ti.ga

6.4K 1.2K 178
                                    

Jaebum Jinyoung Jackson Namjoon Wonpil Seulgi Seungwan

"Udah tiga kali remang dan dua pengumuman. Jinri pulang, Youngji keluar." Kata Jackson.

"Artinya Youngji selamat tapi luka dan Jinri meninggal." Kata Namjoon.

"Kalau itung jumlah korban yang Wendy suka urus asuransinya, dua belas lagi meninggal, tiga luka." Kata Wonpil.

"Wen jangan bengong." Kata Jinyoung.

"Gua ga bengong, tapi lagi nginget sesuatu." Ujar Wendy.

"Apa yang lo inget?" Tanya Seulgi.

"Empat korban kehilangan salah satu tangan atau kaki." Jawab Wendy.

"Jadi sekarang keadaan Youngji?" Tanya Jackson.

"Bisa jadi, semoga cuma luka kecil." Jawab Wendy.

"Kita lanjut jalan apa tetep sembunyi disini?" Tanya Wonpil.

"Kita harus cari petunjuk. Gua rasa ruangan arsip bekas, baru dipindah ke gedung ini deh." Kata Seulgi.

"Bener banget, kita perlu tau apa yang terjadi disini." Kata Namjoon.

Lampu kembali meremang.

"Kita berpencar aja gimana?" Tanya Jackson.

"Jangan, nanti susah kita ketemu nya lagi." Kata Jinyoung.

"Tapi biar efektif kita memang harus mencar." Ujar Jaebum.

"Oke, asal Wendy tetep sama gua." Kata Jinyoung.

"Gua Seulgi Jackson, lo Wendy Namjoon Wonpil." Kata Jaebum.

Lampu semakin meremang.

Ketujuhnya paham mereka harus bersembunyi. Jaebum tidak pernah melepaskan Seulgi, dan Jinyoung selalu mengikuti Wendy. Suasana berubah mencekam. Pintu ruangan tempat mereka bersembunyi mendadak terbuka. Semua orang tanpa kecuali penasaran siapa yang membukanya.

Ssssstt

Suara ular.

Beruntunglah mereka yang bersembunyi di lemari. Hal ini justru merugikan bagi yang bersembunyi di kolong meja.

"Kaki lo naik pil." Ujar Jackson tanpa suara hanya dari artikulasi bibir.

"Susah." Balas Wonpil dengan cara serupa.

"Tahan nafas." Kata Jackson dengan isyarat.

Wonpil memberi tanda 👍

Namjoon pun sembunyi dibalik meja, dengan nekat ia berdiri dan pindah ke atas meja. Sialnya menimbulkan suara yang membuat ular berdiameter satu meter itu mengubah arah geraknya ke Namjoon.

"Hallo Snake." Kata Namjoon.

Semua orang disana merutuki kecerobohan Namjoon tanpa suara.

Sssttt ular itu beruasaha melata ke atas meja. Namun, gagal karena tubuhnya terlalu besar. Tak lama ekornya menyabet meja, kemudian rubuh dan Namjoon terjatuh ke lantai. Wonpil yang ada di balik runtuhan meja meringis menahan sakit. Karena rasa takut nya lebih besar, ia tetap bertahan untuk diam.

"WAAAH WAAAH. ENGGAP. HUSH HUSH." Kata Namjoon saat ular mulai melilir tubuhnya.

Wendy yang bersembunyi di dalam lemari mulai panik. Jinyoung memeluknya.

"Diem Wen." Bisik Jinyoung.

Wendy mengangguk. Air matanya merembes.

Teriakan Namjoon berhenti. Ia sudah lemas, atau berpura - pura lemas. Terlihat ular melepaskan lilitannya. Tak lama, tubuh Namjoon masuk ke dalam kerongkongan ular phyton besar itu.

peek a boo - 94 & 97 Liner + millenium Sqd ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang