6. Terjadi Sesuatu

1.6K 51 2
                                    

Mereka berjalan lagi mengikuti Karin. Dan seperti sebelumnya, Perjalanan selalu hening. Hanya Langkah kaki yang mengiringi perjalanan mereka.

Hari semakin panas. Terik matahari menembus hutan dan menyinari mereka semua. Saking panasnya, mereka berhenti untuk istirahat sebentar.

"Rin, air minum punyamu masih nggak?" Tanya Keyza kelelahan.

"Masih sedikit" jawab Karin

"Aku minta, punyaku habis" pinta Keyza.

"Ini" Kata Karin menyerahkan botol minum yang airnya tinggal setengah.

Keyza meminumnya hingga tersisa seperempat. Dan seperempat itu di habiskan Karin.

"Makasih ya.." Kata Keyza sambil memunculkan senyum di bibirnya.

"Iya.." Karin juga membalas senyum Keyza dengan tersenyum manis.

"Ehemm ehhemm"
Senyuman manis Keyza dan Karin pudar oleh satu suara milik Jojo.

"Apaan sih.." Kata Karin Tersipu malu.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Namun saat akan berjalan, Karin terhenti.

"Kenapa Rin?" Tanya Ita yang ada di belakangnya.

"Ituuuuu..." kata Karin sambil menunjuk semak semak yang bergerak dengan sendirinya.

Keyza maju mendekati semak semak itu.

"Za, jangan" Kata Jojo khawatir.

Tapi Keyza tetap mendekati semak semak yang bergerak itu.

Tiba tiba muncul seorang kakek tua dari belakang mengejutkan mereka.

"Ah kakek," Kata Karin

"Kalian jangan mengambil Melati itu." Kata Kakek itu.

"Kenapa kek" tanya Ita.

"Kalau kamu mengambil bunga itu, akan ada seseorang yang marah" Kata Kakek itu.

"Siapa kek?" Tanya Karin

"Kalian akan tahu sendiri kelak. Karena kakek tahu sifat kalian semua yang berani melanggar larangan."

Kreesek kreseeek...

Tiba tiba, semak semak yang tadi sudah diam, kini kembali bergerak. Dan suara gerakan itu membuat Karin dan teman temannya semua menoleh.

Dan saat balik menoleh ke kakek tadi, Kakek sudah tidak ada.

"Loh, kakek tadi kemana?" Tanya Jojo.

"Sebaiknya, kita pulang saja. Hari sudah mulai sore." Ujar Karin.

Mereka berjalan lagi ke arah yang berlawanan. Kembali menyusuri jalan yang tadi mereka pijak.

Namun, saat pertengahan jalan, mereka seperti telah melalui jalan itu. Tapi mereka tidak memikirkannya dan terus berjalan.

Tapi memang benar, mereka sudah melalui jalan itu banyak kali dengan tak sadar. Mereka baru sadar saat melihat pohon tumbang yang dilaluinya tadi.

"Eh guys, ingat pohon itu nggak?" Tanya Keyza sambil menunjuk pohon tumbang .

"Lohh, bukannya itu pohon yang tadi?" Tanya balik Ita.

"Jangan jangan kita....." Karin tidak melanjutkan kalimatnya.

"Husss jangan ngomong macam macam di tengah hutan belantara seperti ini." Tegur Jojo

"Tapi sepertinya iya, kita tersesat!" Kata Keyza

"Untung aku bawa tenda....." ucap agak lega Ita.

"Kamu bawa tenda?" Tanya Karin tidak percaya

"Hehehe" Tawa Ita sambil mengangguk.

"Kamu bawa tenda za?" Tanya Jojo ke Keyza.

"Enggak" Balas nya.

"Waduhh" cemas Jojo.

"Kita tidur aja sama Ita dan Karin" kata Keyza.

"Eeeh enak aja! Enggak! Nggak boleh, tahu kamu" Larang Ita sambil menatap Keyza agak mengeledek.

"Kenapa nggak boleh?" Tanya Jojo.

"Nggak sejenis. Nanti kalo aku hamil, kamu mau tanggung jawab?" Tanya Karin.

"Ih, ya nggak mau lah" Balas Jojo.

"Kalo gitu, kita tidur dimana, hari semakin gelap." Keluh keyza.

"Kalian tidur di luar aja. Menjaga kita," Balas Ita.

"Masak aku harus tidur diluar?" Tanya Keyza

"Ya iya lah, masa iya dong" Jawab Karin enteng.

Karena hari semakin gelap, mereka berkemah di hutan itu. Segala persiapan mereka siapkan. Seperti kayu bakar, dan lain lagi.

Bersambung.............

Pemuja SetanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang