku udah nganggap kamu mati." Ucap Prilly. Tak peduli jika dia di sebut kejam atau apapun.
"Prill.. ini aku Andre, kamu ko jahat ngomong kaya gitu?" Ucap Andre seolah tak percaya akan ucapan kejam dari Prilly.
"Iyah, Andre si pengecut yang dulu pergi gitu aja, di hari yang seharus nya menjadi hari yang mengesankan buat kita." Ucap Prilly menahan sesak dalam dada nya, Prilly menangis dalam diam, tak ingin orang itu tau bahwa kini ia sedang menangis. Lebih tepatnya menangisi nasib nya 3 tahun yang lalu, sesak rasanya ketika mengingat hal itu.
Di hari, yang seharus nya menjadi tangis haru yang membahagiakan. Malah menjadi tangis pilu yang menyakitkan. Setelah ia tau kalau dirinya gagal menikah, Prilly langsung pingsan hampir seharian, orang tua nya menangis melihat putri kesayangan nya tak kunjung bangun. Prilly masih ingat luka itu, meski ia sudah mencoba melupakan nya, dan mencari kebahagiaan nya yang lain, namun sesak itu masih tetap terasa ketika bayangan itu terangkat kembali ke dalam ingatan nya.
"Demi Allah, Prill. Aku nyesel, please kasih aku kesempatan lagi,"
"Terserah, aku udah nggak mau denger apa-apa lagi tentang kamu."
Klik!
Prilly langsung mematikan telepon nya dan langsung mem-blokir nomor laki-laki itu. Prilly masih dengan tangis nya. Tangis yang ia pendam selama 3 tahun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Penulis Novel- (SLOW UPDATE)
RomanceRata-rata para gadis penulis novel romance adalah seseorang yang masih sendiri atau lebih di kenal single/jomblo. Khayalan mereka terlalu tinggi sampai ketika mereka menemukan pasangan mereka cenderung lebih banyak merasakan kecewa. Mereka terlalu b...