Menunggu hadirnya kamu

174 26 0
                                    

Gpp sekarang masih sendiri. Yang penting pas di pelaminan berdua. Betul?

❤❤❤❤❤

Prilly menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Selain gadis penulis novel dia juga gadis penunggu warnet. Ya, dia memilih membuka warnet daripada membuka usaha lainnya. Toh pekerjaan nya tak pernah jauh dari komputer dan Hp nya.

Dia memilih duduk berdiam diri di depan komputer karena dia tak ingin bertemu dengan para pasangan yang selalu membuat nya iri. Cukup mata aja yang sakit, hati mah jangan. Karena, rata-rata orang yang pergi ke warnet adalah orang yang kesepian dan orang yang sedang bosan dengan pasangan nya. Walaupun terkadang ada beberapa anak SMA yang datang ke warnet berdua entah teman atau pacar yang jelas mereka membuat Prilly iri.

Prilly ingin mempunyai kekasih tetapi tak pernah menemukan orang yang mampu bertahan dengan kelabilan dirinya. Prilly orang yang jika sudah merasa kesal dan merasa terkekang atau rasa nyaman tak pernah di temukan nya dia langsung mengakhiri hubungan nya.

Dan lihatlah sekarang orang labil ini kini tengah ngebet ingin di nikahkan namun sayang jodoh nya belum terlihat hingga sekarang. Dan di pastikan lebaran kali ini ia masih sendiri.

"Prill makan dulu sana" perintah Ibu nya.

"Ga bakal makan sebelum yang nyuruh nya cowok. Terus nyuruh nya lembut kaya gini 'sayang makan dulu gih, atau mau makan bareng aku?' " jawab Prilly tersenyum namun Ibu nya langsung menjewer Prilly membuat Prilly mengaduh kesakitan.

"Mau makan aja ribet banget. Sana cari calon nya bukan cuma menghayal doang. Emang kalau kamu menghayal pasangan impian kamu bisa langsung dateng di hadapan kamu?" Prilly mendengus mendengar omelan sang Ibu. Jika di dunia nyata ia tak punya pasangan. Maka apa salah nya jika ia terus berkhayal? Di pikir-pikir ko hidup Prilly se mengenaskan itu ya.

Warnet nya memang bersebelahan dengan rumah nya dan toko kue keluarga nya. Karena Prilly tak pernah bisa jauh dari keluarga nya. Lain lagi jika dia sudah punya suami mau di bawa pergi kemana pun ia bersedia asal dengan orang yang dia cintai.

"Malah ngelamun lagi. Sana cepet makan sama solat. Biar warnet nya Ibu jagain" Ibu nya mendorong Prilly keluar dari warnet dan Prilly hanya mendengus.

"Calon imam ku dimana dirimu? Sudah solat belum? Sudah makan? Cepat temui aku. Biar kita bisa cepet ngerasain apa itu surga dunia" ucap nya pada diri sendiri. Di pikir-pikir kenapa Prilly bisa se mengenaskan ini?

❤❤❤❤❤

"Permisi mbak, apa masih ada yang kosong?" Tanya seorang lelaki jangkung, beralis tebal, dengan sorot mata yang begitu meneduhkan.

"Oh ada mas" jawab Prilly cengo

"Yang mana ya mbak yang kosong?" Tanya laki-laki itu lagi.

Prilly menunjukkan ke arah jantung nya "Disini masih kosong mas, masih menunggu hadirnya sosok seperti dirimu"

"Ehem" deheman seseorang dari arah luar membuat Prilly menoleh melihat Ibu nya yang kini sedang menatap tajam pada Prilly dan tersenyum kikuk pada laki-laki tampan itu.

Prilly yang tersadar akan kelakuan nya pun meminta maaf dengan begitu heboh nya. "Aduh mas maaf ya tadi lepas kontrol, akibat kelamaan jomblo sih jadi ya begini lihat yang bening dikit ga mau di lepas. Akibat cuaca nya juga ya hari ini Bandung ko panas ya mas" ucap Prilly ngawur. Padahal sudah jelas, cuaca di Bandung saat ini sedang dingin-dingin nya bukti nya dia pun memakai jaket lumayan tebal. Lelaki itu hanya tersenyum kikuk mendengar nya dan memperhatikan apa yang Prilly pakai yang tak menunjukkan bahwa gadis itu sedang kepanasan.

Gadis Penulis Novel- (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang