HALTE

31 6 1
                                    

{Dariku yang selalu menulis tentangmu}

"Kau tahu kenapa aku suka sama hujan?"

"Karena kamu suka air mungkin."

Aku tertawa mendengar jawabanmu yang asal-asalan.

"Kamu lucu." batinku

"Salah, karena hari ini aku sedang jatuh cinta saat hujan turun." kataku bangga memamerkan apa yang aku rasakan sekarang.

"Oh ya? Selamat ya. Kalau begitu aku juga suka hujan."

"Kenapa? Apa sekarang kau sedang jatuh cinta?" tanyaku sangat penasaran.

"Iya, sekarang aku sedang jatuh cinta. Sangat jatuh cinta." kau terlihat sangat bahagia saat itu.

"Semoga aku lah orang yang kau cintai."

"Siapa orang yang sangat beruntung itu? Katakan siapa yang sedang kau cintai sekarang?"

"Lafalkan namaku. Kumohon, lafalkan namaku."

"Dia ada di sana. Di halte seberang. Kau lihat. Gadis yang mengenakan hoodie itu. Bagaimana? Cantikkan?"

Ah, aku remuk. Aku mencintaimu dan kau malah mencintai orang lain.

Kau tahu, siapa yang saat ini sedang kucintai?  Kamu Damar. Apa kau tidak menyadarinya sejak dulu? Apa aku seabsurd itu?

Kau yang membuatku begitu menyukai hujan dan rinai-rinainya, Damar.

"Bagaimana? Cantikkan? Dia terlihat sangat manis." ulangmu.

"Ya, dia memang cantik dan.....manis"
kataku lirih.

"Kau sedang jatuh cinta pada siapa, Tania? Apa dia juga tampan sepertiku?" tanyamu sambil menggodaku.

"Itu memang kau Damar. Aku mencintaimu."

"Ah, lupakan, Damar. Kau tidak ingin membahas masalah ini."

"Hei bukankah kau dulu yang memulainya?"

Lalu hening. Kau tak berucap. Sedang mengamati gadismu yang 'katamu' manis itu.

Mungkin aku harus berdamai dengan perasaanku. Kau mencintai orang lain saat di sampingmu ada yang sudah jelas-jelas mencintaimu seutuhnya.

Aku mengamati gadis itu lamat-lamat, hingga kau berdiri dan mengejutkanku

"Tania aku duluan ya."

"Mau kemana?"

"

"Tapi inikan masih hujan."

"Tidak apa-apa. Kau baik-baik sajakan kutinggal sendiri?"

"Aku sudah hancur saat kau mengatakan kalau kau mencintai orang lain."

"Ah, aku baik-baik saja. Kau pulang lah."

Lalu kau menyetop bis yang lewat di depan halte, melompat naik, dan menghilang di balik kerumunan penumpang lain.

Aku jatuh cinta saat hujan. Dan patah saat hujan juga. Apa aku seburuk itu?

Kurasa mulai saat ini aku akan membenci hujan.

Kau bahkan membiarkanku basah oleh air hujan yang terus menetes ini.

Ah, aku baru ingat kalau aku sedang ada di halte yang beratap. Mungkin ini bukan air hujan yang membasahiku.



.

²⁹·⁵·²⁰²¹
sebenernya geli juga baca ini di usia yang udah dewasa. tapi entah kenapa ga mau hapus part ini ^.^

Matahari Retak UjungnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang