Chan Jihyo Bambam Mina Woojin Jamie Yugyeom + Eunha
Eunha POV
Gua takut banget sekarang, setelah ditarik gua terdampar di ruangan gelap banget. Saking gelapnya gua ga berani bergerak, gua takut disini banyak jebakan kaya kamar gua. Gua ga takut gelap, tapi kegelapan identik sama suasana dingin. Hal yang gua takutin sekarang cuma asma gua kembali kambuh. Gua meraba saku jaket berusaha nyari inhaler takutnya kambuh sakit gua. Untungnya ada.
Tiba - tiba air mata gua merembes. Ini jaket punya Eunwoo. Cuma ini yang tersisa dari Cha Eunwoo pacar gua. Gua masih ga bisa nerima kenyataan Eunwoo pergi dengan cara gitu. Kenapa bukan gua aja? Toh yang peduliin gua ya cuma Eunwoo.
Normal POV
"Lo pada denger suara orang nangis?" Tanya Chan.
"Iya kedenger kayaknya dibalik dinding ini. Cuma itu orang apa setan?" Jawab Yugyeom
"Nah itu, kita harus hati - hati." Kata Jamie.
"Itu orang, kedenger ada helaan nafas disela nangisnya." Kata Bambam.
"Iya, coba kita tanya siapa itu." Kata Jihyo.
"Gua aja yang mastiin." Ujar Woojin. Dia merapat ke dinding.
Woojin berusaha mencari celah di dinding, dari celah itulah dia bisa berkomunikasi dengan orang di balik sana. Saat dipegang permukaan dinding ini seperti spons, Woojin jadi curiga, ada jebakan di dinding ini. Kecurigaan dia semakin nyata saat merakan permukaan dinding semakin bawah semakin keras.
"Lo ngerasain apa?" Tanya Mina. Ia menyadari perubahan ekspresi Woojin.
"Dindingnya makin bawah permukaannya makin kasar dan awww berduri." Ujar Woojin.
"Tangan lo bengkak Woojin." Ujar Jamie.
"Gua ga apa – apa, gua bakal mastiin dulu siapa orang dibalik dinding." Kata Woojin, keringat berucucuran semakin deras di keningnya.
"Lo keringetan banyak, lo nahan sakit. Berhenti Kim Woojin." Kata Chan.
Yugyeom menghampiri Woojin, ia mengecek duri – duri kecil yang menempel di permukaan telapak tangan Woojin.
"Ini beracun, lo bego napa diterusin." Ujar Yugyeom.
"Udah terlanjur Gom, setidaknya walaupun gua harus jadi korban gua bisa nyelametin orang dibalik dinding." Kata Woojin.
"Kok lo gitu, kenapa mau ngorbanin diri sendiri sih." Ujar Jamie.
"Lo dorong gua Gom, dinding ini bisa roboh kalau ketiban orang." Kata Woojin.
"Lo bisa mati." Kata Bambam.
"Gua tahu, tapi racun di duri ini letal dosis nya tinggi, ga akan langsung bikin mati, tapi gua udah ga bisa ngerasain tangan gua lagi. Syaraf gua perlahan mati. Please banget gua pun udah ga mungkin hidup. Dorong gua, biar kita bisa selametin orang dibalik dinding ini." Kata Woojin.
"Oke kalau itu hal yang lo inginkan. Yug bantuin gua. Lo siap kan?" Kata Chan.
Woojin mengangguk tanda ia siap. Chan dan Yugyeom kemudian mendorongnya. Dinding runtuh dan tampaklah ruangan yang sangat gelap. Woojin terlugkup di lantai.
"Woojin, lo....." Ucapan Jamie terhenti, saat itu Woojin membalikan badannya yang sudah tertancap banyak duri.
"Thaaanks." Ujar Woojin sebelum menutup mata.
Kim Woojin is Going Home.
Jamie, Jihyo, dan Mina menanggis. Bambam berusaha menenangkan mereka, sementara Chan dan Yugyeom meuju sumber suara hembusan nafas orang. Keduanya kaget saat menemukan Eunha dalam keadaan pingsan sambil memegang inhalernya. Segera Yugyeom menggendongnya dan kembali menuju kawanan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
peek a boo - 94 & 97 Liner + millenium Sqd ✔
Misterio / SuspensoSeason 1 ✔ i'll find you - xxx Dua puluh dua orang pekerja Naverland terjebak dalam peek-a-boo games di gedung baru perusahaan mereka. Apa yang sebenarnya terjadi ? Siapakah dalang dibalik semua ini ? Siapa saja yang akan selamat ? Season 2 ✔ we mus...