9. Nasib Mulai Baik

1.4K 63 3
                                    

Tap..tap..tap..tap..tap.tap..tap..tap....tap..tap..tap..tap..tap..tap..tap..tap....

Suara Langkah kaki mengiringi perjalanan. Mereka berjalan layaknya orang yang sedang ceria. Senyum senyum kecil menghiasi wajah mereka.

"Ciit cuiit cit ciit cuit..." Kicauan burung menambah alunan langkah kaki untuk mengiringi perjalanan.

"Wuusshh.....wussssshh..wusssss"
Angin sepoi sepoi juga mengibaskan rambut Ita dan Karin ke samping. Dan suara angin turut campur ke alunan alam.

"Andai aku tinggal disini" Ucap Jojo menikmati musik alam.

"Iya, udara segar, musik alam bermain dan Hijaunya pohon menambah keasrian.

"Ooh yaaa" Teriak Keyza seperti ingat sesuatu.

"Apa Za?" Tanya Ita

"Kita nggak foto foto nih?" Kata Keyza.

Mereka semua tersenyum dan Mengeluarkan HP mereka masing masing dari tas.

"Loh, Power bank ama kabel dataku mana?" Tanya Keyza khawatir

"Tadi ada yang nyolong." Kata Ita.

"Siapa Ta?"

"Tuh, Si Jojo"

"Jo," panggil Keyza

"Apa?"

"Kamu nyolong barangku?"

"Hehehe, pinjem doang. Nih, power bank sama Kabel data." Kata Jojo menyerahkan barang kecil ke Keyza.

"Pinjem nggak izin" gerutu Keyza menerima barangnya.

Ctlaaaakk

Banyak suara kamera Hp berbunyi. Mereka memotret Pemandangan alam ini.

"Eh Guys, Kita rekam aja." Usul Karin

"Ide bagus, nanti bisa di upload" Kata Jojo.

"Upload kemana?" Satu suara menanya.

"You tube, Instagram, Whatsapp, Facebook, Twitter dan Lain lain." Sahut Karin.

"Pake HP kamu aja Rin, Kamera kan Jernih!" Usul Ita.

Hp Karin bermerk Oppo. Tentu saja kameranya paling jernih diantara Hp mereka yang bermerk Vivo, Samsung, dan Smartfren.

Karin mulai merekam...

"Hei Guys, sekarang aku lagi ada di desa Bakung.... Nih temen temen aku.."

"Nih ada Keyza..." ucap Karin.
"Hai" sapa Keyza

"Ini Ita.."
"Heloo" Sapa Ita.

"Yang ini paling bandel, Jojo.."
"Nggak aku nggak bandel kok"

Karin segera menyudahi rekamannya dan kembali berjalan.

"Eeh, tuh ada Jalan Keluar hutan" teriak Karin

Mereka langsung berlari karena ingin keluar dari hutan ini.

Cahaya terang matahari langsung menyinari mereka. Mereka segera berlari ke Rumah Pak Ahmad dan segera meneliti bunga yang dibawa mereka.

Sampai di rumah pak Ahmad, ternyata pak Ahmad nggak ada. Mungkin lagi pergi. Untung pak Ahmad memberi kunci rumahnya pada Karin agar bisa membuka rumah kalau pak Ahmad tidak ada.

Mereka menaruh bunga itu di atas meja ruang dan mulai mengamatinya. Karin menulis tentang bunga melati itu. Mulai dari jenis, ciri ciri dan lainnya.

Bersambung................

~Catatan dari Author~

"Author so sorry, Karena author update ceritanya sedikit. Nggak banyak. Soalnya ini udah malam. 20.36. Lagian author capek. Tapi kapan kapan author akan buat lagi agak panjang. Mungkin besok karena sekarang kan liburan sekolah."

Pemuja SetanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang