Rotasi

19 2 0
                                    

Kau tiba di bandara. Sedang aku ada di stasiun kereta. Tapi aku masih bisa melihat udara yang sudah kau hirup berterbangan di sekitar kepalaku

Napasmu terus mengekor di pikiranku. Dan pikiranku selalu saja berotasi mengikuti kepalamu.

Kau terlalu cepat berputar, aku tersengal-sengal mengejar rotasimu. Hingga aku tersungkur di dalam lingkaran elips, dan tersingkir dari gerak kepalamu.

Sayangnya kau tidak mengetahui keberadaanku. Kau terus saja berputar diikuti pikiran-pikiran lain. Dan tentu saja tanpa aku di dalamnya.

Napasmu masih berterbangan mengitari kepalaku. Menghembus-hembuskannya di wajahku. Lalu aku beku karena dingin napasmu.

Matahari Retak UjungnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang